Arti Lagu Slipping Through My Fingers – Kisah Haru Seorang Ibu dan Waktu yang Tak Bisa Diulang

Arti Lagu Slipping Through My Fingers – Pernah nggak sih kamu denger lagu “Slipping Through My Fingers” terus tiba-tiba mellow sendiri? Lagu ini memang punya vibe yang bikin hati nyesek, apalagi buat orang tua atau siapa pun yang pernah ngerasa waktu berjalan terlalu cepat. Lagu ini dipopulerkan oleh ABBA, dan makin dikenal luas lagi setelah muncul di film “Mamma Mia!”.

Secara garis besar, lagu ini nyeritain tentang perasaan seorang ibu terhadap anak perempuannya yang makin tumbuh besar. Momen-momen kecil yang dulu sering dilakuin bareng, sekarang perlahan mulai “terlewat” karena sang anak udah makin mandiri. Kayak judulnya, “Slipping Through My Fingers”, semuanya terasa kayak pasir yang nggak bisa ditahan lama-lama—pelan-pelan hilang dari genggaman.

Yang bikin lagu ini menyentuh banget adalah lirik-liriknya yang jujur dan sederhana. Nggak ada drama berlebihan, cuma ungkapan tulus tentang penyesalan kecil, kenangan manis, dan waktu yang nggak bisa diulang. Banyak orang yang relate, karena memang begitulah hidup—anak tumbuh, orang berubah, dan waktu terus jalan.

Nah, di artikel ini kita bakal ngebahas lebih dalam tentang makna lagu “Slipping Through My Fingers”, liriknya, emosi yang disampaikan, dan kenapa lagu ini bisa bikin banyak orang baper walau udah didengar berkali-kali. Siap-siap nostalgia dan mikir soal hidup, ya!

Arti Lagu Slipping Through My Fingers – Kisah Haru Seorang Ibu dan Waktu yang Tak Bisa Diulang

Lagu Slipping Through My Fingers dari ABBA bukan hanya sekadar lagu lawas yang viral kembali berkat TikTok, tetapi juga menyimpan makna emosional yang sangat dalam. Lagu ini menyentuh perasaan banyak orang tua — terutama para ibu — yang melihat anaknya tumbuh dengan cepat, sampai akhirnya harus melepas mereka ke dunia luar.

Lagu ini pada dasarnya adalah refleksi dari perasaan kehilangan kecil yang terus-menerus, yang terjadi saat seorang anak tumbuh dewasa. Mereka masih bersama secara fisik, tetapi perlahan-lahan menjauh secara emosional dan mandiri, seperti pasir yang menyelinap di sela-sela jari. Walau sudah digenggam erat, tetap tak bisa dicegah agar tak jatuh.

Lagu yang Emosional dan Personal

Lirik lagu ini ditulis oleh Benny Andersson dan Björn Ulvaeus dari grup legendaris ABBA. Namun yang menyanyikannya dengan sangat emosional adalah Agnetha Fältskog, yang saat itu juga seorang ibu. Ini membuat lagu terasa begitu personal dan tulus. Bahkan, banyak pendengar yang mengatakan mereka menangis saat mendengar lagu ini, terutama ketika mengaitkan dengan momen kehidupan pribadi bersama anak atau orang tua mereka.

Lagu Ini Cocok untuk Siapa?

Lagu ini cocok untuk:

  • Para orang tua yang mulai merasa “ditinggalkan” oleh anak-anak yang tumbuh cepat
  • Anak-anak yang mulai menyadari perjuangan dan kasih sayang orang tua mereka
  • Momen-momen nostalgia seperti perpisahan sekolah, wisuda, atau saat anak pertama kali masuk asrama, kuliah, atau menikah
  • Siapa saja yang pernah merasa menyesal karena tidak memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan orang terkasih

Pesan Moral Lagu Slipping Through My Fingers

Dari lagu ini, kita bisa mengambil beberapa pelajaran berharga:

  1. Waktu itu tidak bisa diulang
    Waktu berjalan begitu cepat. Ketika kita merasa masih punya banyak kesempatan, ternyata semuanya sudah berlalu.
  2. Nikmati setiap momen kecil bersama orang yang kita cintai
    Bahkan rutinitas seperti sarapan bersama bisa jadi momen berharga suatu hari nanti. Jangan anggap remeh momen kecil, karena itu bisa menjadi kenangan besar di masa depan.
  3. Luangkan waktu selagi bisa
    Banyak orang tua (atau bahkan anak) menyesal karena tidak banyak menghabiskan waktu bersama sebelum akhirnya terpisah oleh jarak, kesibukan, atau waktu.
  4. Jangan menunda kedekatan
    Jika kamu ingin lebih dekat dengan seseorang, lakukan sekarang. Karena suatu saat, mungkin hubungan itu tidak bisa lagi dijalin karena kesibukan, perubahan prioritas, atau takdir.
  5. Kita tidak bisa melindungi mereka selamanya
    Anak akan tumbuh, dan orang tua harus rela melepaskan. Namun itu tidak berarti kehilangan, tapi bagian dari proses mencintai dengan dewasa.

Mengapa Lagu Ini Viral Lagi?

Sejak awal 2020-an, lagu ini kembali populer di TikTok, terutama dalam video-video bertema:

  • Perpisahan ibu dan anak
  • Video pertumbuhan anak dari kecil hingga dewasa
  • Kompilasi kenangan masa kecil
  • Video nostalgia keluarga

Hal ini membuktikan bahwa tema cinta keluarga bersifat universal. Meski lagu ini dirilis tahun 1981, maknanya tetap relevan dan menyentuh hati lintas generasi.

Lirik Lagu ABBA – Slipping Through My Fingers dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Schoolbag in hand, she leaves home in the early morning

Tas sekolah di tangannya, dia meninggalkan rumah di pagi hari

Waving goodbye with an absent-minded smile

Melambaikan tangan dengan senyuman polosnya

I watch her go with a surge of that well-known sadness

Aku melihatnya pergi dengan gelombang kesedihan

And I have to sit down for a while

Dan aku harus duduk sebentar

The feeling that I’m losing her forever

Aku merasa akan kehilangan dia selamanya

And without really entering her world

Dan tanpa benar-benar memasuki dunianya

I’m glad whenever I can share her laughter

Aku senang bisa berbagi tawa bersamanya

That funny little girl

Dia, gadis kecil yang lucu

Slipping through my fingers all the time

Sembari menyelipkan jari-jariku di sepanjang waktu

I try to capture every minute

Aku mencoba untuk mengabadikan setiap menit

The feeling in it

Perasaan di dalamnya

Slipping through my fingers all the time

Sembari menyelipkan jari-jariku di sepanjang waktu

Do I really see what’s in her mind

Apakah aku benar-benar melihat apa yang ada di dalam pikirannya?

Each time I think I’m close to knowing

Setiap kali aku merasa hampir mengetahui

She keeps on growing

Dia terus tumbuh

Slipping through my fingers all the time

Sembari menyelipkan jari-jariku di sepanjang waktu

Sleep in our eyes, her and me at the breakfast table

Tidurlah di mata kami, dia dan aku di meja sarapan

Barely awake, I let precious time go by

Hampir terlelap, aku membiarkan waktu yang berharga berlalu

Then when she’s gone there’s that odd melancholy feeling

Lalu saat dia pergi, ada perasaan melankolis yang cukup aneh

And a sense of guilt I can’t deny

Dan rasa bersalah tidak bisa kusangkal

What happened to the wonderful adventures

Apa yang terjadi dengan petualangan indah itu?

The places I had planned for us to go

Tempat-tempat yang telah kurencanakan untuk kita jalani

(Slipping through my fingers all the time)

(Sembari menyelipkan jari-jariku di sepanjang waktu)

Well, some of that we did but most we didn’t

Ya, walau beberapa di antaranya telah kami lakukan, tetapi sebagian besar tidak

And why I just don’t know

Dan kenapa aku tidak tahu?

Slipping through my fingers all the time

Sembari menyelipkan jari-jariku di sepanjang waktu

I try to capture every minute

Aku mencoba untuk mengabadikan setiap menit

The feeling in it

Perasaan di dalamnya

Slipping through my fingers all the time

Sembari menyelipkan jari-jariku di sepanjang waktu

Do I really see what’s in her mind

Apakah aku benar-benar melihat apa yang ada di dalam pikirannya?

Each time I think I’m close to knowing

Setiap kali aku merasa hampir mengetahui

She keeps on growing

Dia terus tumbuh

Slipping through my fingers all the time

Sembari menyelipkan jari-jariku di sepanjang waktu

Sometimes I wish that I could freeze the picture

Terkadang aku berharap bisa membekukan foto itu

And save it from the funny tricks of time

Dan simpan dari trik lucu waktu

Slipping through my fingers…

Menyelinap melalui jari-jariku…

Slipping through my fingers all the time

Sembari menyelipkan jari-jariku di sepanjang waktu

Schoolbag in hand, she leaves home in the early morning

Tas sekolah di tangannya, dia meninggalkan rumah di pagi hari

Waving goodbye with an absent-minded smile

Melambaikan tangan dengan senyuman polosnya

Penutup

Slipping Through My Fingers bukan hanya tentang seorang ibu dan anak, tapi juga tentang kita semua — yang pernah merasakan waktu berjalan terlalu cepat, dan orang-orang yang kita sayangi perlahan berubah atau pergi.

Lagu ini mengingatkan kita untuk menghargai waktu, mencintai dengan sepenuh hati, dan tidak menunda kebersamaan. Karena saat semuanya hanya tinggal kenangan, satu-satunya yang bisa kita lakukan hanyalah menatap ke belakang dan berharap kita sudah melakukan yang terbaik.

“Terkadang aku berharap bisa membekukan waktu… dan menyimpannya dari trik lucu waktu.”

Itulah kekuatan lagu ini. Sederhana, tapi sangat dalam. Dan bagi banyak orang, Slipping Through My Fingers bukan sekadar lagu — tapi pengingat, pelajaran, dan bahkan bentuk pelampiasan rindu yang tak bisa disampaikan dengan kata-kata.