7 Contoh Teks Argumentasi, Pahami Struktur serta Jenisnya

Teks argumentasi merupakan jenis teks yang berisi pendapat atau gagasan penulis yang diperkuat dengan alasan, fakta, dan data yang logis. Tujuan utama dari teks ini adalah untuk meyakinkan pembaca agar menerima sudut pandang tertentu. Dalam dunia pendidikan maupun komunikasi publik, teks argumentasi banyak digunakan karena memiliki daya pengaruh yang kuat terhadap opini pembaca.

Agar bisa memahami dan membuat teks argumentasi dengan baik, kita perlu mengetahui struktur, jenis, serta contohnya. Berikut ini penjelasan lengkapnya.


Struktur Teks Argumentasi

Teks argumentasi memiliki struktur yang khas, yaitu:

  1. Pernyataan Pendapat (Tesis)
    Bagian pembuka yang memuat opini atau sudut pandang penulis terhadap suatu topik.
  2. Argumentasi
    Bagian isi yang berisi alasan, bukti, data, atau contoh untuk mendukung pendapat yang disampaikan.
  3. Penegasan Ulang (Reiteration)
    Bagian penutup yang memperkuat kembali pendapat awal sebagai kesimpulan.

Jenis-Jenis Teks Argumentasi

Teks argumentasi dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan pendekatannya, antara lain:

  • Argumentasi Fakta: Menggunakan data, statistik, atau hasil penelitian untuk mendukung opini.
  • Argumentasi Logis: Menggunakan penalaran atau logika untuk membangun argumen.
  • Argumentasi Emosional: Mengajak pembaca melalui pendekatan emosional atau nilai-nilai kemanusiaan.
  • Argumentasi Otoritas: Mengutip pendapat ahli untuk memperkuat pandangan.

7 Contoh Teks Argumentasi

Berikut ini tujuh contoh teks argumentasi dari berbagai tema:

1. Pendidikan Online Lebih Efisien

Tesis: Pendidikan online memberikan efisiensi waktu dan fleksibilitas belajar.
Argumentasi: Siswa dapat mengakses materi kapan saja, tidak terbatas oleh ruang kelas. Menurut survei Kemdikbud 2023, 68% siswa merasa lebih mandiri belajar secara daring.
Penegasan: Dengan teknologi yang mendukung, pembelajaran online menjadi solusi praktis masa kini.


2. Konsumsi Gula Berlebih Harus Dibatasi

Tesis: Mengonsumsi gula berlebih membahayakan kesehatan tubuh.
Argumentasi: WHO menyarankan maksimal 25 gram gula per hari. Faktanya, konsumsi gula berlebih dikaitkan dengan obesitas dan diabetes tipe 2.
Penegasan: Pembatasan konsumsi gula adalah langkah bijak demi kesehatan jangka panjang.


3. Media Sosial Menurunkan Konsentrasi Belajar

Tesis: Penggunaan media sosial berlebihan dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa.
Argumentasi: Siswa cenderung membuka media sosial saat belajar, mengurangi fokus. Penelitian Universitas Indonesia () menunjukkan korelasi negatif antara intensitas media sosial dan prestasi akademik.
Penegasan: Penggunaan media sosial perlu diawasi agar tidak mengganggu proses belajar.


4. Mengapa Energi Terbarukan Penting

Tesis: Energi terbarukan adalah solusi masa depan yang ramah lingkungan.
Argumentasi: Bahan bakar fosil menyumbang besar pada emisi karbon. Sementara itu, energi matahari dan angin tidak menghasilkan polusi. Negara seperti Jerman sudah menggunakan 40% energi terbarukan.
Penegasan: Peralihan ke energi bersih adalah keharusan global.


5. Wajib Membaca Buku Setiap Hari

Tesis: Kebiasaan membaca buku setiap hari harus ditanamkan sejak dini.
Argumentasi: Membaca meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan memperluas wawasan. Menurut UNESCO, anak yang membaca 20 menit sehari memiliki kosakata lebih luas.
Penegasan: Membaca buku harian adalah kebiasaan positif untuk masa depan generasi muda.


6. Kurikulum Merdeka Perlu Dukungan Penuh

Tesis: Kurikulum Merdeka memberikan ruang lebih pada kreativitas guru dan siswa.
Argumentasi: Sistem ini fleksibel, menyesuaikan kemampuan siswa. Beberapa sekolah perintis telah menunjukkan peningkatan partisipasi belajar.
Penegasan: Dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan agar Kurikulum Merdeka berhasil.


7. Pentingnya Pendidikan Karakter di Sekolah

Tesis: Pendidikan karakter harus menjadi prioritas utama di sekolah.
Argumentasi: Banyak kasus perundungan terjadi karena kurangnya empati dan nilai moral. Dengan pendidikan karakter, siswa diajarkan nilai tanggung jawab, kejujuran, dan toleransi.
Penegasan: Pendidikan karakter penting untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak.


Kesimpulan

Teks argumentasi bukan hanya menyampaikan opini, tetapi harus didukung dengan bukti dan alasan yang logis. Dengan memahami struktur dan jenis-jenisnya, kita dapat menyusun teks argumentasi yang kuat dan meyakinkan. Tujuh contoh di atas bisa menjadi referensi awal untuk belajar menulis teks argumentatif dengan berbagai pendekatan dan tema yang relevan dalam kehidupan sehari-hari.