Bondet Artinya Apa? Asal Usul, Arti Bahasa Gaul, dan Penggunaan dalam Kehidupan Nyata

Pernah denger kata “bondet” di obrolan tongkrongan atau media sosial? Buat yang belum tahu, kata ini terdengar lucu tapi ternyata punya makna yang cukup serius, lho. Di beberapa daerah, terutama di Indonesia bagian timur atau wilayah tertentu, kata “bondet” sering dikaitkan sama hal yang cukup ekstrem. Tapi belakangan ini, istilah ini juga mulai dipakai dalam bahasa gaul dengan nuansa yang lebih santai atau bahkan bercanda.

Dalam bahasa gaulbondet kadang dipakai buat nyindir atau ngegambarin seseorang atau situasi yang meledak-ledak, emosional, atau bikin kaget. Misalnya, “Anak itu bawaannya bondet mulu kalo diajak bercanda,” maksudnya dia gampang marah atau reaksinya berlebihan. Tapi, walaupun sering dipakai buat becandaan, sebenarnya kata ini punya asal-usul yang cukup serius.

Menurut pengertian asli — dan kalau kita telusuri ke penggunaan yang lebih umum — “bondet” adalah istilah untuk bom rakitan atau bahan peledak rakitan. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) sendiri, bondet tidak secara eksplisit dimasukkan sebagai entri resmi, tapi sering muncul di berita kriminal atau laporan kepolisian sebagai istilah slang atau sebutan lokal untuk bom rakitan. Jadi, kata ini punya konotasi berbahaya dalam konteks formal.

Nah, di artikel ini, kita bakal bahas tuntas tentang arti kata “bondet” dari berbagai sisi — mulai dari pengertian asli, penggunaan dalam bahasa gaul, sampai contoh-contoh kalimatnya. Biar kamu nggak salah paham saat denger atau baca kata ini, dan bisa pakai dengan bijak juga!

Bondet Artinya: Asal Usul, Arti Bahasa Gaul, dan Penggunaan dalam Kehidupan Nyata

Di tengah berkembangnya budaya jalanan dan bahasa gaul di Indonesia, kita sering mendengar istilah-istilah unik yang muncul dari berbagai kalangan — salah satunya adalah kata “bondet”. Meskipun jarang ditemukan dalam kamus formal, istilah ini sangat familiar di lingkungan tertentu, terutama dalam konteks kenakalan remajageng jalanan, atau berita kriminal.

Lalu, sebenarnya bondet artinya apa? Dari mana asal kata ini? Apa hubungannya dengan bahasa sehari-hari, dan apakah kata ini boleh digunakan secara umum?

Mari kita bahas secara lengkap.


Bondet Artinya Apa?

Dalam bahasa gaul atau istilah jalanan, bondet artinya bom rakitan atau bahan peledak buatan sendiri. Kata ini berasal dari lingkungan masyarakat yang dekat dengan budaya kekerasan jalanan atau aksi kriminal tertentu, khususnya di beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa TimurJawa Tengah, dan Banten.

Bondet = Bom Ikan (Improvised Explosive)
Secara spesifik, bondet sering kali merujuk pada bom ikan — alat yang dibuat dengan bahan peledak sederhana (biasanya pupuk, bensin, atau bahan kimia lainnya), yang kemudian dilempar ke perairan atau digunakan untuk tujuan ilegal lainnya, termasuk perkelahian antar geng.

Dalam beberapa kasus, bondet juga digunakan sebagai senjata rakitan dalam konflik antar kelompok, terutama di berita kriminal.

Contoh kalimat dalam konteks:

  • “Polisi menyita bondet dari pelaku tawuran.”

  • “Pelaku membawa bondet saat penyerangan terjadi.”

  • “Warga menemukan bondet aktif di pinggir jalan.”


Asal Usul Istilah “Bondet”

Tidak ada sumber resmi yang menyatakan asal muasal kata “bondet”, tetapi banyak yang percaya bahwa kata ini merupakan pelesetan dari istilah “bom detonator” atau “bom rakitan”.

Di lingkungan masyarakat tertentu, istilah asing sering diubah agar terdengar lokal dan mudah diucapkan. Jadi kemungkinan besar:

Bom Detonator → Bomdet → Bondet

Seiring waktu, istilah ini melekat di kalangan masyarakat bawah sebagai sebutan untuk alat peledak rakitan, terutama yang tidak dibuat secara profesional.


Konotasi Negatif Kata “Bondet”

Perlu diperhatikan bahwa kata bondet membawa konotasi negatif. Kata ini tidak seharusnya digunakan sembarangan atau dalam konteks bercanda, karena mengacu pada senjata berbahaya yang bisa mengakibatkan:

  • Cedera serius

  • Kematian

  • Kerusakan properti

  • Masalah hukum/kriminal

Karena itu, penggunaan kata ini lebih cocok dalam konteks pelaporan, edukasi hukum, atau penulisan jurnalistik, bukan dalam percakapan sehari-hari yang santai.


Bondet dalam Pemberitaan dan Dunia Kriminal

Kata bondet sering muncul dalam pemberitaan kriminal, terutama di daerah-daerah dengan tingkat konflik jalanan yang tinggi. Misalnya, dalam kasus:

  • Tawuran antar geng

  • Penyerangan antar desa

  • Penyelundupan atau teror lokal

  • Illegal fishing (penangkapan ikan dengan bom)

Contoh kutipan berita:

“Polres berhasil mengamankan dua pelaku yang membawa bondet aktif dalam aksi tawuran.”

“Seorang warga mengalami luka parah akibat terkena ledakan bondet di pasar tradisional.”

Kejadian seperti ini menggambarkan bahaya nyata dari penggunaan alat peledak rakitan, dan mengapa masyarakat perlu mengenali serta menghindarinya.


Apakah “Bondet” Ada dalam Bahasa Inggris?

Dalam bahasa Inggris, tidak ada kata spesifik “bondet”. Namun, istilah yang setara bisa berupa:

  • Improvised Explosive Device (IED) – alat peledak buatan sendiri

  • Homemade bomb – bom rumahan

  • Crude explosive – bahan peledak kasar/tidak profesional

Contoh penggunaan dalam bahasa Inggris:

  • “The police found an improvised explosive device hidden under the bridge.”

  • “The homemade bomb was made using fertilizer and gasoline.”

Jadi, jika kamu perlu menjelaskan “bondet” kepada penutur bahasa Inggris, kamu bisa menggunakan istilah IED atau homemade bomb.


Penggunaan Kata “Bondet” dalam Kehidupan Sehari-hari

Secara umum, kata bondet tidak digunakan dalam konteks umum atau percakapan sehari-hari, kecuali dalam:

  • Berita kriminal

  • Diskusi hukum/keamanan

  • Konten edukasi tentang bahaya senjata rakitan

  • Dokumenter atau liputan sosial

Menggunakannya dalam konteks bercanda atau dalam media sosial tanpa pemahaman bisa menimbulkan salah paham atau bahkan masalah hukum, mengingat ini termasuk kategori benda berbahaya.


Apakah Kata “Bondet” Masuk Kamus Bahasa Indonesia?

Sampai saat ini, kata “bondet” belum tercatat dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Namun, karena kata ini cukup sering muncul di media massa dan lingkungan sosial tertentu, banyak orang sudah mengenal maknanya secara informal.

Jika tren penggunaannya terus berkembang dan tercatat secara luas, bukan tidak mungkin kata ini kelak akan masuk ke daftar kosakata tidak baku dalam kamus atau glosarium kriminal.