SAAT KONSELING, Teridentifikasi Ada Karyawan Yang Kurang Cakap Dalam Mengoperasikan Peralatan Baru, Permasalahan Tersebut Termasuk Dalam Karakteristik

Soal Lengkap:

Permasalahan kesehatan mental di tempat kerja semakin menjadi perhatian, terutama dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu ini.

Spesialis Kedokteran Jiwa Rumah Sakit Andalucia, Nabila menegaskan bahwa perusahaan memiliki peran besar dalam menjaga kesehatan mental karyawan.

Lingkungan kerja yang tidak mendukung, seperti adanya praktik bullying, ketidakadilan dari atasan, serta persaingan tidak sehat, menjadi faktor utama yang dapat memicu gangguan mental di kalangan pekerja.

Terkadang bukan hanya beban kerja, tetapi juga lingkungan yang membuat seseorang merasa tertekan dan kehilangan motivasi.

Beberapa perusahaan sudah mulai menyadari pentingnya layanan kesehatan mental dengan menyediakan psikolog atau program Employee Assistance Program (EAP).

Namun, masih banyak perusahaan yang belum memberikan perhatian serius terhadap hal ini.

Dengan semakin tingginya kesadaran akan kesehatan mental, diharapkan lebih banyak perusahaan yang mulai mengambil langkah nyata dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman bagi karyawan. (Sumber )

Berdasarkan kasus di atas :

1. Kompetensi bidang apa yang dibutuhkan Pengembangan SDM menurut Model for Excellence dari American Society for Training and Development (ASTD) dan Jelaskan !

2. Saat konseling ditemukan ada seorang karyawan yang kinerjanya selalu menurun ketika dalam kondisi tekanan. Permasalahan tersebut termasuk dalam karakteristik dasar kompetensi mana Menurut Spencer dan Jelaskan !

3. Saat konseling, teridentifikasi ada karyawan yang kurang cakap dalam mengoperasikan peralatan baru. Permasalahan tersebut termasuk dalam karakteristik dasar kompetensi mana Menurut Spencer dan apa solusinya ?

Soal Lengkap: Permasalahan Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Permasalahan kesehatan mental di tempat kerja semakin menjadi perhatian, terutama dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu ini. Seiring berkembangnya pemahaman akan pentingnya kesehatan mental, banyak pihak, terutama perusahaan, mulai menyadari peran besar mereka dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan mendukung karyawan secara psikologis.

Spesialis Kedokteran Jiwa Rumah Sakit Andalucia, Nabila, menegaskan bahwa perusahaan memiliki peran yang sangat besar dalam menjaga kesehatan mental karyawan. Lingkungan kerja yang tidak mendukung, seperti adanya praktik bullying, ketidakadilan dari atasan, serta persaingan yang tidak sehat, dapat menjadi faktor utama yang memicu gangguan mental di kalangan pekerja. Tidak jarang, beban kerja yang tinggi bukanlah satu-satunya penyebab, tetapi juga lingkungan kerja yang tidak nyaman yang membuat seseorang merasa tertekan dan kehilangan motivasi.

Beberapa perusahaan sudah mulai menyadari pentingnya layanan kesehatan mental dengan menyediakan psikolog atau program Employee Assistance Program (EAP). Program ini bertujuan untuk mendukung karyawan yang membutuhkan bantuan psikologis atau dukungan emosional. Namun, masih banyak perusahaan yang belum memberikan perhatian serius terhadap hal ini. Dengan semakin tingginya kesadaran tentang kesehatan mental, diharapkan lebih banyak perusahaan yang mulai mengambil langkah nyata dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman bagi karyawan.


Berdasarkan kasus di atas, berikut adalah pertanyaan yang dapat dijawab:

1. Kompetensi bidang apa yang dibutuhkan dalam Pengembangan SDM menurut Model for Excellence dari American Society for Training and Development (ASTD) dan Jelaskan!

Menurut Model for Excellence yang dikembangkan oleh American Society for Training and Development (ASTD), pengembangan sumber daya manusia (SDM) membutuhkan beberapa kompetensi utama yang mendukung terciptanya lingkungan kerja yang produktif dan sehat, termasuk kesehatan mental karyawan. Model ini mengidentifikasi beberapa kompetensi yang penting, antara lain:

  • Komunikasi Efektif: Kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas dan empatik sangat penting dalam mendukung pengembangan SDM. Komunikasi yang baik dapat menciptakan hubungan yang lebih sehat antara karyawan dan atasan serta mencegah potensi konflik atau stres yang berhubungan dengan komunikasi yang buruk.
  • Manajemen Kinerja: Kompetensi dalam hal pengelolaan dan evaluasi kinerja karyawan yang efektif sangat penting. Manajemen kinerja bukan hanya terkait dengan pencapaian target, tetapi juga terkait dengan bagaimana perusahaan mendukung karyawan dalam menghadapi tekanan dan stres kerja. Pendekatan yang sehat dalam manajemen kinerja akan meningkatkan kesejahteraan mental karyawan.
  • Peningkatan Keterampilan Kepemimpinan: Kepemimpinan yang baik adalah kunci dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental. Pemimpin yang sensitif terhadap kebutuhan emosional karyawan dan mampu membina tim dengan cara yang adil dan inklusif akan menciptakan iklim kerja yang lebih sehat.
  • Desain Pembelajaran dan Pengembangan: Perusahaan yang peduli dengan pengembangan SDM seharusnya menyusun program pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada keterampilan teknis, tetapi juga pada pengelolaan stres, penguatan mental, dan pengembangan keterampilan interpersonal yang dapat meningkatkan kesejahteraan mental karyawan.
  • Manajemen Konflik: Pengembangan kompetensi dalam manajemen konflik adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari bullying atau persaingan tidak sehat. Pemahaman tentang bagaimana menyelesaikan perselisihan secara konstruktif dapat mengurangi ketegangan dan meningkatkan kesehatan mental.

2. Saat konseling ditemukan ada seorang karyawan yang kinerjanya selalu menurun ketika dalam kondisi tekanan. Permasalahan tersebut termasuk dalam karakteristik dasar kompetensi mana menurut Spencer dan Jelaskan!

Menurut Spencer & Spencer dalam model Kompetensi Dasar, permasalahan terkait penurunan kinerja yang terjadi ketika karyawan menghadapi tekanan berkaitan dengan kompetensi pengelolaan stres atau kompetensi kecerdasan emosional.

Kompetensi ini mengacu pada kemampuan individu untuk mengidentifikasi, memahami, dan mengelola emosi mereka serta emosi orang lain dalam situasi yang penuh tekanan. Karyawan yang kinerjanya menurun saat dihadapkan pada tekanan biasanya kesulitan untuk mengendalikan emosi atau tidak tahu bagaimana cara menanggapi situasi yang menekan dengan cara yang sehat. Mereka mungkin cenderung merasa cemas, takut gagal, atau terbebani sehingga kinerjanya terganggu.

Beberapa karakteristik dasar kompetensi yang terkait dengan pengelolaan stres antara lain:

  • Ketahanan terhadap tekanan: Kemampuan untuk tetap fokus dan menjaga kualitas kerja meskipun dihadapkan pada tantangan.
  • Keterampilan dalam pengelolaan emosi: Mengelola perasaan pribadi agar tidak mempengaruhi kinerja secara negatif.

Solusi: Untuk membantu karyawan dalam situasi seperti ini, perusahaan dapat menyediakan program pelatihan atau konseling yang fokus pada pengembangan keterampilan pengelolaan stres dan kecerdasan emosional. Teknik relaksasi, mindfulness, atau pelatihan pengelolaan waktu dapat sangat membantu dalam meningkatkan ketahanan karyawan terhadap tekanan.

3. Saat konseling, teridentifikasi ada karyawan yang kurang cakap dalam mengoperasikan peralatan baru. Permasalahan tersebut termasuk dalam karakteristik dasar kompetensi mana menurut Spencer dan apa solusinya?

Permasalahan ini terkait dengan kompetensi keterampilan teknis atau kompetensi keterampilan fungsional, yaitu kemampuan untuk mengoperasikan peralatan atau teknologi yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut. Karyawan yang kesulitan dalam mengoperasikan peralatan baru menunjukkan bahwa mereka mungkin belum memiliki keterampilan yang memadai dalam hal teknologi atau alat yang digunakan di tempat kerja.

Menurut Spencer & Spencer, masalah ini termasuk dalam kompetensi teknis yang mencakup keahlian dan pengetahuan dalam bidang tertentu, termasuk pengoperasian alat atau teknologi baru yang diperlukan untuk pekerjaan. Kompetensi ini penting untuk memastikan bahwa karyawan dapat menjalankan tugas mereka dengan efektif.

Solusi: Solusi untuk masalah ini adalah dengan menyediakan pelatihan teknis yang lebih intensif atau memberikan program mentoring yang memungkinkan karyawan belajar langsung dari rekan kerja yang lebih berpengalaman. Pelatihan berbasis keterampilan praktis dan penggunaan alat secara bertahap akan membantu meningkatkan rasa percaya diri karyawan dan keterampilan teknis mereka. Selain itu, menyediakan sumber daya tambahan seperti tutorial online atau modul pembelajaran mandiri juga dapat mendukung penguasaan teknologi baru.

Kesimpulan

Kesehatan mental di tempat kerja adalah isu yang sangat relevan di era modern ini. Pemahaman dan pengelolaan kompetensi terkait kesehatan mental sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan mendukung kesejahteraan karyawan. Berdasarkan model kompetensi dari Spencer & Spencer dan ASTD, perusahaan perlu memperhatikan berbagai aspek kompetensi, baik dari pengelolaan stres, keterampilan teknis, hingga pengembangan kecerdasan emosional, untuk membentuk SDM yang sehat secara mental dan mampu bekerja dengan baik dalam berbagai situasi. Program pelatihan, konseling, dan sistem pendukung lainnya sangat dibutuhkan untuk mengatasi berbagai masalah yang dapat memengaruhi kinerja dan kesejahteraan karyawan.