Mata pelajaran Antropologi di tingkat SMA merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempelajari manusia dari berbagai aspek, baik itu biologis, sosial, maupun budaya. Di dalam Kurikulum Merdeka yang berlaku, pelajaran Antropologi diberikan dengan pendekatan yang lebih terbuka dan berfokus pada pengembangan keterampilan serta pengetahuan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu bab yang sangat menarik untuk dipelajari adalah Bab 2 tentang “Ruang Lingkup Antropologi,” yang mengajak siswa untuk memahami tentang manusia, evolusi, dan variasi biologis yang dimilikinya.
Pada Buku Antropologi Kelas 11 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi yang diterbitkan oleh Kemdikbudristek tahun , siswa diminta untuk mengerjakan Lembar Kerja 2.2 pada halaman 93. Lembar kerja ini bertujuan untuk membantu siswa memahami lebih dalam tentang antropologi ragawi atau antropologi fisik, yang merupakan salah satu cabang ilmu antropologi yang memfokuskan pada kajian biologis manusia. Selain itu, dalam kegiatan ini, siswa juga diajak untuk mengidentifikasi hubungan antara konsep-konsep seperti genotipe dan fenotipe serta memahami bagaimana antropologi ragawi dapat memberikan pengetahuan yang berguna dalam mengatasi isu-isu sosial yang ada di masyarakat.
Melalui pembahasan kunci jawaban yang akan kami ulas, diharapkan siswa dapat mendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh tentang topik ini. Selain itu, orang tua atau wali siswa juga dapat ikut membantu proses belajar anak dengan memberikan panduan atau koreksi terhadap jawaban-jawaban yang ada. Untuk itu, mari kita simak dengan seksama pembahasan soal-soal yang ada pada halaman 93 tersebut, yang akan memperkaya wawasan dan pemahaman kita tentang antropologi ragawi.
Kunci Jawaban Antropologi Kelas 11 Halaman 93
Pada halaman 93 buku Antropologi Kelas 11, siswa diminta untuk mengerjakan Lembar Kerja 2.2, yang berisi serangkaian pertanyaan yang berkaitan dengan kajian antropologi ragawi. Berikut adalah kunci jawaban dari soal-soal tersebut beserta penjelasan yang mendalam untuk setiap poinnya.
Soal 1: Apa yang menjadi fokus dari kajian antropologi ragawi?
Jawaban: Antropologi ragawi, yang juga dikenal sebagai antropologi fisik, adalah cabang ilmu antropologi yang memfokuskan kajian pada aspek biologis dan fisik manusia, baik yang hidup saat ini maupun yang sudah punah. Beberapa fokus utama dari kajian antropologi ragawi adalah:
- Evolusi manusia dan nenek moyangnya: Antropologi ragawi mempelajari bagaimana manusia berkembang dari waktu ke waktu, mulai dari manusia purba hingga manusia modern, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi evolusi tersebut.
- Variasi biologis manusia: Kajian ini meliputi perbedaan dalam ciri fisik manusia, seperti ras, ukuran tubuh, dan bentuk tubuh. Variasi ini juga mencakup perbedaan genetik dan adaptasi terhadap lingkungan.
- Hubungan antara genetik, lingkungan, dan adaptasi manusia: Antropologi ragawi mengkaji bagaimana faktor genetik dan lingkungan bekerja bersama-sama untuk membentuk ciri fisik manusia yang terlihat.
- Studi fosil manusia purba: Fosil menjadi bukti penting dalam mempelajari evolusi manusia, dan antropologi ragawi berperan dalam menggali dan menganalisis fosil-fosil manusia purba.
- Perbandingan manusia dengan primata lainnya: Kajian perbandingan antara manusia dan spesies primata lainnya, seperti simpanse atau gorila, memberikan wawasan tentang asal-usul dan karakteristik biologis manusia.
Sumber:
- Jurmain, R., Kilgore, L., Trevathan, W., & Ciochon, R. (2012). Introduction to Physical Anthropology.
Soal 2: Apa hubungan antropologi ragawi dengan istilah genotipe dan fenotipe?
Jawaban: Dalam kajian antropologi ragawi, dua konsep penting yang sering dibahas adalah genotipe dan fenotipe:
- Genotipe: Merupakan informasi genetik yang diwariskan dari orang tua kepada anak. Genotipe ini berisi informasi yang tidak tampak secara langsung, tetapi menentukan banyak ciri fisik dan biologis pada seseorang. Misalnya, gen yang mengatur warna mata atau tinggi badan seseorang.
- Fenotipe: Merupakan ekspresi fisik yang tampak dari genotipe seseorang, yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Fenotipe mencakup berbagai ciri fisik yang bisa dilihat, seperti warna kulit, bentuk wajah, tinggi badan, dan lain-lain.
Antropologi ragawi mempelajari hubungan antara genotipe dan fenotipe untuk memahami bagaimana ciri fisik manusia terbentuk dan bagaimana variasi biologis muncul. Sebagai contoh, meskipun seseorang memiliki genotipe untuk kulit gelap, faktor lingkungan seperti paparan sinar matahari dapat mempengaruhi warna kulitnya, sehingga menghasilkan fenotipe yang lebih gelap.
Sumber:
- Relethford, J.H. (2010). The Human Species: An Introduction to Biological Anthropology.
Soal 3: Mengapa antropologi ragawi menjadi penting untuk dipelajari dalam kajian antropologi?
Jawaban: Antropologi ragawi memiliki peran penting dalam memahami manusia dari segi biologis. Beberapa alasan mengapa kajian ini penting antara lain:
- Memahami asal-usul manusia: Antropologi ragawi memberikan dasar ilmiah untuk memahami bagaimana manusia berevolusi dari makhluk primitif menjadi spesies yang ada sekarang. Ini juga membantu kita mengetahui nenek moyang kita dan bagaimana mereka beradaptasi dengan lingkungan.
- Menjelaskan keragaman biologis manusia: Kajian ini membantu kita memahami mengapa ada perbedaan dalam ciri fisik manusia, seperti ras, tinggi badan, atau bentuk tubuh. Variasi biologis ini berhubungan dengan adaptasi manusia terhadap lingkungan yang berbeda-beda.
- Menghindari prasangka rasial: Dengan memahami bahwa perbedaan fisik manusia adalah bagian dari variasi alami dan bukan tanda superioritas atau inferioritas, antropologi ragawi dapat mengurangi prasangka rasial dan memperkuat pemahaman akan kesetaraan antar individu.
- Memberikan dasar ilmiah untuk isu sosial: Pemahaman tentang evolusi manusia dan keragaman biologis dapat memberikan landasan bagi kebijakan atau tindakan sosial yang lebih adil dan berdasarkan pada fakta ilmiah.
Sumber:
- Tague, R.G. (2011). Anthropology: The Exploration of Human Diversity.
Soal 4: Berikanlah 1 contoh dari genotipe dan fenotipe dari lingkungan kalian!
Jawaban: Contoh dari genotipe dan fenotipe dalam lingkungan saya adalah sebagai berikut:
- Genotipe: Seseorang yang memiliki gen untuk tinggi badan, misalnya genotipe TT yang menyebabkan orang tersebut mewarisi sifat tinggi badan dari orang tuanya.
- Fenotipe: Orang tersebut memiliki tinggi badan yang lebih dari rata-rata karena faktor genetik yang diwarisi dari kedua orang tuanya, dan juga karena pengaruh lingkungan seperti pola makan yang sehat dan olahraga yang cukup.
Contoh lainnya dapat berupa warna kulit, di mana seseorang mungkin memiliki gen untuk kulit gelap (genotipe) tetapi karena pengaruh lingkungan seperti paparan matahari yang intens, kulitnya menjadi lebih gelap (fenotipe).
Soal 5: Pengetahuan dan keterampilan apa saja yang kalian ingin dapatkan setelah belajar antropologi ragawi?
Jawaban: Setelah mempelajari antropologi ragawi, saya berharap dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan sebagai berikut:
- Pengetahuan:
- Memahami lebih dalam tentang evolusi manusia, bagaimana manusia berevolusi dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
- Memahami genetika manusia, termasuk cara genotipe mempengaruhi fenotipe dan bagaimana keduanya saling berinteraksi.
- Memahami keragaman biologis manusia, termasuk variasi dalam ras, ukuran tubuh, dan adaptasi terhadap berbagai kondisi lingkungan.
- Keterampilan:
- Berpikir kritis terhadap isu-isu yang berkaitan dengan ras dan keragaman biologis manusia.
- Menganalisis bukti ilmiah, seperti fosil manusia purba, serta data genetika atau DNA yang dapat menjelaskan hubungan manusia dengan spesies lain.
- Menghargai perbedaan fisik dan biologis antar individu sebagai bagian dari kekayaan keberagaman manusia.
Kesimpulan
Demikianlah pembahasan kunci jawaban untuk Lembar Kerja 2.2 pada Buku Antropologi Kelas 11 Halaman 93 Kurikulum Merdeka. Melalui pembelajaran ini, kita dapat memahami dengan lebih mendalam tentang antropologi ragawi, yang membahas tentang evolusi manusia, variasi biologis, dan bagaimana genotipe serta fenotipe membentuk ciri fisik manusia. Semoga pembahasan ini dapat membantu siswa dalam mempersiapkan diri untuk ujian dan memberikan wawasan yang lebih luas mengenai kajian antropologi.
