Kesejahteraan sekolah atau school well-being kini menjadi salah satu perhatian utama dalam dunia pendidikan, termasuk dalam Modul PPG 2025. Dalam Modul 1 PSE Topik 4, dibahas pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan siswa, baik dari sisi intelektual, fisik, maupun mental.
Sekolah bukan hanya tempat menuntut ilmu, tetapi juga tempat siswa bersosialisasi, mengembangkan identitas diri, serta menghadapi berbagai tekanan akademik dan sosial. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk menciptakan suasana yang kondusif demi menunjang kesejahteraan seluruh warganya, terutama peserta didik.
Apa Itu School Well-Being?
Mengacu pada buku Maksimalkan Prestasi Akademik dengan School Well-Being dan Self Efficacy oleh Uswatun Chasanah (2023:20), school well-being adalah perasaan subjektif siswa terhadap kondisi sekolahnya. Artinya, kesejahteraan ini bukan hanya tentang fasilitas fisik, tetapi juga bagaimana siswa merasa aman, nyaman, dan dihargai dalam lingkungannya.
Empat Aspek School Well-Being Menurut Konu dan Rimpelä
Konu dan Rimpelä mengemukakan bahwa kesejahteraan sekolah dipengaruhi oleh empat aspek utama:
- Having – kondisi lingkungan fisik sekolah yang mendukung kegiatan belajar.
- Loving – kualitas hubungan sosial di sekolah, baik antara siswa maupun dengan guru.
- Being – kesempatan siswa untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan potensi.
- Health – kondisi kesehatan siswa secara fisik dan mental.
Keempat aspek tersebut idealnya harus saling mendukung agar siswa dapat merasakan pengalaman belajar yang positif.
Salah satu pertanyaan yang muncul terkait materi tersebut adalah sebagai berikut:
Menurut Konu, faktor apa yang paling mempengaruhi school well-being?
A. Kualitas pengajaran
B. Pengelolaan stres di sekolah
C. Keterlibatan orang tua
D. Lingkungan fisik sekolah
E. Fasilitas Sekolah
Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah B alias pengelolaan stress di sekolah. berikut penjelasannya:
Faktor yang Paling Mempengaruhi School Well-Being Menurut Konu
Salah satu pertanyaan yang sering muncul dalam pembahasan modul PPG adalah:
“Menurut Konu, faktor apa yang paling memengaruhi school well-being?”
Jawabannya adalah: kemampuan pengelolaan stres di sekolah.
Mengapa Pengelolaan Stres Sangat Penting?
Di era modern ini, kesehatan mental menjadi isu yang semakin mendapat perhatian. Anak-anak sekolah tidak luput dari tekanan, baik dari tugas akademik yang menumpuk, tuntutan nilai tinggi, tekanan dari teman sebaya, hingga kecemasan akan masa depan. Bila stres ini tidak dikelola dengan baik, dampaknya bisa serius—tidak hanya bagi performa akademik, tetapi juga bagi kondisi mental dan fisik siswa.
Pengelolaan stres yang baik memungkinkan siswa untuk:
- Menyelesaikan masalah dengan lebih tenang.
- Berpikir secara jernih dan logis.
- Menjalin hubungan sosial yang sehat.
- Menjaga kesehatan mental dan fisik mereka.
Pentingnya Dukungan Sekolah sebagai Support System
Untuk itu, sekolah harus menjadi tempat yang mendukung siswa secara emosional. Guru, konselor, dan seluruh warga sekolah harus membangun lingkungan yang terbuka, empatik, dan penuh dukungan. Ketersediaan layanan konseling, pembelajaran yang tidak menekan secara berlebihan, serta hubungan positif antar siswa dan guru akan menjadi fondasi dari school well-being yang ideal.
Kesimpulan
Menurut Konu, faktor yang paling memengaruhi school well-being adalah kemampuan siswa dalam mengelola stres di lingkungan sekolah. Dengan menciptakan suasana sekolah yang mendukung secara fisik, sosial, dan emosional, serta menyediakan ruang bagi siswa untuk tumbuh dan berkembang, maka kesejahteraan siswa dapat terwujud secara menyeluruh. Ini penting agar mereka menjadi pribadi yang tangguh, sehat, dan siap menghadapi tantangan global di masa depan.
