Apa Itu Privilege – Kamu pernah nggak denger orang ngomong, “Ya wajar aja dia bisa sukses, dia mah privilege-nya banyak”? Kata privilege ini makin sering dipake, apalagi di media sosial. Tapi sebenernya, privilege itu apaan sih?
Dalam bahasa gaul sehari-hari, privilege itu bisa diartiin sebagai “keuntungan” atau “hak istimewa” yang dimiliki seseorang—biasanya tanpa dia harus berusaha keras dulu. Contohnya kayak lahir dari keluarga kaya, punya akses ke pendidikan bagus, atau tinggal di lingkungan yang mendukung. Semua itu bikin hidup seseorang bisa lebih “enak” dibanding orang lain.
Masalahnya, nggak semua orang sadar kalau mereka punya privilege. Kadang ada juga yang ngerasa semua kesuksesan itu murni karena usaha sendiri, padahal ada faktor-faktor pendukung yang ngebantu di belakang layar. Nah, di sinilah pentingnya kita ngerti soal privilege, supaya bisa lebih peka dan nggak gampang nge-judge orang lain.
Di artikel ini, kita bakal bahas privilege dari sisi anak muda zaman sekarang—mulai dari contohnya dalam kehidupan sehari-hari, sampai gimana cara nyikapinnya biar nggak jadi sombong atau malah minder. Yuk, kita kupas bareng-bareng!
Apa Itu Privilege dalam Bahasa Gaul? Makna, Contoh, dan Cara Menyikapinya
Dalam kehidupan sehari-hari, apalagi di media sosial, kamu mungkin sering mendengar istilah “privilege” digunakan dalam konteks gaul. Kalimat seperti “Ya maklum, dia kan punya privilege” atau “Nggak semua orang seberuntung itu, privilege-nya beda” jadi semakin sering muncul. Tapi, sebenarnya apa arti privilege dalam bahasa gaul? Dan kenapa istilah ini sering dipakai untuk menyinggung soal ketimpangan sosial?
Artikel ini akan membahas arti privilege dari sudut bahasa gaul, akar maknanya, contohnya dalam kehidupan nyata, dan bagaimana cara menyikapinya dengan bijak.
Pengertian Privilege secara Umum
Secara harfiah, privilege berasal dari bahasa Inggris yang berarti hak istimewa atau keuntungan khusus yang dimiliki oleh seseorang — biasanya bukan karena usahanya, tapi karena kondisi tertentu yang sudah melekat sejak lahir atau lingkungan.
Contohnya:
- Lahir dari keluarga kaya
- Memiliki warna kulit tertentu
- Tinggal di kota besar dengan akses pendidikan bagus
- Punya koneksi atau orang dalam
Privilege dalam Bahasa Gaul
Dalam bahasa gaul, terutama di kalangan anak muda dan media sosial, istilah privilege digunakan secara lebih kasual untuk menyindir atau menyoroti seseorang yang mendapat kemudahan hidup yang tidak semua orang punya, entah dari faktor ekonomi, sosial, fisik, atau bahkan keberuntungan.
Penggunaan istilah ini sering muncul dalam konteks:
- Menanggapi seseorang yang seolah tidak sadar bahwa hidupnya lebih mudah karena latar belakangnya
- Membandingkan perjuangan seseorang yang “start-nya” sudah dari atas
- Mengkritik pernyataan yang dianggap tidak peka terhadap realitas sosial
Contoh kalimat gaul:
- “Dia bilang tinggal rajin aja pasti sukses. Ya gampang lah, privilege anak pejabat.”
- “Coba dia lahir dari keluarga biasa, pasti nggak semulus itu hidupnya.”
- “Dia cantik, ya privilege juga. Semua orang jadi baik sama dia.”
Jenis-Jenis Privilege dalam Kehidupan Sehari-Hari
1. Privilege Ekonomi
Lahir dari keluarga mampu, tidak perlu pusing mikirin uang kuliah, bisa fokus belajar tanpa harus kerja sambilan, punya akses les atau pendidikan berkualitas.
2. Privilege Koneksi
Punya orang tua atau kenalan yang bisa bantu masuk kerja, memperkenalkan ke peluang bisnis, atau membuka jalan ke karier tertentu.
3. Privilege Fisik
Tampilan menarik sering kali dikaitkan dengan “pretty privilege” — orang yang dianggap cantik atau tampan sering mendapatkan perlakuan lebih baik, lebih dipercaya, atau lebih cepat diterima.
4. Privilege Lokasi
Tinggal di kota besar berarti akses ke fasilitas publik, pendidikan, transportasi, dan peluang kerja yang lebih baik dibanding mereka yang tinggal di daerah terpencil.
5. Privilege Gender
Dalam beberapa konteks, laki-laki dianggap punya lebih banyak ruang untuk berkembang tanpa terlalu dibebani norma sosial, sementara perempuan sering dihadapkan pada batasan tertentu.
Apakah Punya Privilege Itu Salah?
Tidak. Punya privilege bukan sesuatu yang harus disalahkan. Itu bukan kesalahan pribadi. Namun, masalah muncul ketika seseorang tidak sadar bahwa ia punya privilege, lalu menyalahkan orang lain yang hidupnya lebih sulit dengan anggapan mereka “tidak berusaha cukup keras”.
Misalnya, orang kaya yang mengatakan:
“Aku bisa sukses karena kerja keras, semua orang pasti bisa kalau mau usaha!”
Padahal, ia tidak mempertimbangkan bahwa orang lain mungkin harus kerja sambilan untuk bisa kuliah, tidak punya akses internet cepat, atau harus mengurus keluarga sejak kecil.
Tanda-Tanda Seseorang Tidak Sadar Privilege
- Merasa semua keberhasilan adalah hasil kerja keras sendiri, tanpa mempertimbangkan faktor dukungan eksternal
- Menganggap kegagalan orang lain sebagai kemalasan
- Mengatakan semua orang punya kesempatan yang sama
- Meremehkan perjuangan orang yang berasal dari latar belakang berbeda
Menyikapi Privilege dengan Bijak
Daripada malu atau defensif saat disinggung soal privilege, lebih baik kita:
- Menyadari dan mengakui
Sadari bahwa hidup kita mungkin lebih mudah dalam beberapa aspek dibanding orang lain. - Tidak menghakimi orang lain
Setiap orang memulai hidup dari titik yang berbeda. Bukan tugas kita untuk membanding-bandingkan tanpa tahu kondisi mereka. - Gunakan privilege untuk membantu
Kalau kita punya akses, koneksi, atau pengetahuan lebih, gunakan itu untuk mendorong orang lain maju juga. Bagikan informasi, beri dukungan, atau bahkan sekadar mendengarkan. - Belajar berempati
Privilege bukan untuk disombongkan, tapi untuk dimengerti. Belajarlah memahami perjuangan orang lain dari sudut pandang mereka, bukan dari posisi kita yang mungkin lebih di atas.
Contoh Situasi di Kehidupan Nyata
- Seorang mahasiswa dari keluarga mampu bisa fokus kuliah dan ikut banyak organisasi. Temannya dari keluarga biasa harus bekerja part-time dan sulit ikut kegiatan kampus. Kalau yang pertama bilang, “Kalau mau sukses, aktif organisasi dong, jangan malas,” itu bentuk ketidaksadaran terhadap privilege.
- Seorang beauty vlogger sukses dengan cepat karena selain jago makeup, ia memang sudah punya wajah menarik. Kalau ia bilang “Cantik itu relatif, yang penting pede,” maka ia mengabaikan realita bahwa penampilan tetap jadi faktor penilaian sosial yang kuat.
- Seorang anak pejabat bisa langsung kerja di perusahaan besar lewat koneksi. Jika ia berkata “Kuncinya cuma percaya diri dan banyakin relasi,” maka ia tak menyebut bahwa ‘relasi’-nya sudah dimiliki sejak lahir.
Kesimpulan
Dalam bahasa gaul, privilege berarti keuntungan tersembunyi yang dimiliki seseorang karena latar belakang, kondisi fisik, atau faktor sosial tertentu, yang tidak semua orang miliki. Privilege bukan kesalahan, tapi menjadi masalah ketika tidak disadari dan digunakan untuk menghakimi orang lain.
Dengan memahami arti privilege, kita bisa lebih bijak dalam bersikap, tidak cepat menghakimi, dan mulai berpikir bagaimana bisa membantu atau memberi ruang bagi orang lain yang titik awalnya berbeda. Hidup ini bukan perlombaan yang garis start-nya sama untuk semua orang. Semakin kamu sadar, semakin kamu bisa jadi bagian dari perubahan sosial yang lebih adil.
