8 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Guru kepada Siswa

Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Guru kepada Siswa – Guru memegang peran penting dalam membentuk karakter dan masa depan siswa. Sebagai pendidik, guru tidak hanya bertugas mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi panutan dalam hal sikap, etika, dan nilai-nilai kehidupan. Karena besarnya tanggung jawab ini, seorang guru dituntut untuk menjaga profesionalisme dalam setiap interaksi dengan siswa.

Namun, dalam praktiknya, masih ditemukan kasus di mana guru melakukan tindakan yang tidak semestinya terhadap siswa. Tindakan tersebut bisa berupa kekerasan fisik, pelecehan verbal, diskriminasi, hingga pelanggaran hak siswa dalam proses pembelajaran. Hal-hal seperti ini tidak hanya melanggar etika profesi, tetapi juga dapat meninggalkan dampak psikologis dan emosional yang mendalam bagi siswa.

Oleh karena itu, penting bagi setiap pendidik dan pihak sekolah untuk memahami dengan jelas apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh guru kepada siswa. Dengan demikian, lingkungan belajar yang aman, positif, dan mendukung perkembangan peserta didik dapat terwujud secara nyata.

8 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Guru kepada Siswa

Guru adalah sosok penting dalam dunia pendidikan. Mereka bukan hanya pengajar, tetapi juga pembimbing, panutan, dan pemberi motivasi bagi siswa. Namun, dalam menjalankan perannya, guru juga memiliki batasan etika dan profesional yang harus dijaga. Kesalahan dalam bersikap atau bertindak terhadap siswa bisa berdampak negatif, baik secara psikologis maupun akademis.

Berikut adalah 8 hal yang tidak boleh dilakukan oleh guru kepada siswa, demi menciptakan lingkungan belajar yang sehat, aman, dan mendukung perkembangan peserta didik:


1. Melakukan Kekerasan Fisik

Memukul, mencubit, atau bentuk kekerasan fisik lainnya tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apapun. Tindakan ini melanggar hukum dan dapat menimbulkan trauma berkepanjangan pada siswa.


2. Menghina atau Merendahkan Siswa

Mengolok-olok siswa di depan kelas, membandingkan secara negatif, atau memberi label buruk seperti “bodoh” atau “malas” dapat merusak rasa percaya diri dan motivasi belajar siswa.


3. Membedakan Perlakuan (Diskriminasi)

Guru harus bersikap adil kepada semua siswa, tanpa membeda-bedakan berdasarkan latar belakang sosial, agama, ras, kemampuan akademis, atau penampilan. Perlakuan yang tidak adil bisa menimbulkan kecemburuan dan konflik di kelas.


4. Melanggar Privasi Siswa

Membuka rahasia pribadi siswa tanpa izin, membaca buku harian, atau mengumbar masalah pribadi siswa kepada orang lain merupakan pelanggaran etika yang dapat merusak kepercayaan antara guru dan siswa.


5. Memberi Hukuman Berlebihan

Hukuman boleh diberikan sebagai bentuk pembinaan, namun harus proporsional, mendidik, dan tidak merendahkan martabat siswa. Hukuman yang bersifat mempermalukan atau ekstrem bisa berakibat fatal secara emosional.


6. Melibatkan Siswa dalam Urusan Pribadi Guru

Guru tidak boleh memanfaatkan siswa untuk kepentingan pribadi, seperti menyuruh mereka mengurus urusan rumah tangga, membeli barang pribadi, atau melakukan pekerjaan yang tidak berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar.


7. Melecehkan Siswa secara Verbal atau Nonverbal

Candaan yang tidak pantas, komentar bernuansa seksual, atau perlakuan yang melanggar batas antara guru dan siswa adalah bentuk pelecehan yang serius dan harus dihindari. Hal ini bisa berdampak hukum dan merusak masa depan siswa.


8. Mengabaikan Siswa yang Membutuhkan Bantuan

Guru harus peka terhadap kondisi siswa, baik akademik maupun emosional. Mengabaikan siswa yang mengalami kesulitan belajar, mengalami perundungan, atau menunjukkan tanda-tanda masalah psikologis adalah bentuk kelalaian yang bisa berdampak besar terhadap masa depan anak tersebut.


Kesimpulan

Guru memiliki tanggung jawab moral dan profesional yang tinggi dalam mendidik siswa. Setiap tindakan dan ucapan harus mencerminkan nilai-nilai positif, menghargai martabat anak, dan menciptakan suasana belajar yang inklusif serta mendukung. Dengan menjauhi hal-hal yang tidak pantas dilakukan kepada siswa, guru akan semakin dihormati dan menjadi teladan sejati bagi generasi penerus bangsa.