Kurikulum Merdeka yang diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) merupakan upaya reformasi pendidikan di Indonesia untuk memberikan kebebasan dan fleksibilitas dalam pengelolaan pembelajaran. Kurikulum ini bertujuan untuk membentuk Pelajar Pancasila yang memiliki karakter dan kompetensi yang dapat beradaptasi dengan tantangan zaman.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai prinsip dan karakteristik Kurikulum Merdeka, khususnya dalam konteks latihan pemahaman yang disertakan dalam Modul 2 Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka.
Latihan Pemahaman Modul 2: Prinsip Kurikulum Merdeka
Pada latihan pemahaman pertama, soal yang diujikan adalah mengenai prinsip dari Kurikulum Merdeka. Prinsip ini menjadi dasar bagi seluruh proses pembelajaran yang terjadi di sekolah. Sebagai pendidik, memahami prinsip-prinsip ini sangat penting agar kita dapat merancang pembelajaran yang tidak hanya mengedepankan transfer ilmu, tetapi juga mengutamakan pengembangan karakter, keterampilan abad 21, dan peningkatan kompetensi siswa sesuai dengan kebutuhan mereka.
Soal 1:
Berikut ini merupakan prinsip Kurikulum Merdeka adalah ….
A. Berfokus pada muatan esensial
B. Memanfaatkan asesmen
C. Mengacu pada refleksi
D. Memprioritaskan kemajuan belajar
Kunci Jawaban:
A. Berfokus pada muatan esensial
Pembahasan:
- A. Berfokus pada muatan esensial
Ini adalah prinsip pertama yang tercantum dalam Kurikulum Merdeka. Pembelajaran pada kurikulum ini berfokus pada materi yang paling esensial dan relevan dengan kebutuhan siswa. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang mungkin terfokus pada pencapaian standar materi secara lengkap, Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan untuk memilih dan mengajarkan materi yang benar-benar esensial yang mendukung perkembangan kompetensi siswa. Prinsip ini memungkinkan guru untuk lebih fleksibel dalam menentukan materi yang perlu diajarkan sesuai dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan siswa. - B. Memanfaatkan asesmen
Memanfaatkan asesmen merupakan bagian dari pendekatan yang lebih berbasis pada data dalam Kurikulum Merdeka. Namun, ini lebih berfokus pada evaluasi berkelanjutan yang digunakan untuk menilai kemajuan siswa, serta untuk menyesuaikan pembelajaran agar lebih efektif. Asesmen tidak hanya digunakan untuk penilaian akhir, tetapi juga sebagai alat untuk menguji pemahaman dan menyesuaikan strategi pembelajaran agar lebih efektif. Meskipun penting, ini bukan prinsip utama yang dicontohkan dalam soal latihan ini. - C. Mengacu pada refleksi
Refleksi adalah kegiatan yang penting dalam Kurikulum Merdeka, baik bagi siswa maupun guru. Siswa diajak untuk merefleksikan proses pembelajarannya, sementara guru juga terus menerus merenungkan apakah pembelajaran yang dilakukan sudah efektif dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Namun, prinsip ini bukanlah prinsip utama yang ditanyakan dalam soal ini. - D. Memprioritaskan kemajuan belajar
Memprioritaskan kemajuan belajar adalah prinsip penting dalam Kurikulum Merdeka, di mana pembelajaran harus disesuaikan dengan kemajuan belajar siswa dan memberikan ruang bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuan mereka. Prinsip ini mengutamakan proses belajar yang berfokus pada pembelajaran yang berkelanjutan dan tidak terbatas pada standar nilai atau tes.
Mengapa Jawaban A yang Benar?
Prinsip berfokus pada muatan esensial menjadi inti dari Kurikulum Merdeka. Ini menekankan bahwa pembelajaran harus disesuaikan dengan kemampuan dasar siswa dan memastikan bahwa materi yang diajarkan benar-benar relevan dan mendalam. Pembelajaran yang berfokus pada hal-hal yang penting akan lebih membantu siswa untuk memahami kompetensi dasar dan mengembangkan karakter yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Cerita Reflektif: Perasaan Setelah Mengetahui Prinsip dan Karakteristik Kurikulum Merdeka
Salah satu bagian penting dari pelatihan ini adalah cerita reflektif, yang mendorong peserta pelatihan untuk merenungkan dan mengevaluasi perasaan mereka setelah mempelajari prinsip dan karakteristik Kurikulum Merdeka. Cerita reflektif ini juga dapat membantu guru untuk menyadari dampak perubahan kurikulum terhadap praktik pengajaran mereka di sekolah.
Pertanyaan:
Bagaimana perasaan Anda setelah mengetahui prinsip dan karakteristik Kurikulum Merdeka?
Jawaban:
Perasaan saya senang karena mempelajari prinsip dan karakteristik Kurikulum Merdeka membantu saya menemukan jawaban apa yang dibutuhkan di satuan pendidikan saya.
Pembahasan:
Mengetahui prinsip dan karakteristik Kurikulum Merdeka memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai arah dan tujuan perubahan pendidikan di Indonesia. Sebagai pendidik, mengetahui prinsip ini memberi rasa optimisme dan harapan bahwa pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa dan bukan sekadar mencapai standar kurikulum yang kaku.
Bagi banyak guru, Kurikulum Merdeka memungkinkan mereka untuk lebih berkreasi dalam mendesain pembelajaran, lebih fokus pada perkembangan kompetensi siswa, serta menggunakan asesmen secara lebih fungsional dan efektif. Dengan kata lain, pendekatan yang lebih fleksibel dan berbasis pada kemajuan siswa memberikan mereka kesempatan untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna.
Banyak guru yang merasa bahwa prinsip Kurikulum Merdeka membuka pintu untuk lebih mengembangkan potensi siswa dan menghilangkan batasan-batasan tradisional dalam sistem pendidikan yang ada sebelumnya. Dengan adanya fleksibilitas dalam pengaturan pembelajaran, setiap guru dapat lebih menyesuaikan materi pembelajaran dengan kebutuhan, minat, dan bakat siswa.
Contoh Refleksi Guru:
Seorang guru di sekolah menengah merasa sangat terbantu dengan berfokus pada muatan esensial karena di sekolahnya banyak siswa yang belum bisa mencapai standar yang diharapkan. Dengan adanya kebebasan dalam menyusun materi, guru tersebut bisa lebih fokus mengajarkan materi yang paling dibutuhkan oleh siswa-siswanya, sehingga mereka bisa lebih memahami konsep dasar sebelum beralih ke materi yang lebih rumit.
Sementara itu, seorang guru lain yang mengajar di sekolah dasar merasa senang dengan prinsip memprioritaskan kemajuan belajar, karena dengan menggunakan asesmen berbasis proyek, siswa bisa menunjukkan perkembangan kompetensinya dalam konteks dunia nyata, bukan hanya mengandalkan ujian atau tes tertulis.
Kesimpulan
Kurikulum Merdeka membawa perubahan penting dalam sistem pendidikan Indonesia, yang memungkinkan guru untuk mengajarkan materi yang relevan dan esensial, serta memberi ruang bagi kemajuan belajar siswa yang lebih fleksibel. Prinsip utama berfokus pada muatan esensial membantu mendefinisikan apa yang benar-benar perlu diajarkan, sementara prinsip-prinsip lain seperti memanfaatkan asesmen dan mengacu pada refleksi turut mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang lebih holistik.
Pembelajaran yang berbasis pada kemajuan siswa, kebutuhan individu, dan konteks dunia nyata diharapkan dapat membentuk Pelajar Pancasila yang kompeten, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan global. Dengan demikian, Kurikulum Merdeka bukan hanya sekadar perubahan kurikulum, tetapi juga perubahan cara kita memandang pendidikan yang lebih menekankan pada kebebasan dan kreasi dalam pembelajaran.
Dengan pemahaman ini, para pendidik dapat lebih mempersiapkan diri untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan lebih tepat sasaran dan memberikan dampak yang positif bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.
