Pernah nggak sih ngerasa pengin disukai banyak orang, tapi kenyataannya justru sebaliknya? Bukannya dapet pujian atau dukungan, malah dapet cibiran atau bahkan dijauhi. Padahal udah ngerasa nggak ngelakuin salah apa-apa. Rasanya pasti nggak enak, ya. Dalam kehidupan sehari-hari, diterima dan dihargai oleh orang lain memang jadi kebutuhan dasar manusia.
Tapi namanya hidup, nggak semua orang bakal suka sama kita. Ada aja yang mungkin nggak sreg, iri, atau bahkan benci tanpa alasan yang jelas. Kalau udah gitu, kita bisa aja ngerasa minder, marah, atau malah nyalahin diri sendiri. Tapi daripada larut dalam emosi negatif, mending kita cari jalan lain yang lebih bijak. Salah satunya ya dengan berdoa dan memperbaiki sikap.
Doa bukan cuma soal minta sesuatu ke Tuhan, tapi juga cara kita menenangkan diri dan membuka hati. Ada doa-doa khusus yang bisa diamalkan agar disukai banyak orang, agar hati orang yang membenci kita jadi luluh, bahkan agar dijauhkan dari kejadian-kejadian yang tidak kita inginkan. Tapi tentu saja, selain doa, usaha dan sikap juga harus sejalan.
Nah, di artikel ini kita bakal bahas beberapa doa yang bisa kamu amalkan dalam situasi sosial seperti itu. Mulai dari doa agar disukai orang, doa untuk melembutkan hati orang yang keras atau membenci kita, sampai doa agar dijauhkan dari hal buruk yang kita takuti. Yuk, baca sampai tuntas—siapa tahu, salah satu doanya bisa jadi penenang hati kamu hari ini.
Doa Menghindari Kezaliman: Ijazah dari Al-Qur’an untuk Ketenangan Hidup
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang pasti mendambakan kehidupan yang nyaman dan tenteram, baik dalam lingkup keluarga maupun masyarakat. Namun, tak bisa dimungkiri bahwa perjalanan hidup tak selalu berjalan sesuai harapan. Terkadang, seseorang merasa lemah dan berada di titik terendah, baik karena kesalahan sendiri maupun karena perlakuan tidak adil dari orang lain.
Untuk menghindari kondisi dilemahkan atau terzalimi oleh orang lain, Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pringsewu, KH Sujadi, memberikan ijazah doa yang bersumber dari Al-Qur’an. Doa ini sangat dianjurkan untuk diamalkan ketika seseorang merasa dizalimi atau sebagai bentuk perlindungan agar terhindar dari kezaliman.
Doa Nabi Musa: Perlindungan dari Kaum Zalim
Doa yang pertama diambil dari Surat Al-Qashas ayat 21. Ini merupakan doa yang dibaca oleh Nabi Musa AS ketika dalam pelarian dari kejaran Firaun dan kaumnya. Doanya berbunyi:
رَبِّ نَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Rabbi najjini minal qaumid-dzalimīn
Artinya: “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim.”
KH Sujadi menyarankan agar doa ini dibaca dalam kondisi merasa terzalimi ataupun setiap saat, seperti setelah menunaikan shalat wajib. Doa ini bisa menjadi bentuk permohonan perlindungan agar kita dijauhkan dari kejahatan atau niat buruk orang lain.
Doa Nabi Yunus: Pengakuan dan Permohonan Ampunan
Selain doa Nabi Musa, KH Sujadi juga menganjurkan doa lain yang juga sangat kuat, yaitu doa Nabi Yunus AS yang terdapat dalam Surat Al-Anbiyaa ayat 87. Doa ini dipanjatkan oleh Nabi Yunus ketika berada di dalam perut ikan paus:
لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Lā ilāha illā anta subḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn
Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.”
Doa ini mengandung pengakuan atas kelemahan diri dan permohonan ampun kepada Allah. Bacaan ini sangat tepat dibaca ketika seseorang merasa terjebak dalam situasi sulit, termasuk ketika menghadapi perlakuan tidak adil.
Kezaliman Pasti Akan Mendapat Balasan
Dalam artikel NU Online berjudul Perbuatan Zalim Pasti Dapat Balasan, ditegaskan bahwa Allah SWT tidak akan membiarkan perbuatan zalim tanpa balasan. Hari kiamat akan menjadi saksi di mana setiap perbuatan akan mendapatkan ganjaran yang setimpal.
Imam Al-Husain bin Mas’ud Al-Baghawi dalam tafsir Ma’alimut Tanzil menyampaikan bahwa orang yang dizalimi tidak perlu risau. Allah akan memberikan pahala yang berlipat atas kesabaran dan penderitaan yang mereka alami. Sementara bagi pelaku kezaliman, ia harus segera meminta maaf kepada orang yang telah ia zalimi, karena balasan Allah sangat pasti.
Bijak di Era Digital: Hindari Kezaliman di Dunia Maya
Di era digital saat ini, kezaliman tidak hanya terjadi dalam kehidupan nyata, tetapi juga melalui dunia maya. Penggunaan media sosial secara tidak bijak—seperti menyebarkan kebohongan, ujaran kebencian, atau fitnah—dapat menjadi bentuk kezaliman yang nyata. Unggahan yang merugikan, mencemarkan nama baik, atau bahkan mengancam keselamatan seseorang, merupakan perbuatan zalim yang tak lepas dari pengawasan Allah SWT.
Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam bersosial media. Jadikan media sebagai sarana kebaikan, dakwah, dan saling mengingatkan dalam kebaikan. Sebaliknya, hindari perilaku yang menjerumuskan pada kezaliman karena balasannya kelak sangat berat, sebagaimana dijanjikan dalam Al-Qur’an.
Penutup
Doa-doa dari Nabi Musa dan Nabi Yunus menjadi pengingat bahwa dalam menghadapi kezaliman, manusia dianjurkan untuk kembali kepada Allah SWT, memohon perlindungan dan ampunan-Nya. Selain itu, penting juga bagi setiap individu untuk selalu menjaga sikap, baik dalam kehidupan nyata maupun di dunia digital, agar tidak tergelincir menjadi pelaku kezaliman.
Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang dilindungi dari kezaliman dan selalu diberikan kekuatan dalam menghadapi ujian kehidupan.
