Memulai usaha di kampung dengan modal terbatas kini semakin diminati oleh banyak orang yang ingin mandiri secara ekonomi. Dengan modal sekitar 10 juta rupiah, berbagai peluang bisnis sederhana namun menguntungkan bisa dijalankan tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Modal yang relatif kecil ini sangat cocok bagi warga kampung yang ingin memanfaatkan sumber daya lokal dan potensi pasar sekitar secara maksimal.
Kampung sebagai lingkungan yang cenderung memiliki komunitas yang erat memberikan peluang besar untuk membuka usaha yang dekat dengan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Banyak jenis usaha yang dapat dijalankan dengan modal 10 juta, mulai dari usaha warung kelontong, budidaya tanaman, ternak, hingga jasa seperti laundry rumahan. Dengan perencanaan yang matang dan pemilihan jenis usaha yang tepat, modal tersebut dapat berputar cepat dan menghasilkan keuntungan yang signifikan.
Selain itu, usaha dengan modal 10 juta di kampung juga memberikan kesempatan untuk mengembangkan kreativitas dan kemandirian ekonomi tanpa harus bersaing langsung dengan bisnis besar di kota. Banyak usaha rumahan yang kini justru menjadi sumber penghasilan utama dan membuka lapangan kerja bagi warga sekitar. Oleh karena itu, memulai usaha dengan modal ini di kampung tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga memberikan dampak sosial yang positif.
Baca Juga : 7 Contoh Usaha Modal Kecil yang Belum Banyak Pesaing, Cocok untuk Pemula
20 Usaha Modal 10 Juta di Kampung yang Menjanjikan
Membangun usaha di kampung dengan modal kecil bukan hal yang mustahil. Justru, dengan kreativitas dan pemahaman terhadap potensi lokal, usaha bermodal Rp 10 juta bisa tumbuh menjadi sumber penghasilan yang stabil. Banyak orang meremehkan potensi desa, padahal biaya hidup lebih rendah, persaingan lebih sedikit, dan komunitas yang saling mendukung bisa menjadi keunggulan tersendiri.
Berikut ini adalah 20 contoh usaha modal 10 juta di kampung yang cocok untuk pemula, baik yang baru memulai bisnis, ibu rumah tangga, hingga anak muda yang ingin mandiri.
1. Warung Kelontong Rumahan
Modal awal: Rp 5–10 juta
Potensi keuntungan: Rp 1–2 juta/bulan
Warung kelontong adalah usaha yang paling cocok di desa karena kebutuhan masyarakat terhadap barang sehari-hari seperti beras, minyak, mie instan, dan sabun sangat tinggi. Dengan Rp 10 juta, Anda sudah bisa membeli etalase, rak, dan stok barang awal.
Warung kelontong rumahan merupakan salah satu ide usaha dengan modal 10 juta di kampung yang cukup menjanjikan. Usaha ini cocok dijalankan di lingkungan pedesaan karena menyediakan kebutuhan pokok yang selalu dibutuhkan masyarakat sekitar, seperti beras, minyak goreng, mie instan, jajanan, dan sabun. Lokasinya bisa memanfaatkan area depan rumah atau teras, sehingga tidak memerlukan biaya sewa tempat.
Dengan modal awal sekitar Rp 5–10 juta, kamu bisa membeli perlengkapan seperti rak, etalase, timbangan, serta belanja stok barang dagangan. Pemilihan barang dagangan harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat agar cepat laku. Karena berada di kampung, pelayanan yang ramah dan kedekatan dengan pelanggan menjadi nilai tambah tersendiri dalam membangun loyalitas pembeli.
Potensi keuntungan dari usaha ini berkisar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta per bulan, tergantung dari lokasi, variasi barang, dan kecepatan perputaran modal. Keuntungan bisa meningkat jika warung juga menjual pulsa elektrik, token listrik, atau membuka jasa titip barang. Dengan modal kecil, usaha ini tetap mampu menghasilkan pendapatan rutin.
Untuk mendukung kelangsungan usaha, penting menjaga kebersihan warung, mengatur stok dengan rapi, dan mencatat setiap transaksi. Meski terlihat sederhana, usaha kelontong membutuhkan manajemen yang baik agar tetap berjalan lancar dan tidak mengalami kerugian karena stok tidak terkontrol.
Secara keseluruhan, warung kelontong adalah salah satu ide usaha dengan modal 10 juta di kampung yang realistis dan berkelanjutan. Selain mudah dijalankan, usaha ini juga sangat dekat dengan kebutuhan masyarakat, sehingga peluang suksesnya cukup besar jika dikelola dengan serius.
2. Toko Sembako Keliling
Modal awal: Rp 8–10 juta
Keuntungan: Fleksibel, bisa menyesuaikan permintaan
Jika desa Anda cukup luas dan tersebar, membuka toko sembako keliling menggunakan sepeda motor bisa jadi pilihan. Anda hanya perlu memodifikasi motor agar bisa membawa barang, dan menyasar pelanggan dari rumah ke rumah.
Toko sembako keliling adalah salah satu ide usaha dengan modal 10 juta di kampung yang cukup fleksibel dan menjanjikan. Usaha ini dilakukan dengan cara menjual kebutuhan pokok secara mobile menggunakan kendaraan roda dua atau roda tiga. Konsep ini sangat cocok diterapkan di pedesaan, terutama di daerah yang jauh dari pasar atau minim akses ke toko sembako tetap.
Dengan modal awal sekitar Rp 8–10 juta, kamu bisa membeli perlengkapan seperti motor (jika sudah punya, lebih hemat), keranjang atau box penyimpanan, serta belanja stok awal sembako seperti beras, minyak, gula, mie instan, dan produk rumah tangga lainnya. Keunggulan dari model usaha ini adalah bisa berpindah-pindah lokasi, sehingga peluang menjangkau lebih banyak pelanggan menjadi lebih besar.
Keuntungan menjalankan toko sembako keliling adalah fleksibilitas dalam menyesuaikan barang dagangan sesuai dengan permintaan warga di tiap wilayah yang dikunjungi. Misalnya, jika suatu dusun lebih banyak membutuhkan beras dan minyak, maka stok bisa disesuaikan agar cepat laku dan modal berputar lebih efisien. Sistem ini juga bisa dikombinasikan dengan sistem pre-order atau pesan antar.
Agar lebih menarik, kamu bisa menggunakan speaker kecil untuk promosi keliling, memberikan promo khusus, atau sistem cicilan ringan untuk pelanggan tetap. Kunci kesuksesan dari usaha ini adalah keuletan, kedekatan dengan pelanggan, dan kemampuan membaca kebutuhan pasar lokal.
Secara keseluruhan, toko sembako keliling termasuk ide usaha dengan modal 10 juta di kampung yang sangat potensial, apalagi jika kamu ingin usaha yang dinamis dan tidak terpaku pada satu lokasi. Selain itu, model usaha ini juga membuka peluang untuk berkembang menjadi distributor kecil jika dikelola dengan baik.
3. Warung Makan Sederhana
Modal awal: Rp 7–10 juta
Omzet harian: Rp 100.000 – Rp 500.000
Warung makan seperti nasi uduk, gorengan, mie rebus, atau bakso bisa jadi pilihan usaha yang cepat balik modal. Di kampung, orang cenderung menyukai makanan rumahan yang murah dan mengenyangkan.
Warung makan sederhana adalah salah satu ide usaha dengan modal 10 juta di kampung yang punya peluang besar untuk cepat balik modal. Dengan menyajikan makanan yang terjangkau dan familiar seperti nasi uduk, gorengan, mie rebus, atau bakso, kamu bisa menarik pelanggan dari berbagai kalangan, terutama warga sekitar yang mencari makanan praktis dan mengenyangkan.
Modal awal sekitar Rp 7–10 juta cukup untuk membeli peralatan dapur, meja kursi sederhana, serta belanja bahan baku awal. Jika lokasi usaha berada di rumah sendiri atau lahan milik keluarga, kamu bisa lebih hemat karena tidak perlu membayar sewa tempat. Warung makan rumahan biasanya diminati karena cita rasa masakan yang akrab dan harganya yang bersahabat.
Omzet harian warung makan bisa mencapai Rp 100.000 hingga Rp 500.000, tergantung pada lokasi, menu, dan jam operasional. Jika dikelola dengan baik dan bahan baku dibeli secara grosir, kamu bisa mendapatkan margin keuntungan yang cukup baik setiap hari. Menu sederhana yang dibuat sendiri juga dapat mengurangi biaya produksi.
Keunggulan membuka warung makan di kampung adalah kedekatan emosional dengan pelanggan. Kamu bisa membangun hubungan baik dengan warga sekitar sehingga mereka menjadi pelanggan tetap. Selain itu, variasi menu bisa disesuaikan dengan selera lokal agar tetap diminati.
Secara keseluruhan, warung makan sederhana merupakan ide usaha dengan modal 10 juta di kampung yang realistis dan menguntungkan. Dengan cita rasa yang enak, pelayanan ramah, dan manajemen keuangan yang rapi, usaha ini bisa berkembang menjadi sumber penghasilan utama yang stabil.
4. Produksi Keripik atau Makanan Ringan
Modal awal: Rp 5–8 juta
Pasar: Toko kelontong, sekolah, warung kopi
Anda bisa memproduksi keripik pisang, singkong, usus kering, atau makanan ringan khas daerah. Gunakan kemasan menarik dan beri nama brand lokal agar menambah daya tarik.
Produksi keripik atau makanan ringan adalah salah satu ide usaha dengan modal 10 juta di kampung yang cukup menjanjikan dan bisa dikerjakan dari rumah. Usaha ini cocok karena bahan bakunya mudah didapat di daerah pedesaan, seperti singkong, pisang, ubi, atau tempe. Dengan pengolahan yang tepat, produk ini bisa dipasarkan ke berbagai tempat seperti toko kelontong, kantin sekolah, hingga warung kopi.
Dengan modal awal Rp 5–8 juta, kamu sudah bisa membeli alat penggorengan, mesin peniris minyak (jika perlu), plastik kemasan, label sederhana, dan tentunya bahan baku. Proses produksinya bisa dilakukan sendiri atau dibantu oleh keluarga, sehingga biaya tenaga kerja bisa ditekan di awal usaha.
Pasar makanan ringan di kampung cukup luas karena camilan seperti keripik sangat diminati untuk teman minum kopi atau bekal anak sekolah. Kamu bisa mulai dengan menjual dalam kemasan kecil dengan harga terjangkau, lalu memperluas pasar ke warung-warung sekitar. Jika rasanya enak dan kemasannya menarik, produk bisa cepat dikenal lewat promosi mulut ke mulut.
Salah satu keuntungan usaha ini adalah fleksibilitas dalam waktu produksi dan skalabilitas. Kamu bisa menyesuaikan jumlah produksi sesuai permintaan pasar dan mengembangkan varian rasa sesuai selera konsumen. Selain itu, makanan ringan tahan lama sehingga risiko kerugian akibat produk basi lebih kecil dibanding usaha makanan siap saji.
Secara keseluruhan, produksi keripik merupakan ide usaha dengan modal 10 juta di kampung yang tidak hanya menguntungkan, tapi juga memiliki potensi berkembang menjadi merek lokal jika dikemas secara profesional.
5. Ternak Ayam Kampung
Modal awal: Rp 5–10 juta
Siklus panen: 2–3 bulan
Ayam kampung memiliki permintaan tinggi, terutama untuk konsumsi rumah tangga dan restoran. Dengan kandang sederhana dan pemeliharaan yang mudah, usaha ini cocok untuk desa yang punya lahan kosong.
Ternak ayam kampung adalah salah satu ide usaha dengan modal 10 juta di kampung yang menarik dan cocok untuk kamu yang ingin usaha dengan hasil relatif cepat. Dengan modal Rp 5–10 juta, kamu bisa memulai ternak ayam kampung dari pembelian bibit, pembuatan kandang sederhana, hingga pembelian pakan. Ayam kampung memiliki nilai jual yang cukup tinggi karena dagingnya dianggap lebih sehat dan rasanya lebih gurih.
Siklus panen ternak ayam kampung relatif cepat, yaitu sekitar 2–3 bulan, sehingga kamu bisa mendapatkan penghasilan secara rutin dalam waktu singkat. Dalam masa pemeliharaan, penting untuk memberikan pakan berkualitas dan menjaga kebersihan kandang agar ayam tumbuh sehat dan tidak mudah terserang penyakit.
Pasar untuk ayam kampung cukup luas di kampung maupun kota sekitar. Kamu bisa menjualnya langsung ke konsumen, warung, atau pasar tradisional. Jika berhasil membangun reputasi ayam kampung yang berkualitas, usaha ini bisa berkembang dan memberikan keuntungan yang stabil.
Kunci sukses ternak ayam kampung adalah manajemen kandang yang baik, pemberian pakan tepat waktu, dan menjaga kesehatan ayam. Selain itu, memantau siklus penjualan dan stok ayam agar tidak menumpuk juga sangat penting agar modal tetap berputar lancar.
Secara keseluruhan, ternak ayam kampung merupakan ide usaha dengan modal 10 juta di kampung yang memiliki prospek baik dan dapat dijalankan dengan skala kecil terlebih dahulu, kemudian dikembangkan sesuai kemampuan dan pasar.
6. Budidaya Lele Kolam Terpal
Modal awal: Rp 3–10 juta
Waktu panen: ±3 bulan
Kolam terpal tidak memerlukan lahan luas. Cukup dengan halaman belakang, Anda bisa memulai usaha lele. Lele cepat tumbuh dan pasarnya luas, bisa untuk konsumsi rumah tangga atau warung makan.
Budidaya lele kolam terpal adalah salah satu ide usaha dengan modal 10 juta di kampung yang cukup menjanjikan dan mudah dijalankan. Dengan modal Rp 3–10 juta, kamu bisa membuat kolam terpal sederhana di halaman rumah untuk memelihara ikan lele. Budidaya ini cocok untuk yang ingin usaha sampingan dengan hasil panen sekitar 3 bulan.
Modal tersebut biasanya digunakan untuk membeli terpal kolam, bibit lele, pakan ikan, dan peralatan pendukung seperti aerator. Kolam terpal memungkinkan kamu menghemat biaya dibandingkan membuat kolam permanen, sekaligus memudahkan pengaturan jumlah ikan dan perawatan.
Lele adalah ikan yang banyak diminati karena harganya terjangkau dan mudah diolah menjadi berbagai jenis masakan. Pasar lele bisa dari warga sekitar, warung makan, atau pedagang ikan di pasar tradisional. Dengan manajemen yang baik, kamu bisa panen berkala dan menjaga kualitas ikan agar tetap sehat dan cepat tumbuh.
Keuntungan budidaya lele kolam terpal adalah modal awal yang tidak terlalu besar, proses pemeliharaan yang relatif mudah, dan siklus panen yang cepat. Selain itu, usaha ini cocok untuk pemula karena risiko kerugian bisa diminimalkan dengan pemantauan rutin.
Secara keseluruhan, budidaya lele kolam terpal merupakan ide usaha dengan modal 10 juta di kampung yang realistis dan berpotensi memberikan penghasilan stabil jika dikelola dengan baik.
7. Budidaya Tanaman Hidroponik
Modal awal: Rp 6–10 juta
Hasil panen: Sayuran sehat dan organik
Cocok untuk desa dengan keterbatasan lahan. Sistem hidroponik memungkinkan Anda menanam sayur seperti bayam, selada, dan kangkung secara vertikal. Bisa dijual ke tetangga atau dijadikan bahan baku katering sehat.
Budidaya tanaman hidroponik adalah salah satu ide usaha dengan modal 10 juta di kampung yang mulai banyak diminati, terutama karena hasilnya berupa sayuran sehat dan organik. Dengan modal Rp 6–10 juta, kamu bisa memulai usaha ini dengan membuat sistem hidroponik sederhana di pekarangan rumah atau lahan sempit.
Modal tersebut biasanya dipakai untuk membeli bahan seperti pipa paralon, media tanam, bibit sayuran seperti selada, bayam, atau kangkung, serta nutrisi hidroponik. Sistem hidroponik memungkinkan tanaman tumbuh lebih cepat dan hemat air dibandingkan metode tanam biasa, sehingga cocok untuk pemula dan wilayah dengan keterbatasan lahan.
Hasil panen sayuran hidroponik biasanya siap dipanen dalam waktu 3–4 minggu, dengan kualitas yang lebih segar dan bebas pestisida. Sayuran ini sangat diminati oleh konsumen yang peduli dengan kesehatan dan lingkungan, sehingga bisa dijual ke pasar lokal, warung, bahkan langsung ke rumah warga sekitar.
Keunggulan usaha hidroponik adalah modal yang relatif kecil, perawatan yang mudah, dan potensi pasar yang terus berkembang. Kamu juga bisa mengembangkan jenis sayuran sesuai permintaan pasar untuk meningkatkan keuntungan. Selain itu, usaha ini ramah lingkungan dan bisa jadi edukasi bagi warga kampung.
Secara keseluruhan, budidaya tanaman hidroponik merupakan ide usaha dengan modal 10 juta di kampung yang modern dan berkelanjutan, sangat cocok bagi yang ingin usaha pertanian dengan sentuhan teknologi sederhana.
8. Tanaman Hias dan Bibit
Modal awal: Rp 3–7 juta
Target pasar: Rumah tangga, kantor desa, pemukiman kota
Tanaman seperti monstera, kaktus, lidah mertua, dan sirih gading banyak digemari. Jika dikembangkan dengan baik, tanaman ini bisa dijual ke pasar kota atau melalui marketplace.
Budidaya tanaman hias dan bibit merupakan salah satu ide usaha dengan modal 10 juta di kampung yang menarik dan memiliki potensi pasar luas. Dengan modal awal Rp 3–7 juta, kamu bisa mulai menanam berbagai jenis tanaman hias populer seperti bunga, kaktus, atau tanaman hias daun yang sedang tren, serta bibit tanaman buah atau sayur untuk dijual.
Modal tersebut digunakan untuk membeli bibit berkualitas, media tanam, pot, dan perlengkapan perawatan tanaman seperti pupuk dan alat penyiram. Usaha ini bisa dilakukan di pekarangan rumah atau lahan kecil, sehingga tidak memerlukan tempat besar dan biaya operasional yang tinggi.
Target pasar utama untuk tanaman hias dan bibit ini adalah rumah tangga yang ingin mempercantik halaman atau interior rumah, kantor desa, hingga pemukiman di kota yang tengah naik tren penghijauan. Penjualan bisa dilakukan secara langsung maupun lewat media sosial untuk menjangkau pelanggan lebih luas.
Selain keuntungan finansial, budidaya tanaman hias juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesehatan karena meningkatkan kualitas udara serta memperindah lingkungan sekitar. Dengan perawatan yang rutin, tanaman dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan nilai jual yang bagus.
Secara keseluruhan, budidaya tanaman hias dan bibit adalah ide usaha dengan modal 10 juta di kampung yang fleksibel, mudah dijalankan, dan punya prospek cerah, apalagi dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap tanaman hias dan penghijauan.
9. Laundry Rumahan
Modal awal: Rp 7–10 juta
Pendapatan bulanan: Rp 1–3 juta (bergantung jumlah pelanggan)
Di kampung yang mulai berkembang, kebutuhan jasa laundry mulai meningkat, apalagi jika banyak pekerja atau mahasiswa kos. Gunakan mesin cuci hemat listrik dan tawarkan harga bersaing.
Laundry rumahan adalah salah satu ide usaha dengan modal 10 juta di kampung yang mulai banyak diminati, terutama di kampung yang mulai berkembang pesat dan memiliki banyak pekerja atau mahasiswa kos. Dengan modal Rp 7–10 juta, kamu bisa membeli mesin cuci hemat listrik, setrika, serta perlengkapan laundry lainnya untuk memulai usaha ini di rumah.
Pendapatan dari usaha laundry rumahan bisa mencapai Rp 1–3 juta per bulan, tergantung jumlah pelanggan dan frekuensi pencucian. Keuntungan ini akan terus bertambah seiring berkembangnya usaha dan bertambahnya pelanggan tetap. Harga yang bersaing dan pelayanan cepat menjadi kunci utama menarik pelanggan di kampung.
Usaha laundry ini cukup fleksibel karena bisa dijalankan sambil mengurus pekerjaan rumah lain, dan perawatan mesin cuci pun tidak sulit. Selain itu, kamu bisa menawarkan layanan antar jemput pakaian agar pelanggan semakin nyaman menggunakan jasa laundry kamu.
Lokasi strategis dan promosi dari mulut ke mulut sangat membantu untuk memperluas pasar di kampung. Menjaga kualitas pencucian dan ketepatan waktu pengembalian pakaian juga akan membuat pelanggan puas dan loyal.
Secara keseluruhan, laundry rumahan merupakan ide usaha dengan modal 10 juta di kampung yang berpotensi memberikan penghasilan stabil dan berkembang seiring kebutuhan masyarakat yang terus meningkat.
Penutup
Memulai usaha dengan modal 10 juta di kampung memang sangat memungkinkan dan menjanjikan jika dijalankan dengan tekad dan strategi yang tepat. Berbagai pilihan usaha mulai dari warung kelontong, budidaya tanaman, ternak, hingga jasa seperti laundry rumahan dapat menjadi sumber penghasilan yang stabil dan berkelanjutan. Kunci keberhasilan terletak pada pemahaman kebutuhan pasar lokal, manajemen usaha yang baik, serta konsistensi dalam menjalankan bisnis.
Selain memberikan keuntungan finansial, usaha kecil di kampung juga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menggerakkan perekonomian lokal. Dengan modal yang tidak terlalu besar, peluang untuk berkembang dan bahkan memperluas usaha sangat terbuka lebar. Jadi, jangan ragu untuk memulai dan mengembangkan usaha di kampung dengan modal 10 juta, karena dari usaha sederhana itulah banyak kisah sukses dimulai.
Dengan semangat dan kerja keras, modal 10 juta bukan lagi batasan, melainkan langkah awal menuju kemandirian ekonomi dan kesuksesan usaha di kampung. Terus belajar, berinovasi, dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar akan membawa usaha kamu tumbuh dan memberi manfaat lebih luas bagi lingkungan sekitar.
