Ulul Ilmi artinya adalah – Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar istilah “ulul ilmi”, terutama saat membahas tentang tokoh-tokoh berilmu dalam Islam. Tapi, sebenarnya apa sih arti dari “ulul ilmi”? Apa hanya sekadar orang pintar, atau ada makna yang lebih dalam di balik istilah ini?
Secara bahasa, “ulul ilmi” berasal dari bahasa Arab, yaitu “ulu” (أُولُو) yang berarti “pemilik” atau “orang yang memiliki”, dan “ilmi” (الْعِلْمِ) yang berarti “ilmu”. Jadi, ulul ilmi bisa diartikan sebagai “orang-orang yang memiliki ilmu”. Namun dalam konteks Al-Qur’an dan ajaran Islam, istilah ini punya makna yang lebih luas dan mulia.
Ulul ilmi bukan hanya orang yang berpengetahuan luas, tapi juga mereka yang bijak, memahami kebenaran, dan mengamalkan ilmunya dengan penuh tanggung jawab. Mereka dihormati karena ilmunya membawa manfaat dan dijadikan rujukan dalam perkara agama maupun kehidupan.
Nah, dalam artikel ini, kita akan bahas lebih dalam tentang arti ulul ilmi, siapa saja yang termasuk golongan ini menurut Islam, dan kenapa mereka begitu dihormati. Yuk, kita pelajari bersama makna indah di balik istilah ini!
Ulul Ilmi (أُولُو الْعِلْمِ): Artinya dan Maknanya dalam Islam
Dalam Al-Qur’an dan berbagai literatur keislaman, kita sering mendengar istilah “Ulul Ilmi”. Secara bahasa dan makna, istilah ini memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan mulia.
Apa Arti Ulul Ilmi?
Ulul Ilmi (Arab: أُولُو الْعِلْمِ) secara harfiah berarti:
“Orang-orang yang memiliki ilmu”
(Ulu = pemilik, Ilmi = ilmu)
Dengan kata lain, Ulul Ilmi adalah sebutan dalam Al-Qur’an untuk orang-orang yang berilmu, yakni mereka yang diberi pemahaman mendalam tentang agama, kebenaran, dan hikmah.
Siapa yang Disebut Ulul Ilmi?
Ulul Ilmi bukan hanya orang yang pandai atau memiliki banyak pengetahuan umum. Dalam konteks Islam, yang dimaksud Ulul Ilmi adalah:
- Ulama (orang yang memahami ilmu agama secara mendalam)
- Ahli ilmu yang takut kepada Allah
- Orang-orang yang mengajarkan dan mengamalkan ilmu
- Pemilik ilmu yang lurus dan berlandaskan wahyu (Al-Qur’an dan sunnah)
Mereka bukan sekadar tahu, tapi juga memahami, meyakini, mengamalkan, dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat.
Dalil Tentang Ulul Ilmi dalam Al-Qur’an
Salah satu ayat paling terkenal yang menyebut Ulul Ilmi adalah:
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
“Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, (demikian pula) para malaikat dan orang-orang yang berilmu (Ulul Ilmi) yang menegakkan keadilan.”
(QS. Ali Imran: 18)
Ayat ini menunjukkan bahwa derajat Ulul Ilmi sangat tinggi, bahkan disandingkan dengan kesaksian para malaikat terhadap keesaan Allah.
Keutamaan Ulul Ilmi dalam Islam
- Ditinggikan Derajatnya oleh Allah“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
(QS. Al-Mujadilah: 11) - Menjadi Saksi atas Tauhid
Seperti dalam QS. Ali Imran: 18, Ulul Ilmi disandingkan dengan malaikat sebagai saksi keesaan Allah. - Menjadi Cahaya bagi Umat
Ulul Ilmi adalah penerus para nabi, pewaris ilmu, dan pembimbing umat menuju jalan yang benar. - Takut kepada Allah dengan Ilmu“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama (orang-orang berilmu).”
(QS. Fathir: 28)
Mengapa Ulul Ilmi Penting?
- Ilmu adalah cahaya, dan Ulul Ilmi adalah pemegang cahaya itu.
- Dalam masalah agama, umat membutuhkan bimbingan dari Ulul Ilmi agar tidak tersesat.
- Mereka adalah penjaga kemurnian ajaran Islam.
- Tanpa Ulul Ilmi, umat mudah terjebak dalam kebodohan, kesesatan, dan fitnah.
Kesimpulan
Ulul Ilmi (أُولُو الْعِلْمِ) adalah sebutan dalam Islam untuk orang-orang yang memiliki ilmu, terutama ilmu agama yang benar, yang disertai dengan keimanan dan ketakwaan. Kedudukan mereka sangat mulia, karena melalui mereka umat dapat memahami kebenaran, menegakkan keadilan, dan menjalani hidup sesuai petunjuk Allah.
Memuliakan Ulul Ilmi adalah bagian dari memuliakan agama. Maka, mari kita terus belajar, menghormati para ulama, dan menuntut ilmu dengan niat yang lurus — agar termasuk dalam golongan Ulul Ilmi yang diberkahi Allah.
