Kamu pernah nggak, tiba-tiba ditinggalin tanpa kabar sama seseorang yang sebelumnya deket banget? Udah chat nggak dibales, telepon nggak diangkat, bahkan story kamu pun nggak dilirik. Kalau pernah, selamat! Kamu udah kena yang namanya ghosting. Istilah ini lagi sering banget berseliweran di TikTok dan media sosial lainnya.
Dalam bahasa gaul anak sekarang, ghosting itu artinya menghilang kayak hantu. Awalnya deket, perhatian, bahkan mungkin udah mulai ngomongin masa depan bareng—eh, tiba-tiba lenyap gitu aja tanpa penjelasan. Bener-bener bikin bingung dan nyesek, apalagi kalau kamu udah mulai baper. Di TikTok, banyak banget konten curhatan tentang pengalaman ghosting, mulai dari yang sedih sampai yang dibikin lucu biar nggak terlalu nyakitin hati.
Fenomena ghosting ini nggak cuma soal cinta-cintaan aja, lho. Kadang temen juga bisa ngelakuin hal yang sama. Lagi asik ngobrol atau ngerencanain sesuatu, tiba-tiba dia ilang begitu aja tanpa alasan jelas. Karena itu, ghosting udah jadi istilah umum buat ngegambarin seseorang yang “ngilang tanpa jejak” dalam berbagai jenis hubungan.
Nah, di artikel ini DomainJava.com bakal ngebahas lebih dalam soal arti ghosting, kenapa orang bisa ngelakuin itu, gimana dampaknya secara emosional, dan pastinya—tips biar kamu nggak jadi korban (atau pelaku) ghosting. Yuk, lanjut bacanya!
Arti Ghosting dalam Bahasa Gaul: Fenomena Menghilang Tanpa Jejak
Dalam era digital dan media sosial, muncul berbagai istilah gaul baru yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Salah satu istilah yang cukup populer belakangan ini adalah “ghosting”. Istilah ini sering muncul dalam konteks percintaan, pertemanan, atau bahkan hubungan profesional. Tapi, apa sih sebenarnya arti ghosting dalam bahasa gaul?
Apa Itu Ghosting?
Ghosting berasal dari kata “ghost” yang berarti hantu. Dalam bahasa gaul, ghosting adalah tindakan memutus komunikasi secara tiba-tiba tanpa penjelasan, lalu menghilang begitu saja seperti hantu. Orang yang melakukan ghosting biasanya berhenti membalas pesan, tidak mengangkat telepon, dan menghindari semua bentuk komunikasi, tanpa memberi tahu alasan mengapa.
Contohnya:
Kamu lagi deket sama seseorang, chatting tiap hari, ngobrol seru, bahkan sempat ketemu beberapa kali. Tapi tiba-tiba, dia hilang gitu aja. Nggak bales chat, nggak aktif di media sosial, dan kamu nggak tahu salahmu apa. Nah, itu namanya kamu di-ghosting.
Kenapa Orang Melakukan Ghosting?
Ada berbagai alasan kenapa seseorang memilih untuk ghosting, di antaranya:
Takut menghadapi konflik atau drama
Lebih memilih kabur daripada harus menjelaskan alasan ingin menjauh.Kurang serius atau tidak tertarik lagi
Daripada jujur, mereka memilih “menghilang”.Merasa overwhelmed atau tidak siap berkomitmen
Kadang ghosting juga jadi tanda bahwa seseorang belum siap menjalin hubungan lebih jauh.
Dampak Ghosting
Ghosting bisa berdampak negatif, terutama bagi yang menjadi korban. Beberapa efeknya:
Merasa bingung dan bertanya-tanya “salahku apa?”
Merasa ditolak tanpa penjelasan
Kehilangan kepercayaan dalam hubungan selanjutnya
Bagaimana Menghadapinya?
Kalau kamu pernah di-ghosting, ingat bahwa:
Itu lebih mencerminkan orang yang ghosting, bukan dirimu.
Nggak semua orang dewasa dalam cara mengakhiri hubungan.
Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Move on dan fokus pada dirimu sendiri.
Kesimpulan
Ghosting adalah salah satu bentuk menghindari konfrontasi, tapi seringkali menyakitkan bagi orang yang ditinggalkan. Meski terkesan sepele, dampaknya bisa cukup besar. Jadi, kalau memang sudah tidak ingin melanjutkan hubungan, lebih baik jujur dan komunikasikan secara baik-baik. Karena menghilang begitu saja itu bukan solusi — itu tanda ketidakdewasaan.
Kalau kamu punya pengalaman di-ghosting atau malah pernah ghosting orang, yuk bagikan ceritamu! Tapi ingat, selalu utamakan komunikasi dan rasa hormat dalam menjalin hubungan apa pun.
