

Soal Lengkap: Sebuah perusahaan manufaktur mengalami penurunan laba meskipun volume penjualannya meningkat. Setelah dilakukan evaluasi awal, ditemukan bahwa banyak aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah (non-value added activities) masih dilakukan secara rutin. Tim manajemen mempertimbangkan untuk menggunakan pendekatan Activity-Based Management (ABM) agar dapat mengidentifikasi dan mengelola aktivitas yang menyebabkan pemborosan biaya.
1. Jelaskan pengertian Activity-Based Management (ABM) ?
2. Apa hubungan antara Activity-Based Costing (ABC) dan ABM?
3. Berikan dua contoh aktivitas yang tidak bernilai tambah (non-value added activities) dalam perusahaan manufaktur dan bagaimana ABM dapat mengatasinya.
Jawaban :
Dalam dunia manufaktur, peningkatan volume penjualan tidak selalu sejalan dengan peningkatan laba. Salah satu faktor yang menyebabkan hal ini adalah keberadaan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah (non-value added activities) yang masih dijalankan secara rutin. Aktivitas semacam ini dapat berupa pekerjaan yang berulang, penyimpanan berlebih, atau pemeriksaan yang tidak efisien. Aktivitas tersebut meningkatkan biaya operasional tanpa memberikan manfaat nyata bagi pelanggan atau perusahaan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan dapat menggunakan Activity-Based Management (ABM). Pendekatan ini memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola aktivitas sehingga biaya dapat dikendalikan dan proses produksi menjadi lebih efisien.
Activity-Based Management (ABM) adalah pendekatan manajemen yang memanfaatkan informasi dari Activity-Based Costing (ABC) untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional. ABM fokus pada pengelolaan aktivitas, dengan tujuan:
Mengurangi biaya yang tidak perlu.
Memperbaiki kualitas produk atau layanan.
Meningkatkan kepuasan pelanggan.
Memastikan setiap aktivitas memberikan nilai tambah (value added) bagi perusahaan dan pelanggan.
ABM bukan hanya tentang menghitung biaya, tetapi juga tentang mengambil keputusan manajerial berdasarkan analisis aktivitas, sehingga sumber daya dapat digunakan secara optimal.
Activity-Based Costing (ABC) adalah metode akuntansi yang mengalokasikan biaya secara akurat berdasarkan aktivitas yang dilakukan dalam proses produksi atau operasional. ABC membantu perusahaan memahami biaya yang terkait dengan setiap aktivitas, baik yang memberikan nilai tambah maupun yang tidak.
Hubungan ABC dan ABM:
ABC sebagai sumber informasi: ABC menyediakan data rinci tentang biaya aktivitas, seperti tenaga kerja, bahan baku, dan overhead.
ABM sebagai tindakan manajerial: ABM menggunakan informasi dari ABC untuk mengidentifikasi aktivitas yang tidak efisien dan mengambil tindakan perbaikan, misalnya menghapus atau menyederhanakan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah.
Dengan kata lain, ABC menjawab “berapa biaya setiap aktivitas?”, sedangkan ABM menjawab “apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas?”
Dalam perusahaan manufaktur, beberapa aktivitas yang tidak bernilai tambah (non-value added) dapat mencakup:
Deskripsi: Menyimpan bahan baku atau produk jadi dalam jumlah yang berlebihan menyebabkan biaya penyimpanan meningkat, risiko kerusakan, dan penggunaan ruang gudang yang tidak efisien.
Penanganan dengan ABM: ABM membantu menganalisis biaya yang terkait dengan penyimpanan berlebih menggunakan data dari ABC. Perusahaan dapat menerapkan strategi just-in-time inventory, yaitu menyesuaikan stok dengan kebutuhan produksi sehingga biaya penyimpanan berkurang dan efisiensi meningkat.
Deskripsi: Melakukan pemeriksaan kualitas yang sama berulang kali karena proses produksi belum standar atau adanya kesalahan manusia yang sering terjadi. Aktivitas ini menambah biaya tanpa memberikan manfaat nyata bagi pelanggan.
Penanganan dengan ABM: ABM dapat mengidentifikasi biaya yang timbul akibat pemeriksaan berulang dan membantu perusahaan untuk meningkatkan standar proses produksi serta memberikan pelatihan karyawan. Dengan demikian, pemeriksaan kualitas yang berulang dapat diminimalkan, efisiensi meningkat, dan biaya turun.
Pengurangan biaya: Menghapus atau menyederhanakan aktivitas yang tidak bernilai tambah akan menurunkan biaya operasional.
Efisiensi proses: Proses produksi menjadi lebih cepat dan lancar tanpa aktivitas yang membuang waktu dan sumber daya.
Peningkatan laba: Dengan biaya lebih terkendali dan proses lebih efisien, laba perusahaan dapat meningkat meskipun volume penjualan tetap atau meningkat.
Fokus pada pelanggan: Aktivitas yang ditingkatkan adalah aktivitas yang memberikan manfaat langsung bagi pelanggan, seperti kualitas produk, kecepatan pengiriman, dan layanan purna jual.
Activity-Based Management (ABM) adalah pendekatan manajemen yang efektif untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan manufaktur. Dengan memanfaatkan informasi dari Activity-Based Costing (ABC), ABM memungkinkan perusahaan untuk:
Mengidentifikasi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah.
Mengurangi pemborosan biaya dan aktivitas yang tidak efisien.
Meningkatkan kualitas produk, layanan, dan kepuasan pelanggan.
Meningkatkan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan.
Contoh aktivitas non-value added dalam manufaktur, seperti persediaan berlebih dan pemeriksaan kualitas berulang, dapat diatasi dengan ABM melalui perbaikan proses, pengendalian stok, dan pelatihan karyawan. Dengan penerapan ABM yang tepat, perusahaan dapat mengoptimalkan biaya, meningkatkan efisiensi, dan menciptakan keunggulan kompetitif di pasar.
Referensi:
Kaplan, R. S., & Cooper, R. (1998). Cost & Effect: Using Integrated Cost Systems to Drive Profitability and Performance. Harvard Business School Press.
Drury, C. (2013). Management and Cost Accounting. Cengage Learning.
Horngren, C. T., Datar, S. M., & Rajan, M. V. (2015). Cost Accounting: A Managerial Emphasis. Pearson.
Turney, P. B. B. (1991). Activity-Based Costing: The Performance Breakthrough. Productivity Press.
Disclaimer:
Seluruh konten yang dipublikasikan di DomainJava ditujukan untuk tujuan informasi dan edukasi. Kami tidak menyarankan maupun mendukung akses ke tautan yang melanggar hukum atau kebijakan yang berlaku, termasuk namun tidak terbatas pada:
Catatan Penting:
DomainJava tidak bertanggung jawab atas tindakan pengguna setelah mengakses tautan eksternal yang disertakan dalam postingan. Kami menganjurkan pengguna untuk selalu berhati-hati dan bertindak secara bijak, serta memastikan bahwa setiap aktivitas online dilakukan secara legal dan bertanggung jawab.
Jika Anda menemukan tautan yang mencurigakan atau tidak sesuai, silakan hubungi kami melalui halaman kontak untuk peninjauan lebih lanjut.