Pembelajaran sosial emosional atau Social Emotional Learning (SEL) merupakan pendekatan pendidikan yang kini banyak diterapkan di berbagai negara seperti Amerika Serikat, negara-negara Eropa, hingga Australia. Program ini secara aktif diterapkan di lingkungan sekolah karena terbukti mampu menunjang perkembangan akademik peserta didik melalui penguatan aspek sosial dan emosional mereka.
Salah satu pertanyaan penting yang sering muncul terkait dengan implementasi program ini adalah: “Pembelajaran sosial emosional merupakan pengembangan dari teori apa?” Pertanyaan ini bahkan menjadi bagian dari pembelajaran dalam Modul 2 Topik 1 PPG 2025 (Program Pendidikan Profesi Guru).
Mengapa Pembelajaran Sosial Emosional Penting?
Penelitian menunjukkan bahwa kemajuan akademik sangat berkaitan erat dengan perkembangan emosi yang positif. Dalam lingkungan belajar yang agresif, impulsif, tidak beradab, atau bahkan destruktif, sebagian besar anak akan sulit mencapai potensi akademiknya secara maksimal.
Oleh karena itu, menciptakan suasana belajar yang mendukung regulasi emosi, interaksi sosial yang sehat, dan empati menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam pendidikan. Di sinilah peran penting dari pembelajaran sosial emosional.
Pembelajaran Sosial Emosional Merupakan Pengembangan dari Teori Apa?
Secara teori, pembelajaran sosial emosional merupakan pengembangan dari teori kecerdasan emosi (emotional intelligence). Konsep ini pertama kali dipopulerkan oleh Daniel Goleman, yang menyatakan bahwa kecerdasan emosi memiliki peran penting dalam keberhasilan hidup seseorang, bahkan lebih dari sekadar kecerdasan intelektual (IQ).
Menurut Goleman, kecerdasan emosi mencakup dua kecakapan utama:
- Kecakapan pribadi – Kemampuan mengenali dan mengelola emosi diri sendiri.
- Kecakapan sosial – Kemampuan berinteraksi dengan orang lain secara positif, termasuk empati, kerja sama, dan keterampilan komunikasi.
Kedua kecakapan ini memungkinkan seseorang untuk menavigasi kehidupan sosial dengan lebih efektif dan membangun hubungan yang sehat di masyarakat.
Teori Lain yang Mendukung Pembelajaran Sosial Emosional
Selain teori kecerdasan emosi, pembelajaran sosial emosional juga mengacu pada berbagai teori lain, seperti:
- Teori psikologi perkembangan: Menjelaskan bagaimana anak berkembang secara emosional dan sosial sejak usia dini.
- Teori psikologi pendidikan: Menekankan pentingnya aspek afektif dalam proses belajar-mengajar.
- Teori belajar sosial (Albert Bandura): Menunjukkan bahwa manusia belajar melalui observasi, peniruan, dan modeling, yang sangat relevan dalam pengembangan keterampilan sosial dan emosional.
Pembelajaran Sosial Emosional dalam Konteks PPG 2025
Dalam Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025, para peserta tidak hanya dibekali dengan kemampuan pedagogik dan profesional, tetapi juga pemahaman tentang pendekatan-pendekatan pendidikan yang berpusat pada peserta didik. Modul 2 Topik 1 PPG 2025 secara khusus membahas pembelajaran sosial emosional, termasuk teori-teori dasarnya.
Tujuan dari modul ini adalah agar calon pendidik mampu menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan sosial dan emosional siswa, sehingga proses belajar menjadi lebih efektif dan menyenangkan.
Kesimpulan
Pembelajaran sosial emosional merupakan pendekatan penting dalam pendidikan modern. Program ini dikembangkan berdasarkan teori kecerdasan emosi, serta didukung oleh teori psikologi perkembangan, pendidikan, dan belajar sosial. Dengan memahami landasan teorinya, para pendidik diharapkan dapat mengimplementasikan SEL secara tepat untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga secara emosional dan sosial.
