Apa Arti Catcalling? Kenali Pelecehan Verbal yang Sering Terjadi di Jalanan

Pernah nggak sih kamu jalan-jalan di tempat umum terus ditegur atau diomelin dengan komentar yang nggak nyaman? Kalau iya, besar kemungkinan itu termasuk catcalling. Kata catcalling berasal dari bahasa Inggris yang artinya pelecehan verbal di ruang publik, biasanya berupa komentar atau teriakan yang menyinggung penampilan atau tubuh seseorang. Meskipun terdengar “sepele” bagi sebagian orang, catcalling sebenarnya bisa bikin korban merasa nggak aman, terganggu, dan kehilangan rasa percaya diri.

Fenomena ini paling sering terjadi pada perempuan, tapi nggak menutup kemungkinan laki-laki juga bisa mengalaminya. Catcalling bisa berupa panggilan kasar, komentar seksual, atau saran yang nggak diinginkan — biasanya dilakukan secara spontan dan di tempat umum.

Penting buat kita memahami arti catcalling agar bisa lebih peka terhadap tindakan yang mengganggu orang lain. Dengan begitu, lingkungan sekitar bisa lebih aman dan nyaman bagi semua orang, tanpa rasa takut dihakimi atau dilecehkan.

Di artikel ini, kita bakal bahas lebih dalam tentang arti catcalling, contoh-contohnya, dampaknya bagi korban, dan cara menanggapinya supaya bisa tetap aman dan percaya diri di ruang publik.

Arti Catcalling: Pengertian, Contoh, dan Dampaknya
Kamu mungkin pernah mendengar istilah catcalling di media sosial atau berita, terutama yang berkaitan dengan isu sosial dan keselamatan perempuan. Namun, apa sebenarnya arti catcalling dan mengapa hal ini dianggap bermasalah?

Pengertian Catcalling
Secara sederhana, catcalling adalah perilaku mengganggu atau pelecehan verbal di ruang publik, biasanya berupa komentar, teriakan, atau suara yang ditujukan kepada seseorang karena penampilan atau gender mereka.

Meskipun sering dialami oleh perempuan, catcalling juga dapat terjadi pada siapa saja. Perilaku ini bersifat tidak diinginkan dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi korban.

Bentuk-Bentuk Catcalling
Catcalling dapat muncul dalam berbagai bentuk, antara lain:

Teriakan atau Panggilan yang Mengganggu
Contoh: “Hey, cantik!” atau “Wah, manis banget!” yang diteriakkan di jalan.

Komentar Tentang Penampilan
Misalnya, mengomentari tubuh atau pakaian seseorang secara seksual atau tidak pantas.

Suara atau Isyarat Seksual
Seperti mengeplak, bersiul, atau membuat suara yang mengarah pada pelecehan.

Pesan Tidak Diinginkan di Media Sosial
Mengirim komentar atau DM yang bersifat menggoda, merendahkan, atau mengancam.

Dampak Catcalling
Meskipun beberapa orang mungkin menganggap catcalling sebagai “pujian”, sebenarnya perilaku ini dapat menimbulkan dampak negatif, antara lain:

Membuat korban merasa tidak aman saat berada di ruang publik.

Menurunkan rasa percaya diri dan kenyamanan seseorang.

Memicu stres, kecemasan, dan ketakutan terutama bagi perempuan dan anak muda.

Menciptakan budaya yang meremehkan dan menormalisasi pelecehan seksual.

Cara Menghadapi Catcalling
Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghadapi catcalling:

Mengabaikan dan menjauh dari situasi yang tidak nyaman jika memungkinkan.

Menyatakan tegas bahwa komentar atau perilaku tersebut tidak diterima.

Melaporkan kejadian kepada pihak berwenang atau instansi terkait jika terjadi di ruang publik atau media sosial.

Mendukung korban dengan memberikan edukasi dan kesadaran agar budaya catcalling berkurang.

Kesimpulan
Catcalling adalah bentuk pelecehan verbal di ruang publik yang membuat korban merasa tidak nyaman dan tidak aman. Perilaku ini bukanlah pujian, melainkan bentuk diskriminasi gender yang harus diatasi. Kesadaran masyarakat dan tindakan tegas diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan menghormati setiap individu.