LAVAYELLE, Sebuah Produsen Sepatu Lokal Di Banten Mengalami Perkembangan Usaha Yang Signifikan Karena Adanya Tren “Local Pride”

Soal Lengkap: Lavayelle, sebuah produsen sepatu lokal di Banten mengalami perkembangan usaha yang signifikan karena adanya tren “local pride”.

Dalam menghadapi peluang tersebut, manajer operasi mulai berupaya untuk memahami dan menghitung simulasi produktivitas dengan singlefactor productivity dan multifactor productivity.

Sebagai mahasiswa UT, Anda diminta untuk membantunya berkenaan dengan hal sebagai berikut:

a. Bagaimana Anda menjelaskan konsep produktivitas kepada manajer tersebut, sehingga yang bersangkutan memahaminya?

b. Bila dalam skenario singlefactor productivity dihasilkan output sepatu sebanyak 200 unit dengan jumlah karyawan 25 orang, berapakah produktivitasnya saat itu?

c. Bila dalam skenario multifactor productivity dihasilkan output sepatu sebanyak 300 unit seharga Rp100.000 per unit, dengan biaya tenaga kerja per orang Rp.2.000.000, biaya bahan baku Rp500.000 dan biaya overhead pabrik Rp1.000.000. Berapakah produktivitasnya saat itu?

Referensi Jawaban:

Analisis Produktivitas pada Lavayelle: Singlefactor dan Multifactor Productivity

Lavayelle, produsen sepatu lokal di Banten, mengalami pertumbuhan usaha yang pesat berkat tren “local pride”. Dalam menghadapi peningkatan permintaan, manajemen perlu memahami konsep produktivitas untuk mengoptimalkan sumber daya yang tersedia. Produktivitas merupakan ukuran efisiensi penggunaan input untuk menghasilkan output, dan dapat dihitung menggunakan metode singlefactor productivity (SFP) maupun multifactor productivity (MFP).


a. Penjelasan Konsep Produktivitas kepada Manajer

Produktivitas adalah rasio antara output yang dihasilkan dengan input yang digunakan.

  1. Singlefactor Productivity (SFP)

    • Mengukur produktivitas hanya berdasarkan satu jenis input, misalnya tenaga kerja atau bahan baku.

    • Contoh: Jumlah sepatu yang dihasilkan per karyawan dalam satu bulan.

    • Manfaat: Memberikan gambaran sederhana tentang efisiensi penggunaan satu faktor produksi.

  2. Multifactor Productivity (MFP)

    • Mengukur produktivitas berdasarkan beberapa faktor input sekaligus, seperti tenaga kerja, bahan baku, dan overhead.

    • Contoh: Total nilai sepatu yang dihasilkan dibandingkan dengan total biaya produksi.

    • Manfaat: Memberikan gambaran lebih menyeluruh mengenai efisiensi keseluruhan proses produksi.

Dengan memahami produktivitas, manajer dapat menentukan area yang perlu ditingkatkanmengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan meningkatkan profitabilitas perusahaan.


b. Singlefactor Productivity (SFP)

Diketahui:

  • Output: 200 unit sepatu

  • Jumlah karyawan: 25 orang

Konsep:
SFP dihitung sebagai rasio output per unit input (dalam hal ini tenaga kerja).

Interpretasi:

  • Produktivitas tenaga kerja = Output ÷ Jumlah karyawan

  • Artinya, berapa banyak sepatu yang dihasilkan per karyawan dalam periode tertentu.

Hasil:

  • Setiap karyawan menghasilkan rata-rata 8 sepatu (200 ÷ 25).

Ini menunjukkan efisiensi penggunaan tenaga kerja dalam proses produksi sepatu.


c. Multifactor Productivity (MFP)

Diketahui:

  • Output: 300 unit sepatu

  • Harga per unit: Rp100.000

  • Biaya tenaga kerja per orang: Rp2.000.000

  • Jumlah karyawan: 25 orang

  • Biaya bahan baku: Rp500.000

  • Biaya overhead pabrik: Rp1.000.000

Langkah Analisis:

  1. Hitung total output dalam nilai rupiah:

    • 300 unit × Rp100.000 = Rp30.000.000

  2. Hitung total input biaya:

    • Tenaga kerja: 25 × Rp2.000.000 = Rp50.000.000

    • Bahan baku: Rp500.000

    • Overhead: Rp1.000.000

    • Total input = Rp50.000.000 + Rp500.000 + Rp1.000.000 = Rp51.500.000

  3. Hitung Multifactor Productivity (MFP):

    • MFP = Total output ÷ Total input

    • MFP = Rp30.000.000 ÷ Rp51.500.000 ≈ 0,58

Interpretasi:

  • Setiap Rp1 input menghasilkan Rp0,58 output.

  • MFP yang lebih tinggi menunjukkan efisiensi penggunaan semua faktor produksi secara keseluruhan.


Kesimpulan

  1. Produktivitas membantu manajer mengukur efisiensi dan kinerja operasional.

  2. Singlefactor productivity memfokuskan pada satu faktor input (misal tenaga kerja), sementara multifactor productivity mempertimbangkan semua faktor input sekaligus.

  3. Berdasarkan perhitungan:

    • SFP: Setiap karyawan menghasilkan rata-rata 8 sepatu.

    • MFP: Setiap Rp1 biaya input menghasilkan sekitar Rp0,58 output.

Pemahaman ini memungkinkan manajer Lavayelle untuk mengidentifikasi area peningkatan efisiensi, menentukan strategi produksi, dan mengoptimalkan sumber daya.