10 Tips Membuat Iklan TikTok Viral dan Tepat Sasaran

Bagaimana tips Membuat Iklan TikTok agar Viral dan Tepat Sasaran? Siapa sih yang nggak kenal TikTok? Platform ini udah jadi lahan emas buat para pebisnis yang pengin promosi dengan cara yang lebih kreatif dan nyentrik. Nggak heran, sekarang banyak banget brand—dari yang kecil sampai besar—bikin iklan di TikTok biar bisa viral dan nyasar ke audiens yang tepat.

Tapi membuat iklan tiktok viral aja nggak cukup. Kalau nggak tepat sasaran, ujung-ujungnya cuma dapet views tanpa hasil. Yang paling ideal tentu aja: iklannya menarik, banyak yang nonton, dan yang nonton itu memang sesuai target pasar. Nah, kombinasi inilah yang bikin iklan TikTok jadi senjata ampuh buat jualan.

Kabar baiknya, TikTok punya algoritma yang bisa bantu banget buat menjangkau audiens yang sesuai dengan produk atau jasa yang kamu tawarkan. Mulai dari fitur targeting, pemilihan konten, sampai gaya penyampaian yang lagi tren—semuanya bisa dimanfaatkan biar iklan kamu nggak cuma numpang lewat.

Di artikel ini, kita bakal kupas tuntas gimana sih caranya bikin iklan TikTok yang bukan cuma viral, tapi juga tepat sasaran. Mulai dari strategi konten, tools yang bisa dipakai, sampai contoh iklan yang sukses. Yuk, kita ulik bareng!

Mengapa TikTok Jadi Platform Iklan yang Potensial?

TikTok bukan hanya tempat hiburan remaja. Platform ini telah berkembang menjadi mesin pemasaran digital yang efektif untuk berbagai segmen usia dan kategori produk. Dengan algoritma berbasis interest dan performa konten (bukan jumlah follower semata), TikTok memberikan peluang besar bagi iklan untuk menjangkau audiens baru dengan cepat.

Keunikan TikTok sebagai platform iklan:

  • Format video pendek & menghibur → cocok untuk membangun perhatian cepat.
  • Interaksi tinggi → like, komentar, share, duet, stitch membuat konten punya efek viral ganda.
  • Sistem “For You Page” (FYP) → memberi kesempatan organik & iklan muncul ke pengguna yang belum follow akunmu.
  • Targeting yang presisi → berdasarkan interest, lokasi, demografi, dan perilaku.

Tapi agar iklan TikTok benar-benar viral dan tepat sasaran, kamu tidak bisa hanya andalkan budget besar. Strategi dan eksekusi yang cerdas jauh lebih penting.


10 Tips Membuat Iklan TikTok yang Viral dan Tepat Sasaran

Berikut tips praktis yang bisa kamu terapkan untuk membuat iklan TikTok yang bukan hanya dilihat banyak orang, tapi juga “nempel” di target pasar yang kamu incar:


1. Mulai dengan Hook Kuat di 3 Detik Pertama

Algoritma TikTok menilai performa video dalam beberapa detik pertama. Jika audiens melewatkan videomu sebelum 3 detik, sinyalnya buruk. Maka dari itu, pastikan kamu:

  • Mulai dengan konflik, pertanyaan menarik, atau kejutan visual.
  • Gunakan teks besar di awal untuk menjelaskan langsung isi konten.
  • Hindari intro bertele-tele atau logo panjang.

Contoh:
Alih-alih “Hai, perkenalkan kami dari…” → langsung ke “Ini kenapa skincare kamu nggak ngaruh sama sekali!”


2. Gunakan Gaya Konten Organik, Bukan Iklan Formal

TikTokers tidak suka video iklan yang terasa seperti TVC. Konten dengan gaya user-generated (dari pengguna) lebih mudah dipercaya dan diterima.

Tipsnya:

  • Gunakan bahasa sehari-hari.
  • Rekam dengan kamera HP biasa (bukan sinematik mewah).
  • Gunakan influencer/micro creator agar terlihat alami.
  • Hindari suara narator atau skenario yang terlalu scripted.

Ingat: Orang tidak suka “nonton iklan”, mereka suka “nonton cerita”.


3. Manfaatkan Tren & Challenge TikTok

Salah satu cara cepat untuk menjangkau audiens adalah dengan menunggangi tren.

Caranya:

  • Cek tab Discover atau FYP untuk tren lagu, hashtag, filter, atau format konten.
  • Gabungkan tren itu dengan pesan produkmu.
  • Buat challenge dengan hadiah menarik untuk mendorong user-generated content.

Contoh: Produk makanan bisa buat challenge “Ngemil sambil joget 1 menit” dengan hadiah voucher.


4. Fokus ke 1 Pesan Inti Saja

Jangan mencoba menjelaskan semua fitur produk dalam satu video. Ingat, ini bukan brosur digital. Video TikTok hanya efektif jika punya 1 pesan kuat yang langsung bisa dipahami.

Misalnya:

  • “Sabun ini bisa bersihin komedo dalam 3 hari”
  • “Jaket waterproof ini bisa tahan hujan badai”
  • “Minuman ini bikin kamu fokus 2x lebih lama”

Setelah pesan tersampaikan, baru arahkan ke CTA (call-to-action).


5. Optimalkan Call-To-Action yang Relevan dan Menarik

Setelah audiens terlibat, kamu harus memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan selanjutnya. CTA harus:

  • Jelas → “Klik link-nya sekarang”, “Cek di bio”, “Swipe ke atas” (jika pakai TikTok Ads)
  • Relevan → Jangan bilang “Follow kami” jika tujuanmu adalah penjualan
  • Singkat dan padat → Gunakan 3-5 kata yang memicu tindakan

Contoh CTA efektif:

  • “Coba gratis sekarang!”
  • “Pesan sebelum kehabisan!”
  • “Scroll buat bukti real-nya!”

6. Target Iklan Berdasarkan Perilaku, Bukan Cuma Demografi

TikTok Ads Manager memungkinkan targeting yang presisi. Tapi banyak yang hanya menyasar usia, jenis kelamin, dan lokasi — padahal targeting berdasarkan interest dan behavior jauh lebih powerful.

Contoh targeting berdasarkan perilaku:

  • Orang yang sering menonton konten masak → cocok untuk produk dapur
  • Orang yang sering like video fitness → cocok untuk suplemen atau baju olahraga
  • Orang yang sering klik link → lebih potensial konversi

Gunakan fitur “Interest” dan “Engaged Users” di TikTok Ads untuk ini.


7. A/B Testing Video dan CTA

Tidak ada formula pasti yang bisa dijamin viral. Oleh karena itu, selalu lakukan A/B test pada:

  • Gaya video: humor, storytelling, edukatif
  • Format: dengan teks atau tanpa teks
  • CTA: “Coba Sekarang” vs “Lihat Detail”

Dengan testing, kamu bisa menemukan kombinasi iklan yang menghasilkan view tinggi DAN konversi bagus.

Saran: Buat 3 versi video untuk iklan yang sama, lalu jalankan dalam campaign yang berbeda selama 3–5 hari.


8. Gunakan Musik Populer dan Sound Relevan

TikTok sangat terpengaruh oleh audio. Musik populer bisa meningkatkan peluang tampil di FYP karena relevansi algoritma.

Tips:

  • Gunakan lagu yang sedang viral (lihat di TikTok Audio Library).
  • Pastikan lagu relevan dengan mood produkmu (jangan pakai lagu sedih untuk produk komedi).
  • Kalau bisa, buat sound original yang unik dan bisa di-duet/stitch oleh pengguna lain.

Catatan penting: Gunakan lagu yang legal, apalagi jika menggunakan TikTok Ads — agar tidak diblokir.


9. Bangun Koneksi Emosional, Bukan Sekadar Jualan

Konten yang menyentuh hati atau memantik emosi cenderung disukai dan dibagikan. Bahkan jika itu iklan.

Kamu bisa pilih pendekatan:

  • Humor
  • Nostalgia
  • Empati / perasaan relate
  • Solusi atas masalah pribadi

Contoh:
Alih-alih “Coba sabun ini, wangi banget” → coba “Pernah merasa minder karena bau badan di sekolah? Aku juga.”


10. Pantau Analytics dan Adjust Strategi Secara Rutin

TikTok Ads dan akun bisnis menyediakan data penting:

  • View-through rate (berapa banyak yang nonton sampai akhir)
  • Click-through rate (berapa banyak yang klik link atau CTA)
  • Engagement (like, share, comment)
  • Conversion (jika menggunakan pixel dan tracking)

Pantau performa iklan minimal setiap 2–3 hari dan lakukan penyesuaian:

  • Stop iklan yang performanya buruk
  • Scale up iklan yang performanya tinggi
  • Pelajari apa yang bikin iklan berhasil → lalu duplikasi konsep

Kesimpulan

TikTok adalah medan iklan yang sangat dinamis, unik, dan penuh peluang. Tapi untuk menciptakan iklan yang viral dan tepat sasaran, kamu perlu memahami budaya TikTok, algoritmanya, serta perilaku pengguna.

Kuncinya adalah autentisitas, kreativitas, dan fokus pada audiens. Jangan cuma meniru tren — adaptasikan dengan pesan merekmu. Jangan cuma ikuti gaya iklan lama — rangkul gaya konten organik yang disukai pengguna TikTok.

Dengan menerapkan 10 tips di atas, kamu punya peluang besar untuk tidak hanya viral, tapi juga mengonversi perhatian menjadi penjualan.