Buat kalian yang sedang mencari jawaban soal:
“Pada zaman sekarang ini kita dihadapkan pada perkembangan teknologi yang semakin pesat, seperti semakin cepatnya pembaharuan teknologi pada gadget.”
tenang saja—artikel ini akan bantu kamu memahami dengan cara yang simpel, jelas, dan tetap berkualitas.
📌 Soal Lengkap:
Pada zaman sekarang ini kita dihadapkan pada perkembangan teknologi yang semakin pesat, seperti semakin cepatnya pembaharuan teknologi pada gadget, handphone, teknologi dalam bidang ekonomi seperti adanya aplikasi trading, marketplace dan lain-lain.
Baru-baru ini bermunculan teknologi berbasis kecerdasan buatan atau dikenal AI yang menawarkan berbagai kemudahan bagi manusia.
Dengan seiring perkembangan teknologi ini banyak sekali pekerjaan yang dapat dikerjakan dengan mudah melalui pemanfaatan teknologi, dan hal ini tentu saja membawa perubahan baik sosial maupun kultural dalam sistem sosial dan struktur masyarakat.
Pertanyaan:
Menurut Anda, apa dampak positif dan negatif dari perkembangan teknologi yang semakin masif terhadap kehidupan sosial-budaya di lingkungan sekitar Anda, dan bagaimana menghadapi perkembangan tersebut jika dikaitkan dengan konsep Adaptasi dari Talcott Parsons?
🖥️ Perkembangan Teknologi: Anugerah atau Ancaman?
Kemajuan teknologi telah menjadi bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari komunikasi, pendidikan, ekonomi, hingga hiburan—semuanya kini terhubung lewat teknologi digital. Namun, pertanyaan yang muncul kemudian adalah: Apakah semua perkembangan ini membawa dampak positif? Atau justru menimbulkan tantangan bagi kehidupan sosial dan budaya masyarakat?
Mari kita lihat bersama dampak-dampak yang muncul di lingkungan sosial sekitar kita.
✅ Dampak Positif Teknologi terhadap Kehidupan Sosial-Budaya
- Konektivitas Sosial Lebih Mudah dan Cepat
Melalui media sosial dan aplikasi perpesanan, masyarakat dapat berkomunikasi lintas kota, bahkan negara, dalam hitungan detik. Hubungan sosial menjadi lebih fleksibel, baik untuk keluarga, kerja, maupun komunitas. - Digitalisasi Budaya Lokal
Banyak pelaku budaya kini mulai memanfaatkan platform digital seperti YouTube, Instagram, dan TikTok untuk mempromosikan kesenian tradisional, makanan khas, atau cerita rakyat ke audiens yang lebih luas. - Akses Pendidikan dan Informasi yang Lebih Merata
Dengan adanya teknologi, siapa pun kini bisa mengakses pelajaran, berita, dan keterampilan baru, tanpa harus datang ke kota besar atau ke lembaga pendidikan formal. - Transformasi Ekonomi Masyarakat
Teknologi digital memungkinkan masyarakat membuka usaha online, bekerja sebagai freelancer, atau memasarkan produk secara nasional hingga internasional.
❌ Dampak Negatif Teknologi terhadap Kehidupan Sosial-Budaya
- Menurunnya Interaksi Sosial Tatap Muka
Ketergantungan pada komunikasi digital membuat orang-orang lebih jarang berkumpul langsung. Hubungan antarwarga menjadi lebih renggang, bahkan antaranggota keluarga sekalipun. - Tergesernya Nilai dan Norma Sosial
Budaya luar yang masuk tanpa filter dapat menggantikan nilai-nilai lokal yang selama ini dijunjung tinggi, seperti sopan santun, kebersamaan, dan gotong royong. - Kesenjangan Teknologi
Tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap teknologi, terutama di daerah pedesaan. Hal ini bisa menciptakan ketimpangan sosial dalam hal informasi dan peluang. - Kecanduan Digital
Anak-anak dan remaja menjadi kelompok yang paling rentan terhadap kecanduan gadget, game, atau media sosial, yang dapat mengganggu pendidikan, kesehatan, dan hubungan sosial mereka.
🔄 Konsep Adaptasi Talcott Parsons: Solusi Sosial Menghadapi Perubahan
Talcott Parsons, seorang sosiolog terkemuka, menawarkan teori AGIL untuk menjelaskan bagaimana suatu sistem sosial bisa bertahan dan berkembang dalam menghadapi perubahan. Berikut cara kita menghadapi dampak teknologi menurut model ini:
1. Adaptation (A) – Adaptasi
Masyarakat harus menyesuaikan diri dengan perubahan. Contohnya: warga belajar menggunakan aplikasi pembayaran digital, guru mulai mengajar lewat platform online, atau pelaku UMKM memanfaatkan media sosial untuk promosi.
2. Goal Attainment (G) – Pencapaian Tujuan
Tujuan utama dari pemanfaatan teknologi haruslah untuk peningkatan kualitas hidup. Artinya, teknologi tidak hanya digunakan untuk hiburan, tetapi juga untuk pendidikan, peningkatan ekonomi, dan pelayanan sosial.
3. Integration (I) – Integrasi Sosial
Harus ada aturan dan nilai baru untuk menjaga keseimbangan. Misalnya, etika bermedia sosial, batasan waktu penggunaan gadget bagi anak-anak, dan literasi digital untuk semua usia.
4. Latency (L) – Pelestarian Nilai Budaya
Teknologi tidak boleh melunturkan nilai budaya. Justru, nilai-nilai seperti gotong royong, kekeluargaan, dan kearifan lokal harus ditanamkan dan diintegrasikan ke dalam penggunaan teknologi sehari-hari.
✍️ Kesimpulan
Teknologi adalah alat yang sangat kuat: bisa mempercepat kemajuan, namun juga bisa mengikis nilai-nilai sosial jika tidak digunakan dengan bijak.
Masyarakat harus bisa beradaptasi dengan perubahan teknologi tanpa kehilangan identitas budaya dan nilai sosial yang telah diwariskan turun-temurun.
Dengan pendekatan AGIL dari Talcott Parsons, kita bisa melihat bahwa kunci menghadapi perkembangan teknologi ada pada kemampuan masyarakat untuk berubah, menetapkan arah, menjaga keharmonisan, dan tetap memegang nilai budaya.
