Pengertian Proposal Non Formal dan Ciri-cirinya

Pengertian Proposal Non Formal – Dalam dunia penulisan, proposal adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengajukan rencana atau ide kepada pihak lain, baik itu untuk mendapatkan izin, pendanaan, atau persetujuan atas suatu kegiatan.

Proposal bisa bervariasi bentuk dan strukturnya, tergantung pada tujuan dan audiens yang dituju. Salah satu jenis proposal yang sering digunakan adalah proposal non formal. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan proposal non formal? Apa ciri-cirinya? Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Apa Itu Proposal Non Formal?

Proposal non formal adalah jenis proposal yang disusun dengan format yang lebih sederhana dan tidak terikat pada aturan atau struktur yang terlalu kaku. Proposal ini biasanya digunakan untuk kegiatan atau proyek yang sifatnya lebih santai atau tidak memerlukan proses administrasi yang rumit.

Salah satu ciri khas proposal non formal adalah bagian-bagian yang terkandung di dalamnya, yang umumnya terdiri dari tiga bagian utama saja, yaitu pendahuluanisi, dan penutup.

Berbeda dengan proposal formal yang memiliki struktur lebih lengkap dan rinci, proposal non formal lebih praktis dan fleksibel. Penyusunannya tidak membutuhkan terlalu banyak detail atau dokumen pendukung yang kompleks.

Proposal jenis ini lebih sering digunakan dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat sederhana, seperti permohonan izin, pengajuan kegiatan sosial, atau acara-acara kecil yang tidak memerlukan prosedur administratif yang rumit.

Ciri-Ciri Proposal Non Formal

Proposal non formal memiliki beberapa ciri yang membedakannya dari proposal formal, antara lain:

  1. Struktur yang Sederhana
    Proposal non formal biasanya hanya mencakup tiga bagian utama, yaitu:
    • Pendahuluan: Berisi penjelasan singkat mengenai latar belakang atau tujuan dari kegiatan atau proyek yang diajukan.
    • Isi: Merupakan bagian inti dari proposal yang menjelaskan secara rinci tentang kegiatan yang akan dilaksanakan, seperti deskripsi kegiatan, siapa yang terlibat, dan bagaimana cara pelaksanaannya.
    • Penutup: Bagian ini berfungsi untuk menyimpulkan dan memberikan harapan atau permohonan, misalnya meminta izin atau dukungan dari pihak yang dituju.
  2. Bahasa yang Sederhana dan Santai
    Bahasa yang digunakan dalam proposal non formal lebih sederhana dan tidak terlalu formal. Penyusunan kalimatnya pun lebih fleksibel, tidak terlalu mengikuti kaidah baku yang ketat. Hal ini membuat proposal non formal lebih mudah dipahami oleh pembaca yang tidak terbiasa dengan dokumen resmi.
  3. Tidak Memerlukan Dokumen Pendukung yang Rumit
    Proposal non formal cenderung tidak membutuhkan berbagai lampiran atau dokumen pendukung yang memakan waktu untuk disusun. Cukup dengan menyampaikan maksud dan tujuan secara langsung, proposal ini sudah dianggap cukup.
  4. Fleksibilitas
    Proposal non formal lebih fleksibel dalam hal penyusunan dan penyesuaian dengan kebutuhan. Karena sifatnya yang lebih santai, proposal jenis ini bisa disesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada, serta bisa diubah atau diperbaharui dengan mudah.

Kapan Menggunakan Proposal Non Formal?

Proposal non formal sering digunakan dalam berbagai situasi yang tidak membutuhkan proses administratif yang rumit. Beberapa contoh penggunaan proposal non formal antara lain:

  • Permohonan Izin Kegiatan: Jika seseorang atau kelompok ingin mengadakan acara atau kegiatan tertentu dan membutuhkan izin dari pihak berwenang, proposal non formal bisa digunakan untuk mengajukan permohonan tersebut.
  • Pengajuan Dana atau Dukungan: Proposal non formal juga dapat digunakan untuk mengajukan permohonan dana atau dukungan untuk kegiatan sosial, seperti penggalangan dana, kegiatan komunitas, atau proyek kecil.
  • Penyampaian Rencana Sederhana: Proposal non formal juga bisa digunakan untuk menyampaikan rencana atau ide sederhana kepada teman, kolega, atau pihak yang berkepentingan tanpa membutuhkan dokumen yang terlalu rumit.

Perbedaan Proposal Non Formal dengan Proposal Formal

Perbedaan utama antara proposal non formal dan proposal formal terletak pada struktur dan tujuan penggunaannya. Proposal formal umumnya memiliki struktur yang lebih lengkap dan membutuhkan lebih banyak detail, seperti latar belakang, tujuan, metode, anggaran, dan hasil yang diharapkan. Selain itu, proposal formal sering kali memerlukan dokumen pendukung dan harus memenuhi standar tertentu agar diterima oleh pihak yang dituju.

Sementara itu, proposal non formal lebih ringkas dan digunakan untuk tujuan yang lebih sederhana dan langsung. Sebuah proposal non formal biasanya hanya berfokus pada pengajuan kegiatan atau permohonan tertentu tanpa perlu melampirkan dokumen tambahan yang mempersulit proses pengajuan.

Contoh Proposal Non Formal

Berikut adalah contoh sederhana dari sebuah proposal non formal:


Proposal Pengajuan Kegiatan: Lomba Menggambar Anak-anak

Pendahuluan:
Kami, Komunitas Anak Kreatif, berencana mengadakan lomba menggambar untuk anak-anak usia 7-12 tahun. Lomba ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas anak-anak di lingkungan kami serta memberikan wadah bagi mereka untuk mengekspresikan ide-ide mereka melalui gambar.

Isi:
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal 25 November 2025, di halaman taman kota. Lomba akan diikuti oleh sekitar 50 anak-anak yang telah terdaftar sebelumnya. Setiap peserta akan diberikan kertas gambar dan perlengkapan menggambar yang sudah disediakan oleh panitia. Kegiatan ini akan diadakan selama 3 jam, dimulai pada pukul 08.00 WIB hingga 11.00 WIB.

Penutup:
Kami berharap kegiatan ini dapat mendapatkan dukungan dari pihak terkait. Untuk itu, kami mohon izin dan persetujuan untuk mengadakan lomba menggambar ini di taman kota. Kami juga mengharapkan dukungan berupa fasilitas dan tempat yang dapat membantu kelancaran acara. Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.


Kesimpulan

Proposal non formal adalah jenis proposal yang disusun dengan struktur yang sederhana dan tidak terlalu memerlukan dokumen pendukung yang kompleks. Proposal ini umumnya hanya terdiri dari tiga bagian utama: pendahuluan, isi, dan penutup. Karena sifatnya yang lebih santai dan fleksibel, proposal non formal cocok digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak memerlukan prosedur administratif yang rumit, seperti permohonan izin atau pengajuan kegiatan kecil.

Meskipun lebih sederhana, proposal non formal tetap efektif untuk mengajukan ide atau rencana kegiatan yang jelas dan langsung ke pokok masalah. Jadi, apabila kamu sedang merencanakan sebuah acara atau kegiatan yang sederhana, proposal non formal bisa menjadi pilihan yang tepat.