Empati secara Kognitif Diperoleh Melalui Apa?

Empati secara Kognitif Diperoleh Melalui Apa? Dalam dunia pendidikan masa kini, kemampuan sosial dan emosional menjadi bagian penting yang harus dimiliki oleh setiap pendidik. Salah satu kompetensi utama dalam ranah ini adalah empati, khususnya empati secara kognitif, yang memungkinkan guru memahami perasaan dan perspektif peserta didik tanpa harus terlibat secara emosional. Pemahaman ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, suportif, dan menghargai perbedaan.

Melalui Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus mendorong para pendidik untuk memperdalam pemahaman tentang pembelajaran sosial dan emosional. Dalam Modul 2 Topik 2, peserta PPG diperkenalkan dengan berbagai konsep kunci, termasuk bagaimana empati kognitif dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran tertentu.

Salah satu pertanyaan penting dalam latihan pemahaman modul ini adalah: “Empati secara kognitif dapat diperoleh melalui apa?” Untuk menjawabnya dengan benar, guru perlu memahami konsep dasar dan mekanisme di balik perkembangan empati dari sudut pandang kognitif.

Empati Secara Kognitif Dapat Diperoleh Melalui Apa? Inilah Kunci Jawaban Modul 2 Topik 2 PPG 2025 Terbaru

Para guru yang tengah mengikuti Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025 tentu sudah tidak asing lagi dengan Modul 2 Topik 2 yang membahas tentang Pembelajaran Sosial dan Emosional. Dalam salah satu latihan pemahaman modul ini, peserta diminta menjawab pertanyaan seputar bagaimana empati secara kognitif dapat berkembang.

Pertanyaannya adalah:

Empati secara kognitif dapat diperoleh melalui apa?

Pilihan jawaban:

  • Attentive learning
  • Receptive learning
  • Role play
  • Compassion
  • Pembelajaran

✅ Jawaban yang tepat: Receptive learning


Penjelasan:

Empati kognitif adalah kemampuan untuk memahami pikiran, perasaan, dan perspektif orang lain secara rasional, tanpa harus larut secara emosional. Ini berbeda dengan empati emosional, yang melibatkan perasaan ikut merasakan apa yang orang lain alami.

Kemampuan ini berkembang melalui receptive learning, yaitu pembelajaran yang menekankan pada kemampuan menerima, menyimak, dan memahami informasi dari lingkungan sekitar, khususnya dari pengalaman sosial dan interaksi antarpribadi.

Contoh bentuk receptive learning yang mendukung empati kognitif antara lain:

  • Mendengarkan secara aktif saat orang lain berbicara
  • Mengamati ekspresi dan bahasa tubuh
  • Membaca cerita atau narasi yang memperlihatkan sudut pandang tokoh berbeda
  • Menganalisis situasi sosial atau konflik dari berbagai perspektif

Melalui proses ini, individu belajar menempatkan dirinya dalam posisi orang lain secara intelektual — memahami apa yang dirasakan dan dipikirkan orang lain tanpa harus mengalami perasaan itu secara langsung.


Kesimpulan:

Dalam konteks PPG 2025, pengembangan empati kognitif menjadi penting bagi guru sebagai bagian dari kompetensi sosial-emosional. Maka, pemahaman bahwa empati secara kognitif diperoleh melalui receptive learning menjadi salah satu poin kunci dalam pembelajaran Modul 2 Topik 2.