Apakah Screen Recorder HP Memenuhi Syarat Monetisasi Facebook Pro? Bikin konten udah jadi bagian dari kehidupan banyak orang. Nggak harus punya kamera mahal, bahkan cuma modal HP dan aplikasi screen recorder aja udah bisa mulai. Banyak konten kreator baru yang muncul dengan gaya simpel tapi tetap menarik, apalagi kalau udah jago ngedit dan tahu cara mainin algoritma.
Nah, salah satu platform yang lagi rame buat cari cuan dari konten adalah Facebook, khususnya lewat fitur FB Pro atau yang biasa disebut Monetisasi Facebook. Lewat fitur ini, kreator bisa dapet penghasilan dari video yang mereka upload, asal memenuhi syarat tertentu. Tapi, banyak yang masih bingung nih—kalau bikin video pakai screen recorder HP, apakah itu bisa dimonetisasi juga?
Pertanyaan ini sebenarnya penting banget, soalnya banyak konten edukasi, tutorial game, atau review aplikasi yang direkam langsung dari layar HP. Praktis dan gampang, tapi apakah Facebook anggap ini sebagai konten yang “original” dan layak dimonetisasi? Jangan sampai udah capek-capek bikin, tapi ujung-ujungnya ditolak.
Yuk, di artikel ini kita bahas bareng-bareng apakah video dari screen recorder HP bisa lolos syarat monetisasi Facebook Pro. Kita kupas juga apa aja yang jadi perhatian Facebook, biar kamu bisa tetap kreatif sambil tetap berpeluang dapet penghasilan. Siapa tahu, dari layar HP-mu, bisa jadi sumber cuan baru, kan?
Apakah Screen Recorder HP Memenuhi Syarat Monetisasi Facebook Pro?
Di era digital saat ini, media sosial bukan hanya menjadi tempat berbagi momen, tetapi juga menjadi ladang penghasilan bagi para kreator konten. Salah satu platform yang kini semakin populer untuk monetisasi adalah Facebook, khususnya melalui fitur Professional Mode (Mode Profesional).
Dengan hadirnya fitur ini, pengguna akun pribadi bisa mengaktifkan mode profesional yang membuka berbagai peluang penghasilan, mulai dari Iklan In-Stream, Bonus Reels, hingga fitur monetisasi lainnya. Tapi di antara berbagai jenis konten yang bisa dibuat, banyak yang bertanya-tanya:
Apakah video hasil screen recorder dari HP bisa dimonetisasi di Facebook?
Pertanyaan ini sangat relevan, terutama bagi kreator pemula yang ingin memulai hanya dengan perangkat sederhana—yaitu ponsel dan aplikasi perekam layar. Namun, jawabannya tidak sesederhana “ya” atau “tidak”. Ada berbagai syarat, ketentuan, dan pertimbangan yang perlu diketahui sebelum mengandalkan screen recorder sebagai alat produksi konten monetisasi.
Apa Itu Facebook Professional Mode?
Facebook Professional Mode, atau yang dikenal juga sebagai Mode Profesional, adalah fitur yang memungkinkan pengguna akun pribadi untuk mengubah akunnya menjadi akun publik yang bisa dimonetisasi, tanpa harus membuat halaman (Fanpage) terpisah.
Fitur ini diperkenalkan oleh Meta untuk menjembatani kebutuhan kreator individu yang ingin membangun audiens dan mendapatkan penghasilan, tetapi masih ingin menggunakan akun pribadinya sebagai basis. Dengan mengaktifkan Mode Profesional, pengguna mendapatkan akses ke:
Statistik dan insight konten
Fitur pengelolaan kreator
Monetisasi seperti iklan, bonus Reels, dan lainnya
Kolaborasi brand (brand collab manager)
Namun, meskipun fitur ini membuka banyak peluang, tidak semua konten otomatis bisa dimonetisasi. Facebook memiliki aturan yang cukup ketat mengenai:
Kualitas konten
Orisinalitas
Kepatuhan terhadap kebijakan komunitas
Kepemilikan hak cipta
Sebelum masuk ke pembahasan soal screen recorder, kita harus tahu terlebih dahulu apa saja syarat umum untuk bisa monetisasi di Facebook.
Syarat Umum Monetisasi di Facebook
Berikut adalah beberapa syarat umum yang harus dipenuhi sebelum akun kamu bisa mengakses fitur monetisasi:
1. Mengaktifkan Mode Profesional
Langkah pertama tentu adalah mengaktifkan Professional Mode pada akun Facebook kamu. Fitur ini biasanya muncul di profil kamu (jika memenuhi kriteria), dan bisa diaktifkan dalam satu klik.
2. Jumlah Pengikut
Untuk monetisasi tertentu (terutama Iklan In-Stream), kamu harus memiliki minimal 5.000 pengikut di Facebook.
3. Durasi Tayang Video
Facebook memerlukan akun untuk mengumpulkan:
60.000 menit tayang dalam 60 hari terakhir (untuk monetisasi video biasa)
5 video aktif yang diunggah dalam 30 hari terakhir (untuk bonus Reels)
4. Kepatuhan terhadap Kebijakan Monetisasi
Facebook memiliki Kebijakan Monetisasi Konten dan Kebijakan Monetisasi Partner yang wajib dipatuhi. Pelanggaran terhadap ini dapat menyebabkan akun kamu dibatasi, bahkan ditolak untuk monetisasi secara permanen.
5. Konten Orisinal
Konten yang dibuat harus buatan kamu sendiri, atau kamu memiliki hak penuh atas konten tersebut. Video reupload, konten berhak cipta, atau video yang tidak memberikan nilai tambah akan dianggap tidak layak dimonetisasi.
Kebijakan Konten Video Facebook: Apa yang Diperbolehkan dan Tidak?
Sebelum kita menilai apakah screen recorder HP boleh dipakai atau tidak, penting untuk memahami kebijakan konten video yang ditetapkan oleh Facebook, terutama untuk program monetisasi.
✔ Konten yang Diizinkan:
Video original buatan sendiri
Video edukatif, tutorial, review, dan hiburan
Video yang mematuhi standar komunitas
Konten yang memiliki nilai tambah (komentar, narasi, penjelasan)
❌ Konten yang Dilarang atau Dibatasi:
Video hasil reupload dari platform lain tanpa izin
Konten tanpa suara/narasi yang jelas (misalnya hanya gameplay tanpa komentar)
Video diam atau hanya slideshow
Konten yang mengandung pelanggaran hak cipta (musik, video, visual orang lain)
Clickbait yang menipu audiens
Facebook menggunakan sistem deteksi otomatis dan tim moderator untuk mengidentifikasi konten yang melanggar. Jika kamu menggunakan video hasil screen recorder tanpa tambahan apapun, besar kemungkinan akan dianggap “reuse content” alias konten daur ulang.
Apakah Video dari Screen Recorder HP Bisa Dimonetisasi di Facebook?
Membuat video menggunakan screen recorder di HP adalah salah satu cara termudah dan tercepat untuk menghasilkan konten. Kamu bisa merekam aktivitas layar—baik itu tutorial, game, presentasi, atau aplikasi tertentu—dan langsung membagikannya ke media sosial. Tapi apakah video seperti ini layak dimonetisasi di Facebook?
Jawabannya: Bisa, dengan catatan.
Kapan Video Screen Recorder Bisa Dimonetisasi?
Facebook mempertimbangkan nilai tambah dan konteks dalam setiap video yang kamu unggah. Berikut adalah situasi di mana video screen recorder bisa dianggap layak untuk monetisasi:
1. Video Tutorial
Contoh:
Cara menggunakan fitur WhatsApp terbaru
Cara membuat desain di Canva via HP
Panduan membuat akun Shopee Food untuk driver
🟩 Mengapa Diterima?
Karena kamu memberikan edukasi, menjelaskan proses, dan membuat konten dari pemikiran sendiri. Ini adalah konten informatif dan orisinal.
2. Gameplay + Komentar Pribadi
Contoh:
Kamu bermain Mobile Legends dan memberikan komentar strategi
Gameplay PUBG Mobile sambil membahas teknik push rank
Kamu membahas patch baru sambil main game
🟩 Mengapa Diterima?
Konten ini termasuk transformasi dari gameplay biasa karena ada narasi, opini, bahkan hiburan dari komentarmu.
3. Review Aplikasi
Contoh:
Ulasan aplikasi edit foto terbaik 2025
Tes aplikasi VPN tercepat di Android
Komparasi 3 aplikasi pencatat keuangan
🟩 Mengapa Diterima?
Video ini tidak hanya menampilkan layar, tetapi juga memberikan analisis dan sudut pandang pribadi, menjadikannya konten orisinal.
4. Konten Edukasi atau Presentasi
Contoh:
Kamu menjelaskan materi pelajaran lewat slide yang kamu rekam
Kamu buat mini-kelas tentang Excel atau Canva via HP
🟩 Mengapa Diterima?
Ini tergolong konten edukatif, yang sangat dihargai oleh Facebook dan memiliki nilai jangka panjang yang tinggi.
🔴 Kapan Video Screen Recorder Akan Ditolak?
Tidak semua hasil screen recorder otomatis diterima. Berikut ini adalah jenis video yang berisiko ditolak untuk monetisasi:
1. Reupload Video TikTok / YouTube
Contoh:
Kamu rekam TikTok orang lain dari layar
Kamu rekam YouTube Shorts dan repost
🟥 Mengapa Ditolak?
Ini adalah konten daur ulang (reused content) yang melanggar hak cipta dan tidak memberikan nilai tambah.
2. Gameplay Tanpa Komentar
Contoh:
Hanya merekam permainan Free Fire dari awal sampai akhir
Tidak ada suara, narasi, atau wajah kamu
🟥 Mengapa Ditolak?
Tanpa transformasi, video seperti ini dianggap kurang orisinal, meskipun kamu yang memainkannya.
3. Cuplikan Film atau Acara TV
Contoh:
Rekaman dari Netflix, Disney+, atau bioskop online
Diselingi subtitle atau tanpa narasi
🟥 Mengapa Ditolak?
Jelas ini melanggar hak cipta, dan Facebook sangat keras terhadap pelanggaran semacam ini.
4. Rekam Chat atau Scrolling Tanpa Tujuan
Contoh:
Menampilkan percakapan WA atau DM tanpa konteks
Rekaman scrolling Instagram atau TikTok
🟥 Mengapa Ditolak?
Tanpa narasi atau maksud edukatif, video seperti ini dianggap tidak memiliki nilai konten.
⚖️ Studi Kasus: 2 Video, 2 Nasib Berbeda
🔹 Video A:
Seorang kreator merekam cara menghapus cache aplikasi Android, dengan narasi jelas, durasi 3 menit, dan ada teks penjelas.
✅ Monetisasi Disetujui.
Facebook menganggap ini video tutorial yang membantu, orisinal, dan memenuhi syarat durasi minimum.
🔸 Video B:
Seorang kreator merekam TikTok populer langsung dari layar HP dan hanya menambahkan musik baru tanpa penjelasan.
❌ Monetisasi Ditolak.
Video ini dianggap “reused” dan berisiko kena klaim hak cipta dari pemilik konten asli.
📊 Ringkasan: Kriteria Video Screen Recorder yang Layak Monetisasi
| Kriteria | Diterima ✔ | Ditolak ✖ |
|---|---|---|
| Ada narasi/komentar pribadi | ✔ | ✖ |
| Original buatan sendiri | ✔ | ✖ |
| Edukasi atau tutorial | ✔ | ✖ |
| Hanya reupload konten lain | ✖ | ✔ |
| Pelanggaran hak cipta | ✖ | ✔ |
| Durasi < 1 menit (non-Reels) | ✖ | ✔ |
| Hanya tampilan layar kosong | ✖ | ✔ |
Apa yang Dimaksud “Nilai Tambah” Konten FB Pro?
Facebook ingin kreator tidak hanya jadi penyalur konten, tetapi juga pembuat. “Nilai tambah” bisa berupa:
Suara/narasi kamu sendiri
Komentar dan opini pribadi
Penjelasan dan konteks
Edit kreatif (efek, transisi, musik legal)
Jika kamu hanya menampilkan layar HP tanpa konteks, itu tidak dianggap sebagai konten bernilai.
