Lo pernah nonton acara debat, seminar, atau talkshow yang isinya beberapa orang duduk bareng bahas satu topik tertentu? Nah, orang-orang yang duduk di situ dan kasih pendapatnya—itu yang disebut panelist. Istilah ini emang sering muncul, tapi masih banyak juga yang bingung, “Sebenarnya panelist itu siapa sih?”
Secara sederhana, panelist adalah orang yang jadi anggota panel diskusi. Mereka biasanya dipilih karena punya pengetahuan, pengalaman, atau sudut pandang khusus soal topik yang lagi dibahas. Jadi, tugasnya bukan cuma duduk manis, tapi aktif kasih insight atau pendapat di forum tersebut.
Kata “panelist” ini sendiri berasal dari bahasa Inggris, tapi udah sering banget dipake di Indonesia—apalagi di dunia akademik, media, dan event-event besar. Meskipun istilahnya kebarat-baratan, fungsinya sangat relevan dalam konteks komunikasi dan tukar pikiran yang sehat.
Di artikel ini, kita bakal bahas lebih dalam arti kata panelist, tugas-tugasnya, kenapa perannya penting dalam sebuah diskusi, dan contoh penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, kita bahas bareng biar makin paham dan gak salah kaprah lagi soal istilah ini!
Panelist Adalah: Arti Kata Panelist dalam Bahasa Indonesia dan Perannya di Berbagai Acara
Dalam era informasi yang semakin terbuka, kita sering menyaksikan berbagai acara diskusi, seminar, talkshow, webinar, hingga debat publik di televisi atau media sosial. Dalam konteks acara-acara seperti ini, istilah “panelist” sering muncul. Tapi, apa sebenarnya arti kata panelist? Apa perannya dalam sebuah acara? Dan bagaimana penggunaan kata ini dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar?
Artikel ini akan membahas secara lengkap dan mendalam mengenai:
Arti kata panelist menurut bahasa Inggris dan padanannya dalam bahasa Indonesia
Peran panelist dalam berbagai jenis acara
Perbedaan panelist dengan moderator atau narasumber lainnya
Kriteria menjadi panelist yang baik
Contoh panelist terkenal di Indonesia
Peran panelist di era digital dan media sosial
1. Arti Kata “Panelist”
a. Pengertian dalam Bahasa Inggris
Kata panelist (atau panellist, ejaan British) berasal dari kata dasar panel, yang berarti sekelompok orang yang dipilih untuk memberikan opini atau keputusan dalam sebuah diskusi atau acara formal.
Menurut Cambridge Dictionary, panelist adalah:
“Someone who is part of a group of people who are discussing something in public or making decisions as a group.”
Artinya: seseorang yang menjadi bagian dari sekelompok orang yang berdiskusi di hadapan publik atau terlibat dalam pengambilan keputusan.
b. Padanan Kata dalam Bahasa Indonesia
Dalam bahasa Indonesia, tidak ada terjemahan harfiah satu kata untuk “panelist”. Namun secara fungsional, kata ini bisa diartikan sebagai:
Anggota panel diskusi
Pembicara panel
Peserta forum diskusi
Sehingga, jika kamu membaca pengumuman acara seperti:
“Acara ini akan menghadirkan 3 panelist dari berbagai bidang…”
Artinya adalah: acara ini akan mengundang 3 orang pembicara dalam sebuah diskusi terbuka.
2. Apa Tugas dan Peran Seorang Panelist?
Panelist bukan hanya “orang yang duduk bicara di atas panggung”. Tugas dan tanggung jawabnya jauh lebih strategis. Berikut adalah beberapa peran utama seorang panelist:
a. Memberikan Opini dan Analisis
Seorang panelist diundang karena memiliki pengetahuan, pengalaman, atau sudut pandang tertentu yang dianggap penting untuk didengar.
b. Mewakili Kelompok atau Institusi
Dalam beberapa kasus, panelist bukan hanya mewakili dirinya sendiri, tapi juga lembaga atau kelompok tertentu (misalnya: akademisi, LSM, pemerintah, komunitas, dll).
c. Menjawab Pertanyaan Moderator atau Audiens
Panelist harus siap memberikan jawaban atau komentar terhadap pertanyaan yang dilemparkan oleh moderator atau penonton.
d. Berinteraksi dan Berdiskusi dengan Panelist Lain
Diskusi panel bukan monolog. Seorang panelist juga perlu menyimak pendapat orang lain, merespons, menyanggah, atau mendukung dengan argumen.
e. Menjaga Etika dan Profesionalisme
Panelist dituntut untuk berbicara secara santun, argumentatif, dan relevan dengan topik. Diskusi yang sehat terjadi ketika panelist bisa berbeda pendapat tanpa menyerang secara pribadi.
3. Di Mana Saja Panelist Digunakan?
Peran panelist sangat umum ditemukan di berbagai jenis acara:
a. Talkshow Televisi
Panelist menjadi tamu tetap atau pembicara dalam format acara diskusi seperti Mata Najwa, Indonesia Lawyers Club, dan sebagainya.
b. Seminar dan Konferensi
Di acara akademik, panelist bisa berasal dari kalangan dosen, peneliti, profesional, atau praktisi industri.
c. Webinar dan Diskusi Online
Selama pandemi COVID-19, peran panelist di platform Zoom, Google Meet, atau YouTube Live sangat populer.
d. Debat Politik
Dalam kontestasi politik, panelist bisa menjadi komentator netral atau mewakili partai tertentu.
e. Forum Bisnis dan Ekonomi
Panelist dalam dunia bisnis seringkali membahas tren industri, teknologi, pemasaran, dan investasi.
4. Apa Bedanya Panelist, Moderator, dan Narasumber?
Ketiganya sering tampil bersama dalam satu acara, tapi memiliki fungsi berbeda:
| Istilah | Tugas Utama |
|---|---|
| Moderator | Memimpin jalannya diskusi, mengatur waktu, menjaga netralitas |
| Panelist | Memberi opini/analisis, menjawab pertanyaan, berdiskusi aktif |
| Narasumber | Memberikan informasi atau materi dari keahlian spesifik, biasanya lebih monolog |
Dalam diskusi panel, panelist bisa juga disebut narasumber, tetapi format diskusinya cenderung lebih interaktif, saling balas argumen, dan dinamis.
5. Kriteria Panelist yang Baik
Tidak semua orang bisa menjadi panelist yang efektif. Dibutuhkan kombinasi dari pengetahuan, komunikasi, dan sikap. Berikut beberapa kualitas ideal:
a. Kompeten dan Punya Kapasitas
Panelist harus menguasai materi yang dibahas. Bukan sekadar opini, tapi berdasarkan data, pengalaman, atau pemikiran kritis.
b. Komunikatif
Mampu menyampaikan ide secara jelas, ringkas, dan menarik.
c. Berani Berpendapat
Tidak hanya setuju atau ikut-ikutan. Panelist yang baik mampu menyampaikan perbedaan pendapat dengan elegan.
d. Beretika dan Menghargai Lawan Bicara
Diskusi publik adalah ruang dialog, bukan arena konflik. Panelist yang baik tidak memotong pembicaraan, tidak menyindir secara pribadi, dan bersikap terbuka.
e. Adaptif dan Responsif
Harus siap menjawab pertanyaan mendadak, mengubah strategi argumen, atau menanggapi hal-hal yang tidak terduga.
6. Contoh Panelist Terkenal di Indonesia
Beberapa nama tokoh publik di Indonesia dikenal sering tampil sebagai panelist dalam berbagai acara:
Rocky Gerung – panelist di berbagai forum intelektual dan debat politik.
Najwa Shihab – meski sering jadi moderator, beliau juga kerap menjadi panelist dalam forum jurnalisme dan pendidikan.
Ernest Prakasa – panelist dalam diskusi budaya dan perfilman.
Yenny Wahid – sering menjadi panelist dalam forum toleransi dan keberagaman.
Dian Sastrowardoyo – panelist dalam diskusi tentang perempuan dan edukasi.
7. Peran Panelist di Era Digital
Perkembangan teknologi telah mengubah lanskap diskusi publik. Sekarang, panelist tidak hanya muncul di atas panggung fisik, tapi juga di:
Podcast
Webinar interaktif
YouTube panel
Diskusi Twitter/X Space
Live IG dan TikTok
Dengan demikian, siapa pun yang memiliki keahlian dan komunikasi yang baik bisa menjadi panelist — bahkan dari rumah. Platform digital membuka kesempatan lebih luas untuk menyebarkan opini dan wawasan.
8. Bagaimana Cara Menjadi Panelist?
Banyak orang ingin terlibat dalam diskusi publik sebagai panelist. Berikut langkah-langkah yang bisa membantu:
a. Bangun Personal Branding
Aktif di media sosial dengan konten berkualitas bisa menarik perhatian penyelenggara acara.
b. Kuasai Bidang Tertentu
Spesialisasi akan membuatmu menonjol. Fokuslah pada bidang yang kamu kuasai, misalnya hukum, pendidikan, kesehatan, startup, dan lain-lain.
c. Latih Public Speaking
Percuma pintar jika tidak bisa menyampaikan gagasan dengan jelas. Latih kemampuan berbicara di depan umum.
d. Gabung Komunitas dan Forum
Mulailah dari acara kecil, seminar lokal, atau diskusi komunitas.
e. Tawarkan Diri Secara Proaktif
Jangan malu menghubungi penyelenggara acara jika kamu merasa punya kontribusi yang relevan.
9. Tantangan Menjadi Panelist
Menjadi panelist bukan hanya soal bicara di depan umum. Beberapa tantangan yang biasa dihadapi:
Ditekan waktu → Harus bisa menyampaikan poin penting dalam waktu singkat.
Berhadapan dengan lawan argumen kuat → Harus tenang dan tetap logis.
Harapan audiens tinggi → Diharapkan memberi insight, bukan hanya opini biasa.
Diskusi bisa memanas → Harus bisa tetap profesional.
Penutup: Panelist sebagai Penjaga Dialog Publik
Istilah panelist mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, tapi peran mereka sangat penting dalam menjaga ruang diskusi yang sehat di tengah masyarakat. Di tengah polarisasi opini dan maraknya hoaks, panelist yang bijak, cerdas, dan beretika bisa menjadi jembatan antara informasi dan pemahaman publik.
