Bagaimana Cara Takziyah kepada Sesama Muslim dan Apa yang Dibaca?

Takziyah adalah kunjungan atau ucapan bela sungkawa yang dilakukan untuk memberikan dukungan moral dan spiritual kepada seseorang yang sedang berduka, terutama dalam Islam. Takziyah bertujuan untuk menghibur orang yang sedang berduka dan mengingatkan mereka akan takdir Allah yang Maha Kuasa.

Makna Takziyah dalam Agama Islam Menurut Ulama

Takziyah dalam konteks Islam adalah bentuk ungkapan belasungkawa atau ucapan yang ditujukan kepada seseorang yang sedang berduka karena kehilangan anggota keluarga, teman, atau kerabat. Secara lebih mendalam, takziyah bukan hanya sekadar ucapan simpati, tetapi juga merupakan sebuah bentuk penguatan dan doa yang diharapkan dapat memberikan ketenangan hati bagi yang ditinggalkan, serta sebagai pengingat bahwa segala yang terjadi adalah bagian dari takdir Allah.

Menurut beberapa ulama, takziyah memiliki makna yang lebih dalam, yang tidak hanya berupa ucapan belasungkawa, tetapi juga sebagai ajakan untuk selalu bersabar dan menerima takdir Allah dengan penuh keimanan. Takziyah diharapkan menjadi sarana untuk mengingatkan umat Islam bahwa kehidupan dunia ini sementara, dan setiap ujian adalah bagian dari ujian Allah yang perlu dihadapi dengan ketabahan hati.


Arti Takziyah Menurut Para Ulama

  1. Imam Al-Nawawi
    Imam Al-Nawawi dalam kitabnya Al-Adzkar menjelaskan bahwa takziyah adalah suatu kewajiban bagi setiap Muslim untuk memberikan dukungan kepada sesama, terutama ketika ada saudara seiman yang sedang berduka. Takziyah bertujuan untuk menenangkan hati orang yang sedang menderita, mengingatkan bahwa setiap kejadian adalah takdir Allah, dan mengajak mereka untuk bersabar. Imam Al-Nawawi menekankan bahwa takziyah tidak hanya dengan ucapan, tetapi juga dengan doa dan perhatian yang tulus.
  2. Imam Al-Shafi’i
    Imam Al-Shafi’i, pendiri mazhab Syafi’i, menyatakan bahwa takziyah adalah bagian dari hak seorang Muslim terhadap saudaranya. Takziyah dilakukan dengan cara yang baik dan penuh rasa empati. Imam Al-Shafi’i juga mengajarkan bahwa takziyah harus disertai dengan doa agar keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran, dan almarhum/almarhumah mendapatkan ampunan serta tempat terbaik di sisi Allah.
  3. Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah
    Ibn Taimiyyah dalam karya-karyanya, terutama dalam Majmu’ Fatawa, menyebutkan bahwa takziyah adalah salah satu bentuk ibadah sosial yang sangat dianjurkan. Menurutnya, takziyah tidak hanya sekadar untuk menunjukkan rasa simpati, tetapi juga untuk mengingatkan orang yang berduka akan hakikat kehidupan dan kematian yang sudah ditentukan oleh Allah. Takziyah merupakan cara untuk mempererat ikatan persaudaraan dan saling mengingatkan tentang kesabaran dan penerimaan terhadap takdir.
  4. Ulama Kontemporer
    Dalam pandangan ulama kontemporer, takziyah tidak hanya terbatas pada ucapan “Inna lillahi wa inna ilayhi raji’un” (Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nya kita kembali), tetapi juga dapat mencakup dukungan material dan emosional. Beberapa ulama menambahkan bahwa takziyah juga bisa dilakukan dengan memberikan bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan, seperti menyediakan makanan atau membantu mengurus keperluan lain setelah pemakaman.

Berikut adalah cara takziyah yang bisa dilakukan kepada sesama Muslim dan apa saja yang dibaca dalam takziyah:


Cara Takziyah yang Benar

  1. Mengunjungi Rumah Duka:
    • Sebagai langkah pertama, jika memungkinkan, kita dapat mengunjungi rumah orang yang sedang berduka. Kunjungan ini menunjukkan empati dan solidaritas terhadap perasaan mereka.
  2. Memberikan Dukungan Moril:
    • Selama takziyah, cobalah untuk memberikan kata-kata yang menenangkan dan mengingatkan bahwa setiap ujian adalah bagian dari takdir Allah. Hindari berbicara berlebihan atau membuat komentar yang bisa menambah kesedihan.
  3. Bersikap Tenang dan Sabar:
    • Saat melakukan takziyah, penting untuk tetap menjaga sikap yang tenang dan sabar. Tunjukkan bahwa kita hadir untuk memberikan dukungan, bukan untuk memperburuk suasana.
  4. Doa untuk Almarhum atau Almarhumah:
    • Berdoa untuk orang yang telah meninggal sangat penting dalam takziyah. Dalam Islam, doa adalah salah satu bentuk penghormatan terakhir yang dapat diberikan kepada orang yang sudah meninggal.

Apa yang Dibaca Saat Takziyah:

  1. Ucapan Bela Sungkawa:
    • Ketika pertama kali tiba, salah satu ucapan yang sering disampaikan adalah:
      • “Inna lillahi wa inna ilayhi raji’un” (Sesungguhnya kita milik Allah, dan kepada-Nya kita kembali).
      • Ucapan ini mengingatkan bahwa kehidupan dan kematian adalah takdir dari Allah dan kita sebagai umat Islam harus menerima dengan lapang dada.
  2. Doa untuk Almarhum/Almarhumah:
    • Setelah ucapan bela sungkawa, disarankan untuk berdoa untuk orang yang telah meninggal. Beberapa doa yang bisa dibaca adalah:
      • Doa untuk orang yang meninggal:
        • “Allahumma aghfir lahu wa’fu ‘anhu, wa’adhim ajrahu, wa’khuluf fi ahlihi, waghfir lana wa lahu” (Ya Allah, ampunilah dia, maafkanlah dia, muliakanlah tempatnya, dan gantikanlah untuk keluarganya yang terbaik, serta ampunilah kami dan dia).
      • Doa umum untuk orang yang meninggal:
        • “اللهم اجعل قبره روضة من رياض الجنة” (Ya Allah, jadikanlah kuburnya sebagai taman dari taman-taman surga).
      • “Ya Allah, ampuni dosa-dosanya, lapangkan kuburnya, dan beri tempat terbaik di sisi-Mu.”
  3. Doa untuk Keluarga yang Ditinggalkan:
    • Tak hanya untuk almarhum/almarhumah, doa juga bisa ditujukan kepada keluarga yang ditinggalkan agar diberi kesabaran dan ketabahan.
      • “Ya Allah, berikanlah kesabaran dan ketabahan kepada keluarga yang ditinggalkan, dan lapangkan hati mereka dalam menerima takdir-Mu.”

Etika Takziyah dalam Islam:

  1. Menghindari Ucapan yang Tidak Perlu:
    • Hindari berbicara berlebihan tentang masalah pribadi almarhum atau almarhumah atau menceritakan kisah-kisah yang bisa menambah kesedihan.
  2. Menjaga Waktu Takziyah:
    • Takziyah sebaiknya dilakukan pada waktu yang tepat, jangan terlalu lama atau terlalu cepat. Jangan sampai mengganggu waktu keluarga yang sedang berduka.
  3. Membawa Makanan atau Bantuan:
    • Sebagai bentuk perhatian, kita bisa membawa makanan atau bantuan kepada keluarga yang berduka, khususnya bagi mereka yang mungkin sibuk dan kelelahan dalam mengurus keperluan setelah kematian.
  4. Hindari Menyalahkan Takdir:
    • Jangan mengungkapkan ucapan yang bisa mengarah pada kesalahan dalam menerima takdir, seperti “Kenapa harus dia?” atau “Kenapa harus seperti ini?”. Sebagai gantinya, ingatkan mereka bahwa ini adalah takdir Allah yang harus diterima dengan sabar.

Kesimpulan

Takziyah kepada sesama Muslim adalah bentuk solidaritas dan dukungan bagi orang yang sedang berduka. Ucapan dan doa yang baik serta etika yang benar saat melakukan takziyah sangat penting dalam menjaga hubungan baik dan memberikan kenyamanan kepada yang berduka. Ingatlah bahwa dalam setiap ujian atau kehilangan, kita harus tetap bersabar dan mengingat bahwa setiap yang hidup pasti akan mati, dan kembali kepada Allah.