Mengapa Aturan Kelas Harus Dibuat Berdasarkan Kesepakatan Bersama dan Bukan dari Perintah Guru?
Aturan kelas adalah salah satu elemen penting dalam menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar. Dalam sebuah kelas, disiplin dan ketertiban menjadi hal yang sangat dibutuhkan agar proses belajar mengajar berjalan dengan lancar. Namun, aturan kelas tidak hanya seharusnya datang dari satu pihak saja, yaitu guru. Mengapa aturan kelas harus dibuat berdasarkan kesepakatan bersama, dan bukan hanya berdasarkan perintah guru?
1. Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab Siswa
Ketika aturan kelas dibuat berdasarkan kesepakatan bersama antara guru dan siswa, siswa akan merasa lebih bertanggung jawab terhadap penerapan aturan tersebut. Mereka bukan hanya sekadar menerima perintah, tetapi juga ikut terlibat dalam proses pembentukan aturan yang sesuai dengan nilai dan kebutuhan bersama. Hal ini akan menumbuhkan rasa memiliki terhadap aturan yang ada, sehingga siswa lebih termotivasi untuk mematuhi dan menjaga ketertiban di kelas.
2. Mendorong Rasa Keadilan dan Penghargaan terhadap Pandangan Semua Pihak
Kesepakatan bersama dalam menentukan aturan kelas memberi kesempatan bagi setiap siswa untuk menyuarakan pendapatnya. Ini penting untuk menciptakan suasana yang adil, di mana aturan yang diterapkan tidak hanya menguntungkan satu pihak, melainkan mencerminkan kebutuhan dan kenyamanan seluruh anggota kelas. Dengan demikian, siswa merasa dihargai dan dianggap penting dalam proses pembelajaran, yang tentu saja akan meningkatkan rasa percaya diri mereka dan menciptakan hubungan yang harmonis antara guru dan siswa.
3. Meningkatkan Kedisiplinan dan Kepatuhan Secara Sukarela
Aturan yang dibuat bersama lebih memungkinkan siswa untuk merasa bahwa mereka memiliki kendali terhadap situasi di kelas. Ketika siswa terlibat dalam pembuatan aturan, mereka lebih cenderung untuk mengikuti aturan tersebut dengan sukarela, karena mereka telah turut serta dalam merumuskan dan menyepakatinya. Hal ini berbeda dengan aturan yang hanya diberikan oleh guru, yang bisa menimbulkan perasaan terpaksa dan kurangnya rasa keterlibatan.
4. Menghindari Konflik dan Ketegangan di Kelas
Aturan yang ditetapkan sepihak oleh guru sering kali menimbulkan ketegangan, terutama jika aturan tersebut tidak sesuai dengan nilai atau pandangan sebagian besar siswa. Ketegangan ini dapat menyebabkan suasana kelas yang tidak nyaman, yang pada gilirannya bisa mengganggu proses belajar mengajar. Sebaliknya, dengan membuat kesepakatan bersama, siswa akan merasa lebih dihargai dan memahami alasan di balik setiap aturan yang ada. Ini akan mengurangi potensi konflik dan menciptakan lingkungan yang lebih harmonis.
5. Meningkatkan Rasa Kerjasama dalam Kelas
Kesepakatan bersama dalam pembuatan aturan kelas juga memperkuat rasa kebersamaan di antara siswa. Ketika siswa bersama-sama menentukan apa yang baik dan perlu diterapkan di kelas, mereka akan belajar untuk bekerja sama dan menghormati satu sama lain. Hal ini akan membentuk rasa solidaritas yang positif, di mana setiap siswa merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama.
6. Suasana Kelas yang Lebih Menyenangkan
Agar suasana kelas tetap menyenangkan dan penuh semangat belajar, siswa perlu merasa nyaman dan aman di lingkungan sekolah. Suasana yang menyenangkan ini tidak bisa tercipta jika aturan hanya datang dari pihak guru saja. Kesepakatan bersama akan menciptakan atmosfer yang lebih inklusif, di mana setiap siswa merasa dihargai, dan mereka lebih termotivasi untuk menjaga ketertiban sesuai dengan aturan yang sudah disepakati bersama.
Kesimpulan
Aturan kelas yang dibuat berdasarkan kesepakatan bersama lebih efektif dalam menciptakan suasana kelas yang tertib, nyaman, dan menyenangkan. Ketika siswa ikut serta dalam pembentukan aturan, mereka tidak hanya belajar untuk menghargai aturan, tetapi juga belajar tentang kerja sama, tanggung jawab, dan keadilan. Sebuah kelas yang memiliki kesepakatan bersama akan meminimalisir potensi konflik dan memberikan pengalaman belajar yang lebih positif, yang pada akhirnya mendukung proses pendidikan yang lebih efektif.
