Dalam dunia pendidikan modern, pembelajaran tidak lagi cukup hanya mengandalkan metode ceramah di kelas. Salah satu pendekatan yang kini banyak digunakan dalam Kurikulum Merdeka adalah Experiential Learning — yaitu pembelajaran berbasis pengalaman nyata yang dapat dirasakan langsung oleh peserta didik. Untuk memahami konsep ini secara mendalam, guru perlu melakukan refleksi, eksplorasi, dan tentu saja, kolaborasi.
Modul 1 PSE Topik 3 Subtema 6 mengangkat pentingnya bekerjasama dengan guru lain, membangun jejaring profesional dengan sejawat, serta menjalin komunikasi dengan orang tua atau narasumber eksternal. Melalui kolaborasi ini, guru dapat memperluas wawasan dan menemukan berbagai pendekatan dalam mengaplikasikan Experiential Learning di kelas.
Pertanyaan kunci dalam modul ini mendorong peserta untuk berpikir lebih luas: “Bagaimana Anda dapat bekerja sama dan mengembangkan jejaring untuk mendapatkan pemahaman komprehensif tentang Experiential Learning?” Jawaban atas pertanyaan ini tidak hanya berbicara soal teori, tetapi juga praktik nyata dalam menciptakan lingkungan belajar yang kaya akan pengalaman bermakna.
Melalui artikel ini, kita akan membahas bocoran kunci jawaban serta pembahasan logis yang bisa dijadikan referensi dalam menjawab soal modul secara tepat dan relevan. Semoga membantu Anda, para guru peserta PPG, untuk semakin siap menerapkan pembelajaran berbasis pengalaman di kelas.
Pelajari Bocoran Kunci Jawaban Modul 1 PSE Topik 3 Subtema 6: Kolaborasi untuk Memahami Experiential Learning
Dalam proses belajar mengajar, guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber pengetahuan. Kini, peran guru berkembang sebagai fasilitator yang mampu menghubungkan peserta didik dengan berbagai sumber belajar, termasuk melalui pendekatan Experiential Learning. Pada Modul 1 PSE Topik 3 Subtema 6, guru diajak untuk merefleksikan peran kolaborasi dalam memperdalam pemahaman terhadap pendekatan pembelajaran ini.
Salah satu pertanyaan penting yang muncul dalam modul ini berbunyi:
“Anda dapat bekerjasama dengan guru lain, mengembangkan jejaring dengan teman sejawat, orang tua atau narasumber lain untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai Experiential Learning.”
Berikut penjabaran jawabannya:
Jawaban dan Penjelasan:
Ya, saya menyadari bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak sangat penting untuk memperdalam pemahaman dan praktik Experiential Learning di kelas. Pembelajaran berbasis pengalaman (Experiential Learning) menuntut guru untuk tidak hanya mengandalkan teori, tetapi juga belajar dari praktik, pengalaman kolektif, dan refleksi bersama.
Saya dapat bekerjasama dengan guru lain dalam satuan pendidikan untuk berbagi praktik baik (best practices) tentang penerapan Experiential Learning di mata pelajaran yang berbeda. Dari pengalaman mereka, saya dapat memahami berbagai bentuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan konteks peserta didik dan lingkungan sekolah.
Selain itu, menjalin jejaring dengan teman sejawat dari sekolah lain, seperti dalam komunitas belajar atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), juga sangat membantu. Melalui diskusi, lokakarya, atau pertemuan daring, saya bisa mengeksplorasi strategi, teknik, dan alat evaluasi yang relevan dengan pendekatan ini.
Saya juga menyadari pentingnya melibatkan orang tua dan narasumber eksternal. Orang tua dapat memberikan masukan tentang minat, bakat, atau kebutuhan anak di rumah, sehingga pengalaman belajar bisa dikaitkan dengan kehidupan nyata mereka. Narasumber dari luar, seperti pelaku industri, seniman, tokoh masyarakat, atau profesional lainnya, dapat diundang untuk memberi pengalaman nyata melalui kunjungan, praktik kerja, atau proyek kolaboratif.
Kesimpulan
Experiential Learning tidak dapat dipahami hanya melalui teori atau pendekatan individual. Justru, kekuatannya terletak pada kolaborasi dan keterbukaan terhadap pengalaman orang lain. Dengan bekerjasama bersama guru, teman sejawat, orang tua, dan narasumber eksternal, pemahaman kita terhadap Experiential Learning akan menjadi lebih komprehensif, kontekstual, dan relevan dengan kebutuhan peserta didik.
Kolaborasi ini juga mencerminkan semangat profil pelajar Pancasila, di mana guru menjadi pembelajar sepanjang hayat, terbuka terhadap perubahan, dan mampu membangun ekosistem pendidikan yang berpihak pada murid.
Baca Juga :
- Simak Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 51, Gunakan Kata-Kata pada Poin Satu dalam Satu Kalimat yang Tepat
- Apakah Aksi Nyata yang Bapak/Ibu Pilih Memenuhi Prinsip Pembelajaran Mendalam? Jelaskan!
- 10 Soal Modul 1 Topik 2 PPG Guru Tertentu 2025 dan Kunci Jawaban
- Kunci Jawaban dan Pemahaman Modul 3 Topik 2 PPG Guru Tertentu 2025
