Kamu mungkin pernah dengar seseorang bilang, “Qadarullah, mobilnya mogok pas mau berangkat kerja” atau “Qadarullah, dia nggak jadi berangkat karena hujan deras.” Istilah ini cukup sering dipakai, terutama di kalangan Muslim. Tapi sebenarnya, qadarullah artinya apa, sih?
Secara bahasa, “qadarullah” berasal dari bahasa Arab: “qadar” yang berarti takdir atau ketentuan, dan “Allah” yang berarti Tuhan. Jadi, qadarullah bisa diartikan sebagai “takdir dari Allah” atau “ketetapan Allah”. Biasanya, kalimat ini diucapkan ketika terjadi sesuatu yang di luar rencana atau kehendak kita.
Ucapan ini bukan sekadar pasrah, tapi bentuk pengakuan bahwa semua yang terjadi di dunia ini sudah diatur oleh Allah. Baik itu kejadian yang menyenangkan maupun yang nggak sesuai harapan, semua sudah ada dalam takdir-Nya. Ucapan ini juga mengajarkan kita untuk ikhlas dan sabar dalam menerima kenyataan.
Di artikel ini, DomainJava.com akan bahas lebih dalam arti qadarullah, bagaimana penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari, dan kenapa kalimat ini bisa memberikan ketenangan hati saat menghadapi hal-hal yang nggak kita duga.
Pengertian Qadarullah
Qadarullah adalah istilah dalam bahasa Arab yang secara harfiah berarti takdir Allah. Kata ini berasal dari dua kata yaitu qadar yang berarti takdir atau ketentuan, dan Allah yang merupakan nama Tuhan dalam Islam. Jadi, qadarullah dapat diartikan sebagai ketetapan atau kehendak Allah terhadap segala sesuatu yang terjadi di alam semesta.
Dalam kehidupan sehari-hari, kata qadarullah sering digunakan untuk menyatakan bahwa suatu kejadian adalah bagian dari rencana atau kehendak Allah, baik itu kejadian yang menyenangkan maupun yang kurang menyenangkan.
Qadarullah dalam Konteks Akidah Islam
Dalam ajaran Islam, percaya kepada qadar atau takdir adalah bagian dari rukun iman yang keenam. Seorang Muslim wajib meyakini bahwa semua yang terjadi, baik atau buruk, sudah ditentukan oleh Allah sejak dahulu. Arti kata Qadarullah menunjukkan bahwa tidak ada yang kebetulan di dunia ini karena segala sesuatu berjalan sesuai dengan ilmu dan kehendak-Nya.
Meyakini qadarullah membuat seorang Muslim lebih sabar, ikhlas, dan tidak berputus asa ketika menghadapi ujian hidup. Ini juga menumbuhkan rasa tawakal, yaitu berserah diri kepada Allah setelah berusaha.
Perbedaan Qadar dan Qadha
Sering kali istilah qadar disandingkan dengan qadha. Secara ringkas:
- Qadha adalah keputusan Allah yang sudah ditetapkan di Lauhul Mahfuz
- Qadar adalah proses terjadinya ketetapan tersebut di dunia nyata
Contohnya, jika seseorang mengalami musibah hari ini, maka qadha-nya sudah tercatat sejak lama, dan qadar-nya adalah saat musibah itu benar-benar terjadi.
Meskipun berbeda, keduanya saling berkaitan dan menjadi bagian dari takdir yang harus diyakini.
Kapan Ucapan Qadarullah Digunakan
Ucapan qadarullah biasanya diucapkan dalam situasi tertentu seperti:
- Saat mengalami musibah atau kesedihan
- Ketika rencana tidak berjalan sesuai harapan
- Sebagai pengingat bahwa semua terjadi atas izin Allah
- Untuk menunjukkan sikap sabar dan ridha atas ketetapan-Nya
Contoh penggunaan: seseorang gagal dalam ujian masuk perguruan tinggi dan mengatakan qadarullah sebagai bentuk penerimaan terhadap hasil tersebut.
Contoh Kalimat Menggunakan Qadarullah
Berikut beberapa contoh penggunaan kata qadarullah dalam kalimat:
Qadarullah hari ini hujan deras sehingga acara dibatalkan
Qadarullah aku belum bisa pergi haji tahun ini
Qadarullah mobilnya mogok padahal sudah dicek kemarin
Qadarullah dia dipanggil lebih dulu oleh Allah
Ucapan qadarullah sering diiringi dengan rasa tawakal dan pengingat untuk tetap bersyukur meski hasil tidak sesuai harapan.
Qadarullah vs Innalillahi: Apa Bedanya
Banyak orang yang kadang bingung membedakan antara qadarullah dan innalillahi. Keduanya memang sering digunakan saat terjadi musibah, namun maknanya berbeda.
- Qadarullah menekankan bahwa musibah tersebut adalah bagian dari ketetapan Allah
- Innalillahi (inna lillahi wa inna ilaihi rajiun) adalah kalimat istirja yang diucapkan saat mendengar kabar duka atau kematian
Contohnya, ketika seseorang kehilangan dompet, bisa mengucapkan qadarullah. Namun jika mendengar berita kematian, lebih tepat mengucapkan innalillahi.
Hikmah Meyakini Qadarullah
Meyakini qadarullah bukan sekadar menerima kenyataan, tapi juga membawa banyak manfaat bagi kepribadian seorang Muslim, antara lain:
- Menumbuhkan kesabaran saat menghadapi ujian
- Meningkatkan keikhlasan dalam menjalani kehidupan
- Menghindarkan dari sikap sombong saat sukses
- Membentuk jiwa yang tenang dan tidak mudah stres
- Mendorong untuk tetap berusaha sambil bertawakal
Dengan memahami makna qadarullah, seseorang akan lebih mampu menerima takdir dengan lapang dada tanpa mengeluh berlebihan.
Dalil tentang Takdir dalam Al-Qur’an
Beberapa ayat dalam Al-Qur’an menjelaskan tentang pentingnya iman kepada takdir atau qadarullah. Salah satunya:
Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah. Barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu
(QS At-Taghabun: 11)
Ayat ini menunjukkan bahwa semua kejadian, baik maupun buruk, berada dalam kendali Allah dan menjadi bagian dari qadarullah.
Sikap Seimbang: Antara Ikhtiar dan Qadarullah
Meyakini qadarullah bukan berarti pasrah tanpa usaha. Islam mengajarkan umatnya untuk berusaha maksimal dan kemudian berserah diri kepada Allah atas hasilnya.
Sikap terbaik adalah menyeimbangkan antara ikhtiar dan tawakal. Setelah berusaha dengan sungguh-sungguh, kita serahkan hasilnya kepada Allah dan menerima dengan hati lapang jika tak sesuai harapan.
Contoh nyata: belajar keras untuk ujian, tetapi jika hasilnya belum memuaskan, kita ucapkan qadarullah sebagai bentuk penerimaan.
Kesimpulan
Qadarullah artinya adalah takdir Allah atau ketetapan yang berasal dari kehendak-Nya. Ucapan ini digunakan sebagai bentuk penerimaan terhadap peristiwa yang terjadi dalam hidup, terutama hal-hal yang berada di luar kendali manusia.
Baca Juga : Ittiba Adalah: Pengertian, Dalil, dan Pentingnya dalam Islam
Meyakini qadarullah adalah bagian penting dari keimanan seorang Muslim. Ia mengajarkan kita untuk sabar, ikhlas, dan tidak mudah putus asa. Dengan memahami makna qadarullah, kita akan lebih siap menghadapi berbagai keadaan, baik suka maupun duka, dengan hati yang tenang dan penuh keyakinan kepada Allah.
