Tokoh-Tokoh Pendidikan Internasional yang Mempengaruhi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Siapakah Tokoh-Tokoh Pendidikan Internasional yang Mempengaruhi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara? Kalau kita ngomongin dunia pendidikan di Indonesia, pasti nama Ki Hadjar Dewantara langsung muncul di benak kita. Beliau dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional dan punya pengaruh besar dalam membentuk sistem pendidikan di tanah air.

Tapi, pernah nggak sih kamu kepikiran—pemikiran Ki Hadjar itu asalnya dari mana aja? Apakah semuanya murni dari pengalaman pribadinya, atau ada tokoh-tokoh luar negeri yang ikut mempengaruhi?

Ternyata, selama masa pengasingannya di Belanda, Ki Hadjar banyak belajar dari tokoh-tokoh pendidikan dunia. Ia nggak cuma diam, tapi justru aktif menggali ilmu dan memperluas wawasannya soal pendidikan. Beberapa tokoh besar seperti Rabindranath TagoreMaria Montessori, hingga Friedrich Froebel ikut membentuk cara pandang Ki Hadjar tentang bagaimana seharusnya pendidikan berjalan—bukan sekadar transfer ilmu, tapi juga proses membentuk manusia seutuhnya.

Yang menarik, Ki Hadjar nggak menelan mentah-mentah pemikiran para tokoh ini. Ia memadukannya dengan nilai-nilai budaya Indonesia dan menciptakan sistem pendidikan yang relevan dengan masyarakat kita. Prinsipnya yang terkenal—Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani—bisa dibilang lahir dari hasil perpaduan pemikiran global dan kearifan lokal.

Nah, di artikel ini, kita bakal bahas siapa aja tokoh-tokoh pendidikan internasional yang punya pengaruh besar terhadap pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Siapa tahu, kamu jadi makin paham bahwa pendidikan itu nggak bisa lepas dari konteks global, tapi tetap bisa dibawa pulang dan disesuaikan dengan nilai-nilai kita sendiri.

Tokoh-Tokoh Pendidikan Internasional yang Mempengaruhi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Ki Hadjar Dewantara dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, pelopor yang memperjuangkan hak pendidikan bagi semua lapisan masyarakat tanpa memandang status sosial.

Gagasannya tentang pendidikan yang humanis, merdeka, dan membebaskan tidak lahir begitu saja. Dalam perjalanannya, pemikiran Ki Hadjar dipengaruhi oleh berbagai tokoh pendidikan internasional yang lebih dahulu mengembangkan konsep serupa di negara masing-masing.

Siapa saja tokoh-tokoh tersebut? Berikut ulasannya:


1. Rabindranath Tagore (India)

Rabindranath Tagore adalah seorang filsuf, penyair, dan pendidik asal India yang sangat mempengaruhi pemikiran Ki Hadjar Dewantara, khususnya tentang pendidikan yang selaras dengan alam dan kebudayaan lokal.

Pengaruh utama:

  • Pendidikan harus menumbuhkan kepribadian dan kebebasan berpikir peserta didik.
  • Sekolah bukan hanya tempat belajar formal, tetapi ruang pembentukan karakter yang menghargai kearifan lokal.

Ki Hadjar bahkan sempat mengunjungi India dan melihat langsung Santiniketan, sekolah yang didirikan Tagore, dan menjadikannya inspirasi dalam mendirikan Taman Siswa di Indonesia.


2. Maria Montessori (Italia)

Maria Montessori adalah tokoh pendidikan asal Italia yang dikenal dengan pendekatannya yang menempatkan anak sebagai subjek aktif dalam proses belajar.

Pengaruh utama:

  • Pendidikan harus menghargai individualitas anak.
  • Anak belajar melalui pengalaman langsung, bukan hanya hafalan.
  • Lingkungan belajar harus dirancang sesuai kebutuhan tumbuh kembang anak.

Konsep “pendidikan yang memerdekakan” ala Ki Hadjar Dewantara memiliki kesamaan dengan pendekatan Montessori dalam mendorong kemandirian dan kebebasan berpikir.


3. Friedrich Fröbel (Jerman)

Fröbel dikenal sebagai pencipta kindergarten (taman kanak-kanak) dan pencetus pentingnya pendidikan usia dini.

Pengaruh utama:

  • Bermain adalah bagian penting dalam proses belajar anak.
  • Lingkungan pendidikan harus ramah, menyenangkan, dan merangsang kreativitas.

Ki Hadjar mengadopsi semangat ini dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak menekan, sesuai dengan konsep Taman Siswa sebagai tempat anak “berkembang secara alami”.


4. John Dewey (Amerika Serikat)

John Dewey adalah filsuf dan pendidik yang sangat berpengaruh dalam gerakan pendidikan progresif di Amerika.

Pengaruh utama:

  • Pendidikan adalah proses sosial dan demokratis.
  • Belajar harus berbasis pengalaman langsung (learning by doing).
  • Sekolah harus menyiapkan peserta didik untuk berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.

Konsep “pendidikan untuk hidup” dan penekanan pada pengalaman nyata sangat selaras dengan pemikiran Ki Hadjar bahwa pendidikan tidak hanya mencetak murid pintar, tetapi juga warga negara yang bertanggung jawab.


5. Mahatma Gandhi (India)

Selain dikenal sebagai tokoh kemerdekaan India, Gandhi juga memiliki pemikiran kuat tentang pendidikan.

Pengaruh utama:

  • Pendidikan harus membentuk karakter dan etika, bukan sekadar intelektualitas.
  • Kemandirian, kerja tangan, dan kehidupan sederhana adalah bagian penting dari pendidikan.

Ki Hadjar banyak terinspirasi oleh nilai-nilai kesederhanaan, keberpihakan pada rakyat kecil, dan pentingnya karakter dalam pendidikan, seperti yang diajarkan Gandhi.


Kesimpulan

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan tidak terlepas dari pengaruh berbagai tokoh pendidikan dunia. Namun, yang membuatnya istimewa adalah kemampuannya mengadaptasi pemikiran global tersebut menjadi konsep pendidikan yang kontekstual dengan budaya dan kebutuhan bangsa Indonesia.

Melalui Taman Siswa, Ki Hadjar membuktikan bahwa pendidikan bukan sekadar proses akademis, melainkan alat pembebasan manusia—sebuah warisan pemikiran yang tetap relevan hingga hari ini.