DI DALAM Merencanakan Pembelajaran, Menurut PPSI, Yang Pertama Harus Disusun Itu Adalah Tujuan Pembelajaran, Baru Pada Langkah Ke Dua Disusun Alat

Dalam proses pendidikan, perencanaan pembelajaran memiliki peran penting untuk memastikan kegiatan belajar mengajar berjalan secara efektif dan terarah. Salah satu pendekatan yang banyak digunakan dalam menyusun rencana pembelajaran adalah PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional). Pendekatan ini menekankan bahwa setiap langkah dalam perencanaan harus dilakukan secara sistematis agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.

Menurut model PPSI, langkah pertama yang harus dilakukan dalam perencanaan pembelajaran adalah menyusun tujuan pembelajaran. Hal ini menjadi dasar dari seluruh kegiatan pembelajaran, karena tujuan berfungsi sebagai arah yang ingin dicapai oleh guru dan peserta didik. Setelah tujuan ditetapkan dengan jelas, barulah langkah berikutnya adalah menyusun alat evaluasi.

Penyusunan alat evaluasi ditempatkan pada tahap kedua bukan tanpa alasan. Evaluasi berfungsi sebagai tolok ukur untuk menilai sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai. Oleh karena itu, alat evaluasi harus disusun berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya, agar hasil penilaian benar-benar relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai peserta didik.

Dengan memahami urutan ini, guru dapat merancang pembelajaran yang lebih efektif, terarah, dan dapat diukur keberhasilannya. Evaluasi yang baik tidak hanya menilai hasil belajar, tetapi juga menjadi umpan balik untuk memperbaiki proses pembelajaran secara keseluruhan.

Soal Lengkap:

Di dalam merencanakan pembelajaran, menurut PPSI, yang pertama harus disusun itu adalah tujuan pembelajaran, baru pada langkah ke dua disusun alat evaluasinya. Pertanyaannya, mengapa penyusunan alat evaluasi itu dilakukan pada tahap ke dua?

Pembahasan

Dalam model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional), setiap langkah dalam perencanaan pembelajaran disusun secara sistematis agar kegiatan belajar benar-benar terarah dan terukur. Urutan penyusunan dimulai dari menentukan tujuan pembelajaran, lalu menyusun alat evaluasi, dilanjutkan dengan menentukan strategi pembelajaranmenyusun materi, dan terakhir melaksanakan serta menilai hasil pembelajaran.

Urutan ini bukan kebetulan, melainkan memiliki dasar logika dan pedagogis yang kuat. Berikut penjelasan mengapa alat evaluasi disusun setelah tujuan pembelajaran:


1. Karena Evaluasi Harus Berdasarkan Tujuan yang Ditetapkan

Tujuan pembelajaran merupakan dasar dari seluruh proses belajar. Tujuan inilah yang menggambarkan kemampuan apa yang diharapkan muncul pada diri peserta didik setelah proses pembelajaran selesai.

Jika alat evaluasi disusun sebelum tujuan, maka penilaian bisa menjadi tidak relevan atau tidak sejalan dengan kompetensi yang ingin dicapai. Oleh karena itu, setelah tujuan dirumuskan secara jelas dan terukur, barulah alat evaluasi dapat dibuat untuk mengukur pencapaian dari tujuan tersebut.

Contohnya, jika tujuan pembelajaran adalah “peserta didik mampu menjelaskan konsep ekosistem beserta komponen-komponennya,” maka alat evaluasi harus dirancang untuk mengukur kemampuan menjelaskan konsep itu, bukan sekadar menghafal istilah atau menyebutkan contoh.


2. Untuk Menjamin Keterpaduan Antara Tujuan, Evaluasi, dan Proses Belajar

Dengan menyusun alat evaluasi setelah tujuan pembelajaran, guru dapat memastikan adanya keselarasan antara apa yang diajarkan, bagaimana cara mengajarkan, dan bagaimana cara menilainya. Hal ini dikenal sebagai prinsip alignment (keselarasan) dalam desain pembelajaran.

Apabila ketiga unsur tersebut selaras, pembelajaran akan lebih efektif karena setiap kegiatan belajar diarahkan untuk membantu siswa mencapai tujuan yang sama dengan yang akan diukur dalam evaluasi.


3. Agar Evaluasi Menjadi Alat Ukur yang Objektif dan Terarah

Evaluasi bukan sekadar formalitas atau pemberian nilai, tetapi merupakan alat ukur keberhasilan pembelajaran. Dengan menjadikannya tahap kedua setelah tujuan, guru dapat merancang alat evaluasi yang terukur, spesifik, dan sesuai indikator yang telah ditetapkan.

Selain itu, penyusunan alat evaluasi sejak awal juga membantu guru mengetahui tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran. Artinya, sejak awal guru sudah memahami apa yang harus dicapai dan bagaimana mengukurnya secara objektif.


4. Sebagai Dasar Menentukan Strategi dan Materi Pembelajaran

Setelah tujuan dan alat evaluasi disusun, barulah guru dapat menentukan strategi pembelajaran dan materi ajar yang paling tepat untuk membantu peserta didik mencapai hasil belajar tersebut.

Misalnya, jika evaluasi menunjukkan bahwa siswa harus mampu menganalisis, maka strategi pembelajaran yang dipilih harus mendorong kemampuan berpikir kritis — bukan sekadar hafalan. Dengan demikian, penyusunan evaluasi di tahap kedua membantu menentukan arah kegiatan belajar berikutnya.


🧾 Kesimpulan

Penyusunan alat evaluasi dilakukan pada tahap kedua dalam PPSI karena evaluasi berfungsi untuk mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai. Alat evaluasi harus dibuat berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan agar penilaian menjadi relevan, objektif, dan terarah.

Urutan ini juga membantu menjaga keselarasan antara tujuan, proses pembelajaran, dan hasil belajar, sehingga guru dapat merancang kegiatan belajar yang efektif serta mampu memberikan umpan balik yang bermanfaat bagi peserta didik.

Dengan demikian, perencanaan pembelajaran yang baik menurut PPSI bukan hanya soal urutan teknis, tetapi juga tentang bagaimana memastikan setiap langkah mendukung tercapainya tujuan pendidikan secara menyeluruh.