Kegiatan Pembelajaran Apa yang Paling Ibu dan Bapak Ingat Waktu Menjadi Murid Dulu? Ini Jawabannya

Kegiatan Pembelajaran Apa yang Paling Ibu dan Bapak Ingat Waktu Menjadi Murid Dulu – Setiap orang tentu punya kenangan tersendiri saat duduk di bangku sekolah. Ada yang masih mengingat guru favoritnya, teman sebangku yang seru, hingga pengalaman unik selama proses pembelajaran di kelas.

Jika ditanya, “Kegiatan pembelajaran apa yang paling Ibu dan Bapak ingat waktu menjadi murid dulu?” — jawabannya bisa sangat beragam, dan seringkali justru datang dari kegiatan belajar yang paling berkesan, menyenangkan, atau menantang.

Artikel ini mengajak kita bernostalgia sejenak, sekaligus merefleksikan bagaimana pengalaman belajar yang menyentuh emosi dan melibatkan interaksi aktif ternyata jauh lebih melekat dalam ingatan dibanding sekadar duduk diam dan mencatat di kelas.


1. Praktikum di Laboratorium: Ilmu yang Menyatu dengan Pengalaman

Banyak orang mengingat jelas saat pertama kali melakukan praktikum IPA atau kimia di laboratorium. Misalnya, mengamati perubahan warna larutan, membedah katak, atau menyalakan api Bunsen.

Mengapa ini berkesan?

  • Ada sensasi “menemukan sesuatu sendiri”, bukan hanya mendengar dari guru.
  • Proses eksperimen menumbuhkan rasa penasaran dan semangat eksplorasi.
  • Pembelajaran terasa nyata, bukan sekadar teori.

Pengalaman ini menyentuh aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, sehingga mudah diingat hingga dewasa.


2. Belajar Sambil Bermain: Ketika Kuis, Lomba, dan Tebak-tebakan Jadi Sarana Belajar

Banyak guru kreatif zaman dulu yang menggunakan metode kuis kelompok, tebak-tebakan pelajaran, atau lomba cerdas cermat untuk mengajarkan materi. Biasanya dilakukan di kelas akhir pekan atau menjelang ujian.

Mengapa ini membekas?

  • Mengandung unsur kompetisi yang seru.
  • Membuat pelajaran menjadi hidup dan tidak membosankan.
  • Meningkatkan interaksi antar teman.

Kegiatan seperti ini membuat siswa antusias, aktif, dan senang belajar, bahkan tanpa sadar mereka mengulang materi demi menang.


3. Berkarya dan Presentasi di Depan Kelas

Bagi sebagian orang, momen ketika harus menyusun tugas kelompok, membuat poster, atau presentasi di depan kelas menjadi pengalaman tak terlupakan. Walau terkadang membuat gugup, proses ini:

  • Melatih kerja sama tim, kepercayaan diri, dan tanggung jawab.
  • Memberikan rasa bangga saat berhasil menyampaikan ide sendiri.
  • Mengubah siswa dari pendengar pasif menjadi subjek aktif pembelajaran.

Banyak dari kita yang masih mengingat proyek-proyek tersebut, bahkan mungkin sampai ingat isi posternya atau cara menyampaikannya.


4. Kegiatan di Luar Kelas: Belajar Lewat Alam dan Kehidupan Nyata

Salah satu pengalaman paling membekas bagi sebagian besar orang adalah kegiatan pembelajaran di luar kelas, seperti:

  • Studi lapangan ke museum, sawah, atau pabrik.
  • Menginap di perkemahan atau pesantren kilat.
  • Kegiatan bakti sosial.

Mengapa luar biasa berkesan?

  • Lingkungan baru membuat rasa ingin tahu meningkat.
  • Pembelajaran menjadi kontekstual dan aplikatif.
  • Menumbuhkan nilai-nilai sosial dan empati.

Belajar menjadi tidak terbatas oleh tembok ruang kelas, dan justru melekat dalam ingatan karena terasa menyatu dengan kehidupan.


5. Cerita Guru yang Menyentuh Hati

Tak sedikit juga yang menjawab bahwa yang paling mereka ingat adalah cerita atau wejangan dari guru. Misalnya:

  • Kisah inspiratif sebelum ujian.
  • Nasihat tentang kehidupan atau masa depan.
  • Cerita pribadi guru yang menggugah semangat.

Hal ini menunjukkan bahwa kedekatan emosional antara guru dan murid adalah salah satu unsur terkuat dalam menciptakan pembelajaran yang berkesan.


Mengapa Kegiatan Ini Begitu Melekat di Ingatan?

Jika dicermati, semua kegiatan pembelajaran yang paling diingat itu memiliki kesamaan:
✅ Bersifat aktif dan partisipatif
✅ Melibatkan emosi atau pengalaman pribadi
✅ Mengandung unsur kolaborasi atau interaksi sosial
✅ Terasa menantang atau menyenangkan

Dalam dunia pendidikan modern, konsep ini dikenal sebagai pembelajaran bermakna (meaningful learning), yaitu proses belajar yang:

  • Relevan dengan kehidupan siswa,
  • Mengaktifkan keterlibatan fisik dan mental,
  • Dan memberi pengalaman yang dapat dibawa sampai masa depan.

Pelajaran untuk Guru Saat Ini: Ciptakan Momen, Bukan Hanya Materi

Apa yang bisa kita pelajari dari pengalaman masa lalu ini?

Sebagai guru, penting untuk menyadari bahwa:

  • Murid tidak akan selalu mengingat semua isi buku pelajaran,
  • Tapi mereka akan selalu ingat bagaimana mereka merasa saat belajar.

Artinya, guru perlu:

  • Mendesain pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.
  • Memberi ruang untuk eksplorasi, praktik langsung, dan proyek nyata.
  • Membangun relasi yang manusiawi dan hangat dengan murid.

Karena pada akhirnya, pembelajaran yang menyentuh hati akan melekat selamanya dalam ingatan.


Penutup

Saat ditanya, “Kegiatan pembelajaran apa yang paling Ibu dan Bapak ingat waktu menjadi murid dulu?”—jawabannya mungkin bukan rumus fisika atau definisi biologi, tetapi momen-momen ketika belajar menjadi pengalaman yang hidup, bermakna, dan penuh kesan.

Semoga ini menjadi pengingat bahwa tugas guru bukan hanya menyampaikan materi, tetapi menciptakan pengalaman belajar yang membentuk ingatan dan karakter murid selamanya.