Pelajari tujuan wawancara, manfaat, jenis, dan langkah-langkahnya untuk memperoleh informasi akurat, memahami pandangan, dan membangun komunikasi efektif.
Wawancara mungkin sudah nggak asing lagi buat kita. Biasanya kegiatan ini dilakukan saat ingin mencari informasi langsung dari seseorang yang dianggap tahu banyak tentang suatu topik. Tapi, pernah nggak sih kamu berpikir, sebenarnya apa tujuan kita melakukan wawancara? Ternyata, wawancara bukan cuma sekadar tanya jawab, lho. Ada banyak hal penting yang bisa kita dapat dari proses ini.
Secara sederhana, wawancara bertujuan untuk menggali informasi, pendapat, atau pengalaman seseorang. Lewat wawancara, kita bisa mendapatkan data yang lebih akurat dan mendalam dibandingkan hanya membaca dari sumber tertulis. Misalnya, wartawan mewawancarai narasumber untuk mendapatkan berita yang jelas, atau siswa melakukan wawancara untuk tugas agar tahu informasi langsung dari sumbernya.
Selain untuk mencari informasi, wawancara juga membantu kita memahami sudut pandang orang lain. Dengan bertanya langsung, kita bisa tahu bagaimana perasaan, pengalaman, dan cara berpikir seseorang terhadap suatu hal. Hal ini membuat hasil wawancara terasa lebih nyata dan bernilai.
DomainJava.com akan membahas lebih jauh tentang tujuan wawancara, manfaatnya, dan kenapa keterampilan ini penting dikuasai. Jadi, buat kamu yang pengin tahu kenapa wawancara itu lebih dari sekadar ngobrol biasa, yuk simak penjelasannya sampai selesai!
Wawancara merupakan salah satu cara paling efektif untuk menggali informasi secara langsung dari sumbernya. Dalam dunia pendidikan, jurnalistik, penelitian, maupun pekerjaan, wawancara digunakan untuk memahami pandangan seseorang, mendapatkan data akurat, serta membangun komunikasi yang bermakna.
Namun, masih banyak orang yang bertanya, “apa tujuan kita melakukan wawancara?” Apakah hanya sekadar bertanya dan menjawab, atau ada maksud yang lebih dalam di balik proses ini?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita bahas secara lengkap mulai dari pengertian wawancara, tujuan, manfaat, jenis, hingga langkah-langkah pelaksanaannya.
1. Pengertian Wawancara
Secara umum, wawancara adalah kegiatan tanya jawab antara pewawancara dan narasumber untuk memperoleh informasi tertentu.
Wawancara bisa dilakukan secara langsung (tatap muka), melalui telepon, atau media digital. Dalam wawancara, pewawancara mengajukan pertanyaan terarah, dan narasumber memberikan jawaban berdasarkan pengalaman, pandangan, atau data yang dimilikinya.
a. Pengertian Wawancara Menurut KBBI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI):
Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat di surat kabar, disiarkan melalui radio, televisi, dan sebagainya.
b. Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli
- Koentjaraningrat (1990): Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengadakan komunikasi langsung dengan responden.
- Lexy J. Moleong (2006): Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara dan narasumber.
📌 Kesimpulan:
Wawancara bukan sekadar bertanya dan menjawab, tetapi proses komunikasi yang bertujuan menggali informasi, pemikiran, dan perasaan seseorang secara mendalam.
2. Tujuan Kita Melakukan Wawancara
Tujuan wawancara tergantung pada konteks dan bidangnya. Namun, secara umum, tujuan kita melakukan wawancara adalah untuk memperoleh informasi atau data secara langsung dari sumber yang terpercaya.
Berikut beberapa tujuan wawancara secara lebih rinci:
1️⃣ Mengumpulkan Informasi atau Data
Tujuan utama wawancara adalah menggali informasi yang akurat dan mendalam. Pewawancara berusaha memahami peristiwa, pengalaman, atau pendapat dari narasumber.
Contoh:
- Seorang jurnalis mewawancarai korban bencana alam untuk mendapatkan fakta lapangan.
- Peneliti bertanya kepada responden untuk memperoleh data sosial.
2️⃣ Memverifikasi Fakta
Wawancara digunakan untuk memastikan kebenaran informasi yang telah diperoleh sebelumnya dari sumber lain (misalnya dokumen, laporan, atau berita).
Contoh:
Wawancara dengan pejabat pemerintah untuk memastikan kebenaran berita tentang kebijakan baru.
3️⃣ Memahami Pandangan atau Opini
Kadang, tujuan wawancara bukan untuk mencari fakta, melainkan untuk mengetahui pendapat atau persepsi seseorang terhadap suatu isu.
Contoh:
Dalam penelitian sosial, peneliti menanyakan pendapat warga tentang dampak urbanisasi di daerah mereka.
4️⃣ Mendapatkan Data Kualitatif
Dalam penelitian, wawancara berfungsi untuk mengumpulkan data kualitatif, yaitu data yang tidak bisa diukur dengan angka, tetapi menjelaskan makna dan pengalaman.
Contoh:
Peneliti psikologi melakukan wawancara mendalam dengan pasien untuk memahami kondisi emosionalnya.
5️⃣ Menjalin Komunikasi dan Hubungan Baik
Tujuan lain dari wawancara adalah membangun hubungan profesional dan komunikasi yang baik antara pewawancara dan narasumber.
- Dalam wawancara kerja, pelamar berusaha menunjukkan kemampuan berkomunikasi.
- Dalam penelitian, hubungan baik membuat narasumber lebih terbuka.
6️⃣ Menggali Informasi Latar Belakang
Wawancara juga digunakan untuk mengetahui latar belakang seseorang atau suatu peristiwa.
Contoh:
Guru mewawancarai orang tua siswa untuk mengetahui kondisi keluarga dan perkembangan belajar anak.
7️⃣ Sebagai Alat Evaluasi
Dalam konteks pendidikan atau pekerjaan, wawancara sering digunakan sebagai alat penilaian kemampuan seseorang.
Contoh:
HRD perusahaan mewawancarai calon karyawan untuk menilai kepribadian, keterampilan, dan etika kerja.
📌 Kesimpulan:
Tujuan kita melakukan wawancara adalah mengumpulkan informasi akurat, memahami pandangan seseorang, dan membangun komunikasi yang bermakna untuk mendukung pengambilan keputusan.
3. Manfaat Melakukan Wawancara
Melakukan wawancara memiliki banyak manfaat, baik bagi pewawancara maupun narasumber.
a. Manfaat bagi Pewawancara
- Mendapatkan data yang belum tersedia di sumber lain.
- Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan berpikir kritis.
- Membangun jejaring sosial dan profesional.
- Memperoleh pemahaman langsung dari pelaku atau ahli.
b. Manfaat bagi Narasumber
- Memiliki kesempatan untuk menyampaikan pendapat secara langsung.
- Meningkatkan kesadaran publik terhadap isu tertentu.
- Membantu penelitian atau penyebaran informasi yang bermanfaat.
c. Manfaat bagi Masyarakat atau Lembaga
- Hasil wawancara dapat dijadikan bahan kebijakan atau penelitian.
- Meningkatkan transparansi dan kepercayaan publik.
- Menjadi sumber informasi edukatif bagi masyarakat luas.
4. Jenis-Jenis Wawancara
Wawancara dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuannya, bentuk pelaksanaannya, atau cara komunikasinya.
1️⃣ Berdasarkan Tujuannya
- Wawancara Penelitian: Mengumpulkan data ilmiah.
- Wawancara Jurnalistik: Mendapatkan berita atau cerita untuk publikasi.
- Wawancara Kerja: Menilai kelayakan calon karyawan.
- Wawancara Pendidikan: Mengetahui kondisi siswa atau calon mahasiswa.
2️⃣ Berdasarkan Bentuknya
- Wawancara Terstruktur: Pertanyaan disusun secara sistematis dan sama untuk semua responden.
- Wawancara Semi-Terstruktur: Pewawancara memiliki panduan pertanyaan, tetapi dapat menyesuaikan dengan jawaban narasumber.
- Wawancara Tidak Terstruktur: Bersifat bebas, mengalir seperti percakapan biasa.
3️⃣ Berdasarkan Cara Pelaksanaannya
- Tatap muka (langsung): Bertemu langsung dengan narasumber.
- Melalui media digital: Via telepon, video call, atau email.
- Wawancara kelompok: Beberapa narasumber diwawancarai secara bersamaan.
📌 Setiap jenis wawancara memiliki teknik dan tujuan yang berbeda tergantung kebutuhan penelitian atau konteks kegiatan.
5. Langkah-Langkah Melakukan Wawancara
Agar wawancara berjalan efektif, diperlukan perencanaan dan pelaksanaan yang baik.
Langkah 1: Menentukan Tujuan
Tentukan tujuan wawancara dengan jelas. Misalnya:
- Apakah untuk penelitian akademik?
- Untuk meliput berita?
- Untuk seleksi kerja?
Langkah 2: Menentukan Narasumber
Pilih narasumber yang relevan dan kompeten dengan topik.
Contoh:
- Jika topik tentang pertanian, wawancarai petani atau penyuluh pertanian.
Langkah 3: Menyusun Daftar Pertanyaan
Buat daftar pertanyaan terbuka yang mendorong narasumber untuk menjelaskan secara detail.
Contoh:
“Bagaimana Bapak melihat dampak cuaca ekstrem terhadap hasil panen tahun ini?”
Langkah 4: Melakukan Wawancara
Lakukan wawancara dengan sikap sopan, ramah, dan profesional. Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan hindari pertanyaan yang menyinggung.
Langkah 5: Mencatat atau Merekam Jawaban
Gunakan alat perekam (dengan izin) agar data tidak hilang, atau catat poin-poin penting.
Langkah 6: Menganalisis Hasil
Setelah wawancara selesai, lakukan analisis terhadap jawaban narasumber. Temukan pola, kesimpulan, dan insight yang relevan.
Langkah 7: Menyusun Laporan atau Artikel
Susun hasil wawancara dalam bentuk laporan, berita, atau karya tulis ilmiah.
📌 Dengan mengikuti langkah-langkah ini, wawancara akan menghasilkan informasi yang valid dan bermanfaat.
6. Etika dalam Wawancara
Etika wawancara penting agar proses berjalan lancar dan hasilnya kredibel.
- Persiapkan diri dengan baik.
- Hargai waktu dan privasi narasumber.
- Gunakan bahasa sopan dan netral.
- Jujur dan transparan tentang tujuan wawancara.
- Jangan memelintir jawaban narasumber.
- Minta izin jika ingin merekam atau mempublikasikan.
Etika yang baik akan membangun kepercayaan antara pewawancara dan narasumber.
7. Contoh Tujuan Wawancara Berdasarkan Bidang
| Bidang | Tujuan Wawancara | Contoh |
|---|---|---|
| Pendidikan | Mengetahui kemampuan atau kondisi siswa | Guru mewawancarai orang tua murid |
| Jurnalistik | Mengumpulkan berita aktual | Wartawan mewawancarai tokoh politik |
| Penelitian | Mendapatkan data primer | Peneliti sosial mewawancarai masyarakat desa |
| Bisnis | Menilai calon karyawan | HRD melakukan wawancara kerja |
| Pemerintahan | Mendapatkan informasi kebijakan | Media mewawancarai pejabat daerah |
📌 Dari tabel di atas, terlihat bahwa tujuan wawancara sangat bergantung pada bidang dan kebutuhan pelaksanaannya.
8. Hambatan dalam Wawancara
Meskipun wawancara bermanfaat, ada beberapa hambatan yang sering muncul:
- Kurangnya persiapan pewawancara.
- Narasumber sulit ditemui atau tidak kooperatif.
- Pertanyaan kurang jelas atau terlalu banyak.
- Gangguan teknis saat wawancara online.
- Adanya bias atau subjektivitas dalam interpretasi hasil.
Untuk mengatasi hal tersebut, pewawancara perlu latihan, empati, dan kemampuan mendengarkan aktif.
9. Pentingnya Wawancara dalam Kehidupan
Wawancara bukan hanya kegiatan formal, tetapi juga keterampilan penting dalam kehidupan sosial dan profesional.
- Dalam pendidikan, wawancara membantu guru memahami siswanya.
- Dalam karier, wawancara menentukan keberhasilan pelamar kerja.
- Dalam penelitian, wawancara menjadi alat untuk memperoleh data primer.
- Dalam masyarakat, wawancara memperkuat komunikasi dan partisipasi sosial.
📌 Dengan demikian, kemampuan melakukan wawancara adalah kompetensi dasar yang wajib dimiliki di era komunikasi modern.
10. Kesimpulan
Jadi, apa tujuan kita melakukan wawancara?
Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi, memahami pandangan seseorang, memverifikasi fakta, dan membangun komunikasi efektif.
Melalui wawancara, kita bisa:
- Menggali data secara mendalam.
- Menilai karakter dan kemampuan seseorang.
- Menemukan solusi dari berbagai permasalahan sosial.
Wawancara bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga jembatan antara pengetahuan, pengalaman, dan realitas. Dengan wawancara, manusia dapat saling memahami dan belajar dari sudut pandang yang berbeda.
