Artinya Takabur – Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti pernah bertemu atau bahkan tanpa sadar menjadi orang yang suka membanggakan diri. Entah karena merasa lebih pintar, lebih kaya, atau lebih hebat dari orang lain. Nah, sikap seperti ini dalam Islam dikenal dengan sebutan takabur. Kedengarannya sepele, tapi sebenarnya sifat ini bisa membawa dampak buruk, lho.
Takabur itu artinya sombong atau merasa diri lebih dari orang lain. Orang yang takabur biasanya sulit menerima masukan, gampang meremehkan orang lain, dan sering merasa paling benar. Padahal, semua yang kita miliki — entah itu harta, ilmu, atau jabatan — hanyalah titipan dari Allah. Jadi, gak ada alasan buat menyombongkan diri.
Sifat takabur bukan cuma bikin orang lain gak nyaman, tapi juga bisa merusak hubungan sosial dan menjauhkan kita dari kebaikan. Dalam ajaran Islam sendiri, takabur termasuk sifat tercela yang bisa menghalangi seseorang masuk surga. Serem juga, ya? Karena itu, penting banget buat kita tahu apa itu takabur dan gimana cara menghindarinya.
Di artikel ini, kita bakal bahas lebih dalam tentang arti takabur, bentuk-bentuknya, dampaknya, dan juga cara agar kita bisa tetap rendah hati. Yuk, simak bareng-bareng biar kita bisa jadi pribadi yang lebih baik dan disukai Allah maupun sesama manusia.
Pengertian Takabur
Takabur berasal dari bahasa Arab “تكبر” (takabbur) yang berarti sombong, angkuh, atau membesarkan diri. Dalam istilah, takabur adalah sikap seseorang yang merasa dirinya lebih baik, lebih tinggi, atau lebih hebat dibandingkan orang lain, serta merendahkan orang lain karena hal tersebut.
Dalam Islam, takabur merupakan salah satu sifat tercela yang sangat dibenci oleh Allah. Bahkan, dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun sebesar biji sawi.”
(HR. Muslim)
Bentuk-Bentuk Takabur
Takabur bisa muncul dalam berbagai bentuk, antara lain:
- Takabur karena kekayaan
Merasa lebih hebat karena memiliki harta berlimpah, dan meremehkan orang miskin. - Takabur karena ilmu
Merasa lebih pandai dan tidak mau menerima pendapat orang lain. - Takabur karena keturunan atau status sosial
Menganggap dirinya lebih mulia karena berasal dari keluarga terhormat atau punya jabatan tinggi. - Takabur dalam beribadah
Merasa dirinya lebih suci, lebih taat, dan lebih berhak mendapat surga dibanding orang lain.
Dampak Negatif Takabur
Takabur tidak hanya merugikan orang lain, tapi juga diri sendiri. Beberapa dampak buruk dari sifat takabur antara lain:
- Dijauhi orang lain karena sifatnya yang menyebalkan dan merendahkan orang.
- Menghambat ilmu dan nasihat karena orang takabur sulit menerima kebenaran dari orang lain.
- Mengundang murka Allah, karena merasa diri lebih hebat dari makhluk lain, bahkan menyaingi keagungan-Nya.
- Menjadikan hati keras, sulit untuk merasa rendah hati dan introspeksi diri.
Cara Menghindari Takabur
Untuk menjauh dari sifat takabur, seseorang bisa melakukan hal-hal berikut:
- Menyadari bahwa semua yang dimiliki hanyalah titipan dari Allah.
- Belajar dari kisah tokoh-tokoh sombong dalam sejarah, seperti Fir’aun dan Qarun, yang akhirnya binasa.
- Melatih diri dengan sifat tawadhu (rendah hati).
- Sering bermuhasabah (introspeksi diri) dan berdoa agar dijauhkan dari kesombongan.
Penutup
Takabur adalah penyakit hati yang berbahaya, baik dari segi agama maupun sosial. Dalam kehidupan sehari-hari, sifat ini bisa menghancurkan hubungan, menghambat kebaikan, bahkan menjauhkan seseorang dari rahmat Allah. Oleh karena itu, penting bagi setiap manusia untuk selalu menjaga hatinya dari takabur dan menumbuhkan sifat tawadhu sebagai pengganti.
