Cara Mengucapkan Terima Kasih dan Sama-sama dalam Bahasa Jepang

Kalau kamu suka nonton anime, drama Jepang, atau lagi belajar bahasanya, pasti nggak asing lagi sama kata “arigatou” atau versi sopannya “arigatou gozaimasu”. Yup, itu adalah cara orang Jepang bilang “terima kasih”. Tapi tahukah kamu kalau di Jepang, ungkapan terima kasih itu punya banyak versi dan tingkat kesopanannya juga beda-beda?

Uniknya lagi, bukan cuma bilang “makasih” aja yang penting, tapi juga cara membalasnya. Di Indonesia kita biasa jawab “sama-sama”, tapi dalam bahasa Jepang, jawabannya bukan cuma satu, dan tiap jawaban punya nuansa atau kesan tertentu.

Misalnya, kamu mungkin pernah dengar kata “dou itashimashite” — itu salah satu cara umum buat bilang “sama-sama”, tapi sebenarnya masih banyak alternatif lainnya, tergantung siapa yang ngomong dan dalam situasi apa.

Budaya Jepang sangat menjunjung tinggi kesopanan dan etika dalam berbahasa. Jadi, memahami cara mengucapkan “terima kasih” dan membalasnya itu penting banget kalau kamu pengin terlihat sopan dan nggak asal-asalan pas ngobrol. Apalagi kalau kamu berencana pergi ke Jepang atau komunikasi sama native speaker, ini bekal penting biar nggak salah ucap!

Nah, di artikel ini kita bakal bahas berbagai cara mengucapkan “terima kasih” dan “sama-sama” dalam bahasa Jepang — mulai dari yang santai sampai yang super formal. Siap-siap nambah kosakata dan wawasan budaya, ya! Yuk, kita mulai dari yang paling basic dulu!

4 Ungkapan Bahasa Jepang “Terima Kasih” atau “Sama-sama”: Panduan Lengkap untuk Pemula

Dalam budaya Jepang yang sangat menjunjung tinggi sopan santun dan etiket, penggunaan kata-kata yang tepat sangat penting, termasuk saat mengucapkan terima kasih dan meresponsnya. Dua ungkapan yang paling dasar namun penting dalam komunikasi sehari-hari adalah “Terima Kasih” dan “Sama-sama”. Dalam bahasa Jepang, keduanya memiliki banyak variasi, tergantung pada tingkat kesopanan, konteks, serta hubungan antara pembicara dan lawan bicara.

Pada artikel ini, kita akan membahas secara lengkap ungkapan bahasa Jepang “terima kasih” atau “sama-sama”, termasuk cara penggunaan yang benar, contoh percakapan, dan tips agar terdengar natural saat menggunakannya.


1. Ungkapan “Terima Kasih” dalam Bahasa Jepang

a. Arigatou (ありがとう)

Ini adalah bentuk kasual dari “terima kasih”. Biasanya digunakan di antara teman dekat, keluarga, atau orang yang sudah akrab.

Contoh:

A: 手伝ってくれてありがとう!
B: どういたしまして。
(Terima kasih sudah membantuku!)
(Sama-sama.)

b. Arigatou gozaimasu (ありがとうございます)

Bentuk ini lebih sopan dan digunakan dalam situasi umum, seperti saat berbicara dengan orang yang lebih tua, guru, pelanggan, atasan, atau orang yang belum akrab.

Artinya tetap “terima kasih”, namun nuansanya lebih formal dan menghormati lawan bicara.

Contoh:

A: 本当にありがとうございます!
B: とんでもないです。
(Terima kasih banyak!)
(Ah, sama sekali bukan apa-apa.)

c. Arigatou gozaimashita (ありがとうございました)

Ini adalah versi lampau dari “arigatou gozaimasu”, digunakan ketika rasa terima kasih merujuk pada sesuatu yang telah selesai dilakukan.

Contoh:

A: 昨日は助けていただき、ありがとうございました。
B: いいえ、どういたしまして。
(Terima kasih atas bantuan Anda kemarin.)
(Sama-sama.)


2. Ungkapan “Sama-sama” dalam Bahasa Jepang

Setelah seseorang mengucapkan terima kasih, kita juga perlu merespons dengan ucapan yang tepat. Berikut adalah berbagai cara mengatakan “sama-sama” dalam bahasa Jepang:

a. Dou itashimashite (どういたしまして)

Ini adalah bentuk standar dan sopan dari “sama-sama”. Banyak buku pelajaran bahasa Jepang memperkenalkannya pertama kali.

Namun, dalam praktik sehari-hari, orang Jepang jarang menggunakan ini secara langsung, kecuali dalam konteks formal atau saat berbicara dengan pelajar asing.

Contoh:

A: ありがとうございます!
B: どういたしまして。
(Terima kasih!)
(Sama-sama.)

b. Ie ie (いえいえ) – “Ah, tidak perlu”

Ucapan ini lebih santai dan sering digunakan. Dalam bahasa Indonesia bisa diterjemahkan menjadi “nggak apa-apa” atau “ah, santai aja.”

Contoh:

A: 助かりました。ありがとう。
B: いえいえ、大丈夫ですよ。
(Wah, sangat membantu. Terima kasih.)
(Nggak apa-apa kok.)

c. Tondemonai desu (とんでもないです) – “Ah, sama sekali tidak!”

Ucapan ini terdengar lebih formal dan sangat merendah. Umumnya digunakan ketika ingin menunjukkan bahwa bantuan yang diberikan tidak layak untuk dibalas dengan ucapan terima kasih — sebagai bentuk kerendahan hati.

Contoh:

A: 本当に感謝しています。
B: とんでもないです。お役に立ててよかったです。
(Saya benar-benar berterima kasih.)
(Ah, tidak sama sekali. Saya senang bisa membantu.)

d. Kochira koso (こちらこそ) – “Justru saya yang berterima kasih”

Ucapan ini digunakan saat ingin menunjukkan bahwa kedua pihak saling berterima kasih. Sangat cocok dalam kerja sama tim atau hubungan yang saling membantu.

Contoh:

A: 本日はありがとうございました。
B: こちらこそ、ありがとうございます。
(Terima kasih untuk hari ini.)
(Sama-sama. Justru saya yang berterima kasih.)


3. Perbedaan Penggunaan Berdasarkan Situasi

SituasiTerima KasihSama-sama
Kasual (teman sebaya)ArigatouIe ie / Hai
Sopan (umum)Arigatou gozaimasuDou itashimashite / Ie ie
Sangat sopan / formalArigatou gozaimashitaTondemonai desu / Kochira koso
Saat menulis emailOsewa ni natte orimasu (terima kasih atas bantuannya)Kochira koso osewa ni natte orimasu

4. Tips Penggunaan dalam Kehidupan Nyata

  • Gunakan arigatou hanya jika kamu benar-benar sudah akrab dengan lawan bicara.
  • Saat ragu, pilih arigatou gozaimasu, karena lebih aman dan sopan.
  • Untuk menjawab “terima kasih” dalam konteks bisnis, kochira koso terdengar lebih profesional.
  • Hindari menggunakan dou itashimashite terlalu sering dalam konteks sehari-hari agar tidak terdengar seperti “buku teks”.
  • Perhatikan intonasi suara dan bahasa tubuh saat mengucapkan ungkapan ini. Nada yang hangat dan sopan akan memperkuat makna ucapanmu.

Kesimpulan

Dalam bahasa Jepang, mengucapkan “terima kasih” dan “sama-sama” bukan sekadar formalitas, tetapi bagian penting dari budaya saling menghormati. Ada banyak variasi ungkapan tergantung pada konteks dan hubungan sosial.

Ungkapan bahasa Jepang “terima kasih” atau “sama-sama” yang paling umum meliputi:

  • Terima kasih: Arigatou, Arigatou gozaimasu, Arigatou gozaimashita
  • Sama-sama: Dou itashimashite, Ie ie, Tondemonai desu, Kochira koso

Dengan memahami perbedaan tingkat kesopanan dan konteks penggunaannya, Anda tidak hanya bisa berbicara bahasa Jepang dengan benar, tapi juga menunjukkan pemahaman budaya yang lebih dalam.