Jelaskan Mengapa Allah Mengangkat Seseorang Menjadi Rasul?

Mengapa Allah Mengangkat Seseorang Menjadi Rasul? Rasul adalah seorang manusia pilihan yang diangkat oleh Allah SWT untuk menerima wahyu dan menyampaikannya kepada umat manusia sebagai petunjuk hidup. Seorang rasul tidak hanya menerima wahyu, tetapi juga membawa syariat baru dan memiliki kewajiban untuk menyebarkannya secara luas kepada kaumnya, bahkan kepada seluruh umat manusia dalam beberapa kasus.

Dalam bahasa Arab, kata rasul (رسول) berarti “utusan”. Jadi, secara istilah, rasul adalah utusan Allah yang diberikan amanah untuk menyampaikan risalah-Nya dan membimbing manusia agar hidup sesuai dengan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Rasul berbeda dengan nabi. Setiap rasul adalah nabi, tetapi tidak setiap nabi adalah rasul. Nabi menerima wahyu juga, namun tidak selalu membawa syariat baru dan bisa jadi hanya melanjutkan ajaran rasul sebelumnya.


Jelaskan Mengapa Allah Mengangkat Seseorang Menjadi Rasul?

Dalam kehidupan manusia, petunjuk dan arahan sangat diperlukan agar tidak tersesat dalam menjalani kehidupan.

Allah SWT, sebagai Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Bijaksana, tidak membiarkan manusia hidup tanpa bimbingan. Oleh karena itu, sepanjang sejarah, Allah mengutus para rasul—manusia pilihan yang diberikan wahyu untuk menyampaikan ajaran-Nya kepada umat.

Pengangkatan seorang rasul bukanlah tanpa alasan, melainkan berdasarkan kehendak dan kebijaksanaan Allah yang mengetahui kebutuhan umat manusia di setiap zaman.

Melalui para rasul inilah manusia diajak kembali kepada kebenaran, mengenal Tuhan mereka, dan memahami tujuan hidup yang sebenarnya. Lalu, mengapa Allah memilih seseorang menjadi rasul? Apa tugas dan peran penting mereka dalam kehidupan manusia? Artikel ini akan membahas alasan-alasan di balik pengangkatan rasul menurut perspektif Islam.

Alasan Mengapa Allah Mengangkat Seseorang Menjadi Rasul?

Dalam Islam, rasul adalah seorang manusia pilihan yang diberikan wahyu oleh Allah SWT dan memiliki misi menyampaikan risalah-Nya kepada umat manusia. Rasul tidak hanya menerima wahyu, tetapi juga diperintahkan untuk menyampaikan dan menegakkannya dalam kehidupan masyarakat. Pengangkatan seorang rasul bukanlah hal yang sembarangan, melainkan berdasarkan hikmah dan ketetapan Allah yang Maha Mengetahui.

1. Untuk Menyampaikan Wahyu dan Petunjuk

Tujuan utama pengangkatan rasul adalah untuk menyampaikan wahyu Allah sebagai pedoman hidup manusia. Dalam Al-Qur’an Surah An-Nahl ayat 36, Allah berfirman:

“Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul pada setiap umat (untuk menyerukan), ‘Sembahlah Allah dan jauhilah Thaghut (segala yang disembah selain Allah)…”
(QS. An-Nahl: 36)

Tanpa petunjuk dari Allah yang disampaikan oleh rasul, manusia akan tersesat dalam kebodohan dan mengikuti hawa nafsu. Rasul hadir untuk membimbing umat agar kembali kepada jalan yang lurus.

2. Untuk Menjadi Teladan (Uswah Hasanah)

Rasul diangkat sebagai contoh nyata dalam mengamalkan ajaran agama. Allah menjadikan mereka manusia biasa, bukan malaikat, agar umat bisa meneladani sikap, akhlak, dan perjuangan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Surah Al-Ahzab ayat 21 disebutkan:

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu…”
(QS. Al-Ahzab: 21)

Karakter mulia para rasul—seperti jujur, amanah, tabligh (menyampaikan), dan fathanah (cerdas)—merupakan standar moral dan spiritual bagi umat manusia.

3. Sebagai Pembawa Kabar Gembira dan Peringatan

Rasul juga diangkat untuk memberikan kabar gembira kepada orang yang beriman dan taat, serta memberi peringatan kepada yang menentang kebenaran. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 213:

“…Kemudian Allah mengutus para rasul sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Dia menurunkan bersama mereka Kitab yang benar…”
(QS. Al-Baqarah: 213)

Fungsi ini penting agar manusia memiliki kesadaran akan akibat dari perbuatannya, baik di dunia maupun di akhirat.

4. Sebagai Bukti Keadilan Allah

Allah tidak akan mengazab suatu kaum sebelum mengutus rasul kepada mereka. Ini menunjukkan keadilan Allah bahwa setiap manusia diberi kesempatan untuk mengenal dan menerima kebenaran sebelum diberi ganjaran. Dalam Surah Al-Isra’ ayat 15:

“…Dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul.”
(QS. Al-Isra’: 15)

Ini menegaskan bahwa tugas kerasulan adalah bagian dari rahmat dan keadilan Ilahi kepada umat manusia.


Kesimpulan

Allah mengangkat seseorang menjadi rasul bukan karena kekayaan, keturunan, atau kekuasaan, melainkan karena hikmah dan pilihan-Nya yang sempurna. Rasul diangkat untuk menyampaikan wahyu, menjadi teladan, memberi peringatan dan kabar gembira, serta menunjukkan keadilan Allah kepada seluruh umat manusia. Oleh karena itu, menghormati dan mengikuti para rasul adalah bagian dari keimanan dan ketaatan seorang Muslim.