Apa Bedanya Matur Nuwun dan Matur Suwun? Ungkapan Terima Kasih Bahasa Jawa

Apa Bedanya Matur Nuwun dan Matur Suwun – Bahasa Jawa punya cara unik dan penuh tata krama untuk menyampaikan rasa terima kasih. Kalau kamu tinggal di Jawa atau sering berinteraksi dengan orang Jawa, pasti nggak asing lagi dengan ungkapan seperti “matur nuwun”“matur suwun”, atau “nuwun sewu”. Tapi… pernah nggak kamu mikir, sebenarnya apa arti dari masing-masing kata itu? Dan kenapa bisa beda-beda?

Contohnya nih, “matur nuwun” dan “matur suwun” itu sekilas mirip, tapi ternyata penggunaannya bisa beda tergantung situasi, tingkat kesopanan, bahkan asal daerah. Belum lagi ada tambahan seperti “matur nuwun sanget” yang artinya “terima kasih banyak”, atau “suwun nggih” dan “suwun mas” yang sering dipakai dalam percakapan sehari-hari. Terus, ada juga versi halusnya seperti “hatur nuwun”, yang terasa lebih formal dan sopan.

Menariknya lagi, bahasa Jawa bukan cuma soal arti kata, tapi juga soal rasa. Kadang satu ucapan bisa terdengar lebih tulus atau lebih menghormati, tergantung siapa yang bicara dan kepada siapa itu ditujukan. Bahkan, dalam beberapa lagu Jawa seperti “Matur Suwun” oleh Dara Ayu, kata “terima kasih” punya makna emosional yang dalam—bukan sekadar basa-basi.

Nah, di pembahasan kali ini, DomainJava.com bakal bahas arti dan perbedaan dari berbagai bentuk ungkapan terima kasih dalam bahasa Jawa. Cocok banget buat kamu yang pengin lebih paham budaya Jawa, atau sekadar ingin tahu kapan harus pakai “matur nuwun” dan kapan sebaiknya bilang “suwun” aja.

Mengenal Arti & Bedanya “Matur Nuwun”, “Matur Suwun”, dan Ungkapan Sejenis dalam Bahasa Jawa

Bahasa Jawa kaya akan ungkapan sopan dan penuh tata krama. Beberapa ungkapan seperti “matur nuwun”“matur suwun”, atau bahkan “suwun nggih” sering terdengar dalam percakapan sehari-hari, baik di lingkungan keluarga maupun dalam acara formal. Namun, tidak sedikit yang masih bingung, apakah ada perbedaan di antara ungkapan-ungkapan tersebut?

Bagi yang belum akrab dengan Bahasa Jawa, memahami ungkapan-ungkapan ini bisa terasa membingungkan. Apalagi jika satu kata bisa memiliki banyak versi dan digunakan dalam konteks yang berbeda. Tapi jangan khawatir, karena semua itu sebenarnya mudah dipahami jika kita tahu maknanya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap: apa arti dan perbedaan antara matur nuwun dan matur suwunapa balasan yang tepatapa arti nuwun sewu, hingga makna lirik lagu “Matur Suwun” dari Dara Ayu. Simak sampai habis, ya!

Apa Bedanya “Matur Nuwun” dan “Matur Suwun”?

“Matur nuwun” dan “matur suwun” sebenarnya memiliki arti yang sama, yaitu “terima kasih”. Keduanya berasal dari Bahasa Jawa dan digunakan sebagai ungkapan rasa syukur atau apresiasi atas bantuan, pemberian, atau kebaikan dari orang lain.

Perbedaan keduanya lebih terletak pada dialek atau logat daerah. “Matur nuwun” adalah bentuk yang lebih umum digunakan dalam Bahasa Jawa Krama (halus), sedangkan “matur suwun” sering muncul dalam Bahasa Jawa Ngoko (kasual atau sehari-hari), terutama dalam percakapan santai.

Meski terdengar mirip, penggunaan keduanya bisa berbeda tergantung kepada siapa kita berbicara. Jika sedang berbicara dengan orang yang lebih tua atau dalam situasi formal, sebaiknya gunakan “matur nuwun”. Sedangkan dalam percakapan santai dengan teman sebaya, “matur suwun” bisa lebih akrab.

Secara etika, menggunakan bentuk halus (krama) dianggap lebih sopan dan menunjukkan rasa hormat. Jadi jika ragu, lebih baik gunakan “matur nuwun” karena cenderung lebih netral dan bisa digunakan hampir di semua situasi.

Apa Arti “Matur Suwun Sanget”?

“Matur suwun sanget” adalah bentuk yang lebih menguatkan rasa terima kasih, yang artinya bisa diterjemahkan sebagai “terima kasih banyak”. Kata “sanget” dalam Bahasa Jawa berarti “sangat” atau “banget”.

Ungkapan ini digunakan saat seseorang merasa sangat berterima kasih atas sesuatu yang penting atau besar. Misalnya, ketika seseorang membantu menyelesaikan masalah, memberikan hadiah yang tak terduga, atau menolong dalam keadaan mendesak.

Meskipun kata “matur suwun” sendiri sudah cukup sopan, menambahkan “sanget” memberikan kesan yang lebih dalam, penuh penghargaan, dan menyentuh. Ungkapan ini juga masih bisa diterima dalam konteks formal maupun santai.

Alternatif lainnya yang juga umum digunakan adalah “matur nuwun sanget”, yang juga berarti “terima kasih banyak” tetapi dalam bentuk lebih halus (krama). Jadi, pilihannya tergantung situasi dan lawan bicara.

Apa Balasan untuk “Matur Nuwun”?

Saat seseorang mengatakan “matur nuwun”, balasan yang sopan dan umum digunakan adalah:

  • “Sami-sami” yang berarti “sama-sama”

  • “Inggih sami-sami” yang artinya “iya, sama-sama”

  • “Nggih, sami-sami” – bentuk yang lebih sopan, cocok untuk situasi formal

Balasan ini menunjukkan bahwa Anda menerima ucapan terima kasih tersebut dan merespons dengan kerendahan hati. Dalam budaya Jawa, menjaga kesopanan dalam komunikasi sangat penting.

Selain itu, Anda juga bisa membalas dengan “mboten nopo-nopo” yang berarti “tidak apa-apa”, atau “tidak usah sungkan”. Ini biasanya digunakan saat orang merasa terlalu berterima kasih, padahal yang Anda lakukan adalah hal sepele menurut Anda.

Gunakanlah balasan ini sesuai dengan tingkat keakraban dan usia lawan bicara. Jika sedang bicara dengan orang tua atau tokoh masyarakat, sebaiknya gunakan bentuk yang lebih halus seperti “inggih, sami-sami”.

Apa Arti “Suwun”?

Kata “suwun” adalah bentuk ngoko (kasual) dari “nuwun”, yang berarti “terima kasih”. Kata ini biasa dipakai dalam situasi santai atau kepada orang yang lebih muda atau seumuran.

Misalnya, Anda bisa mengatakan “suwun ya” kepada teman setelah dibantu mengangkat barang, atau “suwun banget” setelah diberi tumpangan. Meskipun lebih kasual, kata ini tetap sopan jika digunakan dalam konteks yang tepat.

Namun, perlu diingat bahwa kata “suwun” kurang tepat jika digunakan dalam acara formal atau dengan orang yang lebih tua, guru, atau atasan. Dalam konteks tersebut, lebih baik menggunakan “nuwun” atau “matur nuwun”.

Jadi, walaupun “suwun” dan “nuwun” artinya sama, tingkat kesopanannya berbeda. Ini penting untuk menjaga sopan santun dalam komunikasi sehari-hari.

Apa Arti “Suwun Nggih”, “Suwun Mas”, dan “Hatur Nuwun”?

“Suwun nggih” adalah bentuk gabungan antara kata kasual dan halus. “Suwun” berarti “terima kasih”, sedangkan “nggih” berarti “iya” atau “ya” dalam bentuk halus. Ungkapan ini memberi kesan sopan tapi tetap santai, biasa digunakan dalam percakapan ringan dengan orang yang dihormati tapi sudah akrab.

“Suwun mas” adalah ungkapan terima kasih kepada laki-laki (mas) yang sebaya atau sedikit lebih tua. Ini adalah bentuk yang akrab dan sopan, umum dipakai di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Bisa juga diganti dengan “mbak” jika lawan bicara perempuan.

“Hatur nuwun” adalah versi lain dari “matur nuwun” yang artinya sama, yaitu “terima kasih”. Kata “hatur” terdengar lebih formal dan kadang digunakan dalam konteks upacara, pidato, atau tulisan resmi. Dalam percakapan sehari-hari, “matur nuwun” lebih lazim.

Semua bentuk ini sah digunakan, tinggal disesuaikan dengan konteks dan hubungan Anda dengan lawan bicara.

Apa Arti “Nuwun Sewu”?

“Nuwun sewu” adalah salah satu ungkapan paling sopan dalam Bahasa Jawa. Arti harfiahnya adalah “permisi” atau “maaf sebelumnya”. Biasanya digunakan ketika kita ingin mengganggu, menyela, atau masuk ke ruang pribadi seseorang.

Contohnya, ketika hendak masuk ke rumah orang lain, kita bisa mengetuk pintu sambil berkata: “Nuwun sewu, Pak.” Ini menunjukkan bahwa kita menghormati tuan rumah dan tidak asal masuk.

Selain itu, “nuwun sewu” juga sering digunakan saat akan menyampaikan kritik, keluhan, atau kabar yang mungkin kurang menyenangkan. Misalnya, “Nuwun sewu, tapi mungkin ada sedikit kesalahan di bagian ini.” Ini menunjukkan sikap sopan dan hati-hati dalam berbicara.

Ungkapan ini menjadi bagian penting dalam komunikasi formal dan mencerminkan budaya Jawa yang menjunjung tinggi tata krama dan rasa hormat terhadap orang lain.

Arti Lirik Lagu Dara Ayu – Matur Suwun

Lagu “Matur Suwun” dari Dara Ayu adalah lagu berbahasa Jawa yang liriknya penuh dengan ungkapan terima kasih dan perasaan tulus kepada seseorang yang telah hadir dan memberi makna dalam hidup.

“Matur suwun” dalam lagu ini bukan sekadar ucapan biasa, tapi menggambarkan rasa syukur yang mendalam karena pernah mengenal dan mencintai seseorang. Meski mungkin hubungan itu telah berakhir, si penyanyi tetap menghargai momen-momen yang telah dilewati bersama.

Lagu ini banyak diputar dalam suasana galau atau sebagai bentuk perpisahan yang indah. Gaya musiknya yang lembut serta liriknya yang menyentuh membuatnya mudah diterima dan disukai oleh berbagai kalangan, termasuk yang tidak sepenuhnya paham Bahasa Jawa.

Secara keseluruhan, lagu ini memperkuat makna dari “matur suwun” sebagai ucapan terima kasih yang lahir dari hati—bukan hanya basa-basi, tapi penuh perasaan dan kenangan.