Pelatihan Mandiri Modul 6 yang terdapat dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM) memberikan panduan yang sangat penting bagi para pendidik dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikan yang kontekstual dan relevan dengan kebutuhan siswa serta masyarakat di sekitar mereka. Salah satu topik penting yang dibahas dalam modul ini adalah tindak lanjut yang perlu dilakukan setelah mempelajari tahapan “Siap” dalam pengembangan kurikulum. Artikel ini akan mengulas kunci jawaban dari soal Latihan Pemahaman dan Cerita Reflektif yang berfokus pada topik tersebut, serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai penerapannya dalam konteks pendidikan di Indonesia.
Pentingnya Pengembangan Kurikulum yang Kontekstual
Sebelum kita membahas soal latihan dan jawaban, penting untuk memahami terlebih dahulu konsep kurikulum satuan pendidikan yang kontekstual. Kurikulum yang kontekstual adalah kurikulum yang dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan lokal dan karakteristik peserta didik di suatu satuan pendidikan. Dalam konteks ini, pengembangan kurikulum tidak hanya mengacu pada standar nasional yang ditetapkan oleh pemerintah, tetapi juga harus relevan dengan kondisi sosial, budaya, ekonomi, serta lingkungan tempat sekolah berada.
Kurangnya kontekstualitas dalam kurikulum dapat menyebabkan pembelajaran yang tidak relevan bagi siswa, dan bahkan dapat mempersulit pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan. Oleh karena itu, dalam proses pengembangan kurikulum satuan pendidikan, sangat penting untuk melibatkan berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam proses pendidikan itu sendiri.
Latihan Pemahaman: Soal 1 Pemahaman Materi Tindak Lanjut, Modul Setelah Belajar di Tahap Siap (Part 1)
Soal pertama dalam latihan pemahaman Modul 6 menguji pemahaman peserta mengenai siapa saja yang perlu dilibatkan dalam pengembangan kurikulum satuan pendidikan yang kontekstual. Soalnya adalah sebagai berikut:
Soal 1:
Untuk mengembangkan kurikulum satuan pendidikan yang kontekstual, satuan pendidikan bisa menggali aspirasi dari …
A. Peserta didik
B. Orang tua/wali
C. Pendidik dan tenaga pendidik
D. Semua benar
Kunci Jawaban:
D. Semua benar
Pembahasan:
Jawaban yang benar adalah D. Semua benar. Dalam mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan konteks satuan pendidikan, partisipasi berbagai pihak sangat penting. Berikut adalah penjelasan untuk setiap pilihan:
- Peserta didik:
Peserta didik adalah pihak utama yang harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum, karena mereka adalah subjek utama dari proses pendidikan. Menggali aspirasi siswa tentang apa yang mereka butuhkan dan minati sangat penting untuk memastikan bahwa kurikulum yang diterapkan relevan dengan kebutuhan dan perkembangan mereka. Peserta didik, melalui berbagai metode seperti survei atau diskusi kelompok, dapat memberikan masukan yang sangat berharga mengenai topik-topik yang mereka anggap penting atau cara belajar yang paling efektif bagi mereka. - Orang tua/wali:
Orang tua atau wali siswa juga memiliki peran yang tak kalah penting dalam pengembangan kurikulum. Sebagai pihak yang lebih memahami kondisi keluarga dan latar belakang peserta didik, orang tua dapat memberikan wawasan tentang kebutuhan dan tantangan yang dihadapi anak-anak mereka di rumah. Dalam banyak kasus, orang tua mungkin lebih tahu tentang minat atau bakal potensi anak mereka di luar lingkungan sekolah. Oleh karena itu, melibatkan orang tua dalam proses perencanaan kurikulum dapat memperluas wawasan dan membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih komprehensif dan mendukung bagi siswa. - Pendidik dan tenaga pendidik:
Pendidik atau guru adalah pihak yang paling sering terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, mereka memiliki pengetahuan mendalam mengenai kondisi kelas, kemampuan siswa, dan tantangan yang dihadapi dalam proses pembelajaran. Menggali aspirasi pendidik mengenai praktik pengajaran yang efektif, materi yang dibutuhkan, serta sumber daya yang diperlukan akan sangat membantu dalam merancang kurikulum yang tepat guna. Selain itu, pendidik juga bisa berbagi pengalaman praktis dalam menerapkan kurikulum di kelas. - Semua benar:
Mengingat pentingnya kontribusi dari semua pihak dalam menciptakan kurikulum yang relevan dan efektif, maka jawaban yang tepat adalah semua benar. Pengembangan kurikulum yang kontekstual memerlukan kolaborasi yang kuat antara peserta didik, orang tua, dan pendidik. Setiap pihak memberikan perspektif unik yang akan memperkaya proses pembelajaran dan mendekatkan kurikulum dengan kebutuhan nyata siswa di lapangan.
Cerita Reflektif: Setelah Mempelajari Tindak Lanjut
Setelah mempelajari topik mengenai tindak lanjut dalam pengembangan kurikulum satuan pendidikan, peserta pelatihan diminta untuk merefleksikan apa yang akan mereka lakukan di masa depan untuk menerapkan prinsip-prinsip yang telah dipelajari. Berikut adalah soal cerita reflektif yang diajukan dalam modul ini:
Cerita Reflektif:
Setelah mempelajari topik ini, saya akan melakukan …
Kunci Jawaban:
Saya akan terus berupaya mengembangkan organisasi dengan kolaborasi untuk terwujudnya kurikulum pendidikan yang murni.
Pembahasan:
Cerita reflektif ini bertujuan untuk menggali komitmen pribadi peserta dalam menerapkan apa yang telah mereka pelajari selama pelatihan. Dalam konteks ini, jawaban yang diberikan adalah usaha berkelanjutan untuk mengembangkan organisasi pendidikan dengan cara berkolaborasi antara semua pihak yang terlibat. Kolaborasi ini tidak hanya melibatkan guru dalam satu sekolah, tetapi juga melibatkan orang tua, pemerintah, dan masyarakat dalam rangka mewujudkan kurikulum yang lebih relevan, berkualitas, dan berkelanjutan.
Berikut adalah beberapa langkah konkret yang bisa diambil oleh pendidik setelah mempelajari materi ini:
- Kolaborasi antara Guru dan Pendidik:
Setelah mengetahui pentingnya kolaborasi dalam pengembangan kurikulum, seorang pendidik dapat membentuk kelompok kerja atau tim pengembang kurikulum di sekolahnya. Tim ini bisa terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda, sehingga dapat menghasilkan kurikulum yang lebih holistik. Kolaborasi ini juga dapat memperkaya metode pengajaran dan memungkinkan para pendidik untuk berbagi strategi dan sumber daya yang efektif. - Meningkatkan Keterlibatan Orang Tua:
Salah satu langkah penting dalam pengembangan kurikulum yang kontekstual adalah meningkatkan peran orang tua. Pendidik bisa mengadakan pertemuan rutin dengan orang tua untuk mendiskusikan kebutuhan pendidikan anak-anak mereka. Selain itu, orang tua juga bisa dilibatkan dalam proses penyusunan kurikulum melalui survey atau diskusi tentang harapan mereka terhadap pendidikan anak-anak mereka. - Menggali Aspirasi Siswa:
Menumbuhkan rasa keterlibatan siswa dalam pengembangan kurikulum sangat penting. Pendidik bisa melakukan diskusi kelompok, survei, atau wawancara dengan siswa untuk menggali minat dan kebutuhan mereka dalam pembelajaran. Dengan cara ini, kurikulum yang dikembangkan akan lebih berpusat pada siswa dan memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna. - Pemantauan dan Evaluasi:
Pendidik perlu melakukan pemantauan dan evaluasi berkala terhadap implementasi kurikulum. Ini bertujuan untuk menilai apakah kurikulum yang diterapkan sudah sesuai dengan kebutuhan siswa dan konteks setempat. Evaluasi ini juga membantu dalam penyesuaian kurikulum yang lebih baik di masa depan.
Kesimpulan
Dalam Modul 6 ini, kita telah mempelajari pentingnya tindak lanjut dalam pengembangan kurikulum satuan pendidikan yang kontekstual. Setiap aspek yang dibahas, mulai dari partisipasi peserta didik, orang tua, hingga pendidik, memiliki peran penting dalam menciptakan kurikulum yang tidak hanya mengikuti standar nasional, tetapi juga relevan dengan kebutuhan lokal.
Kolaborasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam pendidikan adalah kunci untuk menghasilkan kurikulum yang dapat memfasilitasi perkembangan siswa secara holistik. Sebagai pendidik, kita memiliki peran besar dalam mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum yang sesuai dengan konteks masing-masing satuan pendidikan, dengan mengutamakan kebutuhan dan aspirasi siswa serta partisipasi aktif orang tua.
Melalui kolaborasi yang efektif, kita dapat menciptakan kurikulum yang murni, berkualitas, dan berkelanjutan untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.
