Arti Kata “Boru” dalam Bahasa Batak dan Makna Istilah Turunannya

Ketahui arti kata boru dalam bahasa Batak, termasuk makna boru hasian, inang boru, boru sinaga, opung boru, boru ni raja, dan istilah adat lainnya.

Dalam budaya Batak, terutama Batak Toba, kata “boru” memiliki makna yang sangat penting. Istilah ini bukan sekadar kata untuk menyebut perempuan, tetapi juga mencerminkan sistem kekerabatan (dalihan na tolu) dan hubungan sosial yang sangat kuat di masyarakat Batak.


🌿 1. Boru Itu Apa dalam Bahasa Batak?

Secara umum, “boru” dalam bahasa Batak berarti anak perempuan.
Kata ini digunakan untuk menyebut anak perempuan dalam suatu keluarga, atau perempuan yang berasal dari marga tertentu.

📖 Contoh:

  • “Boru Simanjuntak” artinya perempuan dari marga Simanjuntak.
  • “Anakku boru” berarti anak perempuanku.

Jadi, boru adalah sebutan khas untuk perempuan Batak, baik dalam konteks keluarga maupun marga.


👩 2. Boru Itu Panggilan Apa?

Dalam percakapan adat dan keluarga, “boru” sering dijadikan panggilan untuk anak perempuan atau wanita dari suatu marga.
Namun, maknanya juga bisa bergantung pada konteks:

  • Dalam keluarga: panggilan sayang untuk anak perempuan.
    👉 “Boru ku do i” = itu anak perempuanku.
  • Dalam adat: untuk menyebut perempuan yang berasal dari marga tertentu.
    👉 “Boru Sinaga” berarti perempuan yang bermarga Sinaga.
  • Dalam relasi sosial: bisa juga dipakai oleh pihak lain untuk menunjukkan hubungan kekerabatan.

Jadi, “boru” adalah panggilan khas untuk perempuan dalam sistem kekerabatan Batak.


💖 3. Apa Arti “Boru Hasian” dalam Bahasa Batak?

Kata “hasian” dalam bahasa Batak berarti kekasih, sayang, atau orang yang dicintai.
Jadi, “boru hasian” bisa diterjemahkan sebagai:

💕 “Gadis manis” atau “perempuan yang kusayangi.”

Biasanya dipakai sebagai ungkapan kasih sayang kepada perempuan, baik anak, adik, maupun kekasih.

📖 Contoh kalimat:

  • “Ai unang marah, boru hasian” → “Jangan marah, gadis manisku.”

📚 4. Apa yang Dimaksud dengan Boru?

Dalam pengertian adat Batak secara luas, “boru” bukan hanya berarti anak perempuan, tetapi juga menunjukkan posisi sosial dalam struktur adat Batak (dalihan na tolu).

Dalam struktur ini, boru berperan sebagai:

  • Pihak yang menerima tugas-tugas adat, seperti membantu saat pesta atau upacara.
  • Perempuan dari marga tertentu yang menikah keluar dari marganya (karena dalam adat Batak, perempuan mengikuti marga suaminya).

Jadi, “boru” juga bisa berarti perempuan dari suatu kelompok kekerabatan yang memiliki peran adat tertentu.


🌸 5. Arti “Nang Boru” dalam Bahasa Batak

Kata “Nang boru” atau “Na boru” adalah bentuk sapaan yang berarti “anak perempuan” atau “gadis” dalam konteks lembut dan sopan.

📖 Contoh:

  • “Nang boru on holan hita hita do” → “Gadis ini hanya di antara kita saja.”
  • Dalam konteks sehari-hari, bisa juga berarti “adik perempuan” atau “putri.”

👵 6. Inang Boru Artinya

Kata “inang” berarti ibu, sedangkan “inang boru” berarti ibu dari pihak boru atau perempuan yang memiliki peran sebagai ibu dalam keluarga besar.

Dalam konteks adat, inang boru juga digunakan untuk menyebut perempuan yang membantu dalam pelaksanaan acara adat, seperti upacara pernikahan atau kematian.

📖 Contoh:

  • “Inang boru do na marhobas di pesta i” → “Para ibu boru yang bekerja di pesta itu.”

➡️ Jadi, inang boru = para perempuan yang berperan dalam adat atau pihak keluarga boru.


🪶 7. Arti “Boru Sinaga”

“Boru Sinaga” berarti perempuan yang berasal dari marga Sinaga, salah satu marga besar dalam suku Batak Simalungun dan Toba.

Dalam budaya Batak, setiap perempuan disebut dengan “boru + nama marga-nya” untuk menunjukkan asal usul keluarga.

📖 Contoh:

  • “Ita boru Sinaga” → “Dia perempuan dari marga Sinaga.”

👵 8. Opung Boru Artinya

Kata “opung” berarti nenek atau kakek (leluhur).
Maka, “opung boru” berarti nenek dari garis perempuan atau perempuan tua yang dihormati dalam keluarga.

📖 Contoh:

  • “Opung boru nami holan di huta” → “Nenek perempuan kami tinggal di kampung.”

Dalam adat, opung boru memiliki kedudukan terhormat dan sering dimintai restu dalam acara adat.


👑 9. Arti “Boru ni Raja”

Secara harfiah, “boru ni raja” berarti putri raja atau anak perempuan dari orang terpandang.
Namun dalam konteks adat Batak, istilah ini bisa juga digunakan secara kiasan untuk menyebut perempuan yang dihormati, berwibawa, atau menjadi kebanggaan keluarga.

📖 Contoh:

  • “Ai boi do muse boru ni raja on marpesta” → “Putri raja ini sudah siap melangsungkan pesta.”

💍 10. Bou Artinya

Dalam adat Batak, “bou” adalah panggilan untuk istri dari saudara laki-laki ibu atau bisa juga berarti menantu perempuan (istri dari saudara laki-laki kandung).

📖 Contoh:

  • “Bou ku i” → “Itu menantu perempuanku.”

Jadi, bou berhubungan dengan hubungan kekerabatan melalui pernikahan.


👦 11. Anak Laki-laki dalam Bahasa Batak

Dalam bahasa Batak, anak laki-laki disebut “anak ni raja” atau cukup dengan “anak jolo” (anak pertama laki-laki).
Secara umum, kata “anak” saja sudah bisa berarti anak laki-laki, karena dalam adat Batak, garis keturunan ditarik dari pihak ayah (patrilineal).

📖 Contoh:

  • “Anakku do si jolo i” → “Anak laki-lakiku itu yang pertama.”

🧭 Kesimpulan

IstilahArti / Makna
BoruAnak perempuan / perempuan dari marga tertentu.
Boru HasianGadis manis / perempuan yang disayangi.
Nang BoruAnak perempuan / gadis.
Inang BoruIbu dari pihak boru / perempuan yang berperan dalam adat.
Boru SinagaPerempuan dari marga Sinaga.
Opung BoruNenek dari garis perempuan / perempuan tua yang dihormati.
Boru ni RajaPutri raja / perempuan terhormat.
BouIstri saudara laki-laki ibu / menantu perempuan.
Anak Laki-lakiAnak ni raja / penerus garis keturunan ayah.

✨ Penutup

Dalam budaya Batak, kata “boru” memiliki makna yang mendalam dan tidak sekadar menyebut jenis kelamin. Ia menggambarkan identitas, asal-usul, dan peran sosial perempuan dalam sistem kekerabatan Batak.
Melalui istilah seperti boru hasian, inang boru, boru ni raja, dan lainnya, kita bisa melihat betapa kuatnya penghargaan masyarakat Batak terhadap perempuan sebagai penjaga adat dan kehormatan keluarga.