Arti Makna Lirik Gala Bunga Matahari – Lagu-lagu Sal Priadi memang selalu punya cara unik buat menyentuh hati pendengarnya. Salah satunya adalah “Gala Bunga Matahari”, lagu yang penuh makna, metafora, dan emosi yang terasa dalam meski disampaikan dengan bahasa yang lembut. Judulnya saja sudah bikin penasaran—kenapa bunga matahari? Dan siapa Gala?
Kalau didengarkan dengan seksama, lagu ini bukan cuma soal cinta biasa. Ia seperti surat terbuka penuh perasaan dari seseorang yang sedang belajar menerima kehilangan, perpisahan, atau mungkin rasa rindu yang tak terbalas. Liriknya puitis, tapi tetap relate untuk siapa pun yang pernah merasa “nggak sanggup ngelanjutin,” tapi tetap berusaha berdiri.
Sal Priadi menulis lirik yang bukan hanya indah secara bahasa, tapi juga mengandung pesan mendalam tentang kesedihan, harapan, dan keberanian untuk bertahan di tengah ketidakpastian. Lagu ini bisa jadi tempat berlabuh bagi mereka yang sedang berjuang diam-diam.
Di artikel ini, kita akan mengupas arti lirik “Gala Bunga Matahari”, membongkar makna di balik setiap baitnya, dan mencoba memahami perasaan yang ingin disampaikan lewat lagu ini—sebuah karya yang bukan cuma didengar, tapi juga dirasakan.
“Gala Bunga Matahari” Sal Priadi: Lagu Pengantar Duka yang Menyentuh Hati
Di tengah hiruk-pikuk media sosial yang kerap dipenuhi konten hiburan dan tren kekinian, muncul sebuah lagu yang menggugah rasa, menenangkan jiwa, dan menyentuh hati siapa saja yang pernah merasakan kehilangan. Lagu tersebut adalah “Gala Bunga Matahari”, sebuah karya penuh makna dari musisi Indonesia, Sal Priadi.
Lagu ini mendadak viral di TikTok setelah banyak warganet menggunakannya sebagai latar untuk video yang mengenang orang-orang terkasih yang telah tiada. Nuansa musiknya yang tenang, liriknya yang puitis, serta pesan yang dalam membuat lagu ini menjadi semacam pelipur lara di tengah duka.
Sebuah Persembahan untuk Mereka yang Berduka
Sal Priadi bukan sekadar musisi. Ia adalah seorang penyair dalam bentuk penyanyi, yang seringkali menyampaikan pesan-pesan emosional melalui lirik-lirik puitisnya. Dalam lagu “Gala Bunga Matahari”, Sal tidak hanya menciptakan karya, tetapi juga sebuah ruang untuk merangkul kesedihan, bagi siapa pun yang tengah kehilangan.
Melalui akun TikTok-nya, Sal menuliskan sebuah pesan mendalam:
“Kutulis lagu ini untuk sama-sama belajar mengeja duka. Duka selalu melahirkan perasaan yang khusus, perasaan sedih yang teramat juga dibersamai dengan kepercayaan, bahwa mereka yang pergi berharap kita melanjutkan hidup ini dengan sebaik-baiknya.”
Kalimat tersebut menunjukkan bahwa “Gala Bunga Matahari” bukan hanya untuk didengarkan, tetapi untuk dirasakan, dihayati, dan dijalani bersama. Lagu ini seperti teman yang hadir dalam senyap, menemani mereka yang sedang berada di titik paling sunyi dalam hidupnya.
Makna Mendalam di Balik Judul “Gala Bunga Matahari”
Judul lagu ini sendiri begitu unik: “Gala Bunga Matahari”. Kata “Gala” dalam konteks ini bisa dimaknai sebagai perayaan atau penghormatan, sementara bunga matahari sering diasosiasikan dengan harapan, kehidupan, dan sinar.
Jika digabungkan, “Gala Bunga Matahari” seakan menjadi upacara kecil yang penuh cinta untuk mengenang mereka yang telah pergi, bukan dengan ratapan, melainkan dengan doa dan rasa syukur. Ini adalah perayaan hidup orang yang telah meninggalkan kita, sekaligus ajakan untuk terus melanjutkan hidup dengan cahaya yang mereka tinggalkan.
Lirik Gala Bunga Matahari – Sal Priadi
Mungkinkah
Mungkinkah
Mungkinkah
Kau mampir hari ini
Bila tidak mirip kau jadilah bunga matahari
Yang tiba-tiba mekar di taman
Meski bicara dengan bahasa tumbuhan
Ceritakan padaku
Bagaimana tempat tinggalmu yang baru
Adakah sungai sungai itu benar benar
Dilintasi dengan air susu
Juga badanmu tak sakit sakit lagi
Kau dan orang orang di sana muda lagi
Semua pertanyaan
Temukan jawaban
Hati yang gembira sering kau tertawa
Benarkah orang bilang ia memang suka bercanda
Mungkinkah
Mungkinkah
Mungkinkah
Kau mampir hari ini
Bila tidak mirip kau jadilah bunga matahari
Yang tiba-tiba mekar di taman
Meski bicara dengan bahasa tumbuhan
Kan ku ceritakan padamu
Bagaimana hidupku tanpamu
Kangennya masih ada disetiap waktu
Kadang aku menangis bila aku perlu
Tapi aku sekarang sudah lebih lucu
Jadilah menyenangkan seperti katamu
Jalani hidup dengan penuh suka cita
Dan percaya kau ada dihatiku selamanya
Mungkinkah
Mungkinkah
Mungkinkah
Kau mampir hari ini
Bila tidak mirip kau jadilah bunga matahari
Mungkinkah
Mungkinkah
Mungkinkah
Kau mampir hari ini
Bila tidak sekarang janji kita pasti kan bertemu lagi
Viral di TikTok: Ruang Kolektif untuk Mengenang
Kekuatan dari lagu ini juga tercermin dari fenomena video TikTok yang bermunculan. Banyak pengguna membagikan momen-momen pribadi, seperti potongan video, foto, atau tulisan yang menceritakan orang-orang tercinta yang sudah tiada—semuanya dibalut dengan latar suara dari “Gala Bunga Matahari”.
Bukan hanya video mengenang orang tua, saudara, atau sahabat, ada juga yang mengenang hewan peliharaan, mantan kekasih, atau bahkan masa lalu yang indah namun tak bisa kembali. Lagu ini menjadi medium untuk berbagi luka secara kolektif, menciptakan ruang aman bagi kesedihan yang sering kali sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Masuk dalam Album “Markers and Such Pens Flasdisks”
Lagu ini dirilis pada tahun 2025 dan merupakan bagian dari album Sal Priadi yang bertajuk “Markers and Such Pens Flasdisks”. Seperti biasa, Sal Priadi menyuguhkan judul album yang tak biasa—penuh makna, membingungkan tapi memikat.
Album ini memuat berbagai lagu dengan tema eksplorasi emosi manusia, cinta, kehilangan, dan pertumbuhan. “Gala Bunga Matahari” menjadi salah satu lagu yang menonjol karena kekuatannya dalam menyampaikan duka yang tidak berteriak, tapi tetap terdengar begitu jelas.
Karakteristik Musik yang Penuh Perasaan
Secara musikal, “Gala Bunga Matahari” disusun dengan sangat lembut. Tidak ada gebukan dramatis atau dentuman keras. Musiknya mengalir perlahan, memberikan ruang bagi pendengar untuk merenung dan menenangkan diri. Instrumen yang dominan adalah piano dan string halus, berpadu dengan suara Sal yang khas: serak, dalam, dan penuh perasaan.
Tidak seperti lagu pop mainstream yang berfokus pada ritme catchy, “Gala Bunga Matahari” adalah lagu yang mengajak pendengarnya masuk ke dalam, menghadap emosi yang mungkin selama ini disimpan rapat.
Duka yang Tidak Menuntut Jawaban
Lagu ini tidak mencoba memberi jawaban atas duka. Ia tidak berkata “semua akan baik-baik saja”. Sebaliknya, ia menerima duka apa adanya. Lagu ini mengajarkan bahwa berduka bukan kelemahan, dan menangis bukan tanda menyerah.
Sal menulis dengan niat untuk mendampingi, bukan menghibur secara kosong. Ini membuat “Gala Bunga Matahari” terasa sangat manusiawi—penuh empati dan kehangatan.
Kenapa Lagu Ini Penting?
Di tengah budaya “cepat sembuh” atau “jangan lama-lama sedih”, lagu ini datang sebagai pengingat bahwa berduka adalah bagian alami dari hidup. Bahwa kehilangan adalah sesuatu yang tidak perlu selalu “diatasi”, tapi bisa dibiarkan ada, diakui, dan diberi ruang.
“Gala Bunga Matahari” menjadi pengingat kolektif bahwa tidak apa-apa untuk merasakan sakit, tidak apa-apa untuk tidak kuat setiap saat. Lagu ini merangkul, bukan menuntut. Dan itulah yang membuatnya begitu penting dan relevan di zaman sekarang.
Penutup: Lagu yang Menemani di Tengah Sunyi
“Gala Bunga Matahari” dari Sal Priadi adalah lebih dari sekadar lagu. Ia adalah teman di tengah sunyi, pelukan dalam bentuk melodi, dan doa dalam bentuk lirik. Lagu ini mengajak kita untuk menghormati mereka yang telah pergi, tidak dengan air mata semata, tapi juga dengan kehidupan yang terus kita jalani dengan sebaik-baiknya.
Dalam duka, kita sering merasa sendirian. Namun lagu ini menyadarkan bahwa kesedihan adalah bahasa yang bisa dipahami banyak orang, dan bahwa ada keindahan dalam mengenang, meski dengan linangan air mata.
Terima kasih, Sal Priadi, telah menciptakan ruang kecil untuk duka itu hadir—melalui “Gala Bunga Matahari”.
