Perbedaan Penggunaan Kata “Adalah” dan “Merupakan” dalam Bahasa Indonesia
Dalam bahasa Indonesia, kata “adalah” dan “merupakan” sering digunakan untuk menghubungkan subjek dengan penjelas atau predikat. Meskipun keduanya tampak mirip dan kerap saling menggantikan dalam percakapan maupun tulisan, sebenarnya terdapat perbedaan fungsi dan nuansa makna yang cukup penting untuk dipahami, terutama dalam konteks penulisan formal dan akademik.
1. Pengertian “Adalah”
Kata “adalah” berfungsi sebagai kopula, yaitu kata penghubung antara subjek dan predikat yang berupa kata benda (nomina) atau kata sifat (adjektiva). Fungsinya mirip tanda sama dengan (=) dalam kalimat, yang menunjukkan identitas, definisi, atau penjelasan langsung tentang subjek.
Contoh:
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi negara.
Keadilan adalah nilai utama dalam kehidupan bermasyarakat.
Dalam kedua contoh tersebut, “adalah” menghubungkan subjek dengan penjelasan yang bersifat definisional. Kata ini tidak dapat diikuti oleh kata kerja dan tidak dapat mengalami perubahan bentuk, karena bukan verba (kata kerja).
2. Pengertian “Merupakan”
Sementara itu, “merupakan” adalah kata kerja (verba) turunan dari kata dasar “rupa” yang mendapat imbuhan me– dan –kan. Secara makna, “merupakan” berarti menjadi, termasuk dalam, atau berwujud sebagai. Kata ini menunjukkan bahwa subjek memiliki sifat atau termasuk ke dalam golongan tertentu, bukan sekadar disamakan dengan sesuatu.
Contoh:
Pendidikan merupakan kunci kemajuan bangsa.
Hujan deras merupakan penyebab utama banjir di wilayah itu.
Pada contoh-contoh tersebut, “merupakan” tidak hanya menjelaskan identitas, tetapi juga menandakan fungsi atau kedudukan sesuatu dalam suatu konteks.
3. Perbandingan dan Penggunaan yang Tepat
Secara umum, “adalah” digunakan untuk mendefinisikan atau menjelaskan secara langsung, sedangkan “merupakan” digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu berperan sebagai atau termasuk ke dalam sesuatu.
Aspek Adalah Merupakan
Jenis kata Kopula (penghubung) Verba (kata kerja)
Makna utama Menjelaskan identitas / definisi Menunjukkan fungsi atau keanggotaan
Gaya bahasa Netral, umum Lebih formal
Contoh “Demokrasi adalah sistem pemerintahan rakyat.” “Pemilu merupakan wujud nyata demokrasi.”
4. Penutup
Membedakan penggunaan “adalah” dan “merupakan” penting untuk menjaga ketepatan makna dalam penulisan bahasa Indonesia. Keduanya tidak selalu dapat saling menggantikan, terutama dalam teks ilmiah atau resmi. Dengan memahami perbedaan fungsi dan nuansa maknanya, penutur bahasa Indonesia dapat berkomunikasi secara lebih jelas, tepat, dan efektif.
