Apa yang dimaksud dengan long tail keyword? Pelajari pengertian, cara riset, dan strategi optimasi long tail keyword untuk meningkatkan peringkat di SERP Google.
Apa yang Dimaksud dengan Long Tail Keyword?
Dalam dunia optimasi mesin pencari (SEO), kata kunci atau keyword memegang peran penting untuk menentukan seberapa mudah sebuah konten ditemukan oleh pengguna internet. Namun, tidak semua kata kunci memiliki nilai strategis yang sama. Salah satu jenis kata kunci yang sering digunakan oleh para ahli SEO adalah long tail keyword.
Apa yang dimaksud dengan long tail keyword?
Pengertian long tail keyword adalah kata kunci berbentuk frasa panjang, biasanya terdiri dari 3 hingga 5 kata atau lebih, yang lebih spesifik dan tertarget. Misalnya, dibandingkan hanya menggunakan kata kunci umum seperti “sepatu wanita”, long tail keyword akan berbentuk “sepatu wanita olahraga warna putih”.
Kata kunci seperti ini mungkin memiliki volume pencarian lebih rendah, namun tingkat persaingannya juga lebih kecil, sehingga lebih mudah untuk mendapatkan peringkat tinggi di hasil pencarian Google (SERP).
Mengapa Long Tail Keyword Penting dalam Strategi SEO?
Sebelum membahas cara mencari long tail keyword, penting untuk memahami mengapa strategi ini begitu efektif. Berikut beberapa alasannya:
a. Persaingan yang Lebih Rendah
Kata kunci umum biasanya diperebutkan oleh banyak situs besar, sedangkan long tail keyword memberikan peluang bagi situs baru atau blog kecil untuk bersaing di halaman pertama Google.
b. Tingkat Konversi Lebih Tinggi
Pengguna yang mengetikkan kata kunci panjang biasanya sudah memiliki niat yang lebih spesifik. Misalnya, orang yang mencari “beli laptop gaming murah 2025” kemungkinan besar sudah siap membeli produk.
c. Membantu Optimasi SEO Jangka Panjang
Dengan menargetkan banyak long tail keyword, Anda bisa membangun peta konten yang kuat. Hal ini membantu Google memahami konteks dan relevansi situs Anda secara menyeluruh.
d. Mendukung Voice Search
Tren pencarian suara (voice search) kini meningkat pesat. Pengguna cenderung mengucapkan kalimat panjang seperti “apa long tail keyword itu?” dibanding hanya satu kata. Maka, long tail keyword menjadi lebih relevan di era digital saat ini.
Cara Mencari Long Tail Keyword yang Efektif
Setelah memahami pengertian long tail keyword dan manfaatnya, kini saatnya membahas bagaimana cara riset long tail keyword dengan tepat. Berikut 4 tips dan cara riset long tail keyword yang terbukti efektif:
1 Gunakan Tools Riset Keyword Ubersuggest
Ubersuggest adalah alat riset keyword yang dikembangkan oleh Neil Patel, seorang pakar SEO internasional. Tools ini menyediakan banyak data seperti volume pencarian, tingkat kesulitan SEO, CPC (cost per click), hingga ide-ide keyword turunan.
Langkah menggunakan Ubersuggest untuk mencari long tail keyword:
- Buka situs Ubersuggest.
- Ketikkan keyword utama di kolom pencarian.
- Pilih bahasa dan negara target.
- Klik Keyword Ideas.
- Lihat daftar kata kunci turunan beserta volume pencarian dan tingkat persaingan.
Contohnya, jika Anda mengetikkan kata “digital marketing”, Ubersuggest akan menampilkan ide seperti:
- digital marketing untuk UMKM
- strategi digital marketing 2025
- kursus digital marketing online gratis
Dari daftar ini, Anda bisa menemukan long tail keyword potensial yang bisa dioptimalkan dalam konten Anda.
2 Manfaatkan Fitur Pencarian Terkait di Google
Fitur ini muncul di bagian bawah hasil pencarian Google dengan label “Pencarian terkait”. Long tail keyword yang muncul di sana direkomendasikan langsung oleh algoritma Google, sehingga kualitasnya sangat baik.
Cara menemukan long tail keyword dari fitur ini:
- Ketikkan kata kunci utama di kolom pencarian.
- Scroll ke bagian bawah hasil pencarian.
- Catat beberapa rekomendasi keyword yang muncul.
Misalnya, untuk keyword “cara membuat blog”, Anda mungkin menemukan saran seperti:
- cara membuat blog gratis dan menghasilkan uang
- cara membuat blog di WordPress pemula
Kedua contoh tersebut termasuk long tail keyword yang sangat potensial untuk dijadikan judul artikel atau subtopik konten.
3 Cari Long Tail Keyword di Google Keyword Planner
Google Keyword Planner merupakan alat resmi dari Google untuk melakukan riset kata kunci. Meski awalnya dirancang untuk pengiklan Google Ads, alat ini juga sangat berguna untuk SEO.
Kelebihan Google Keyword Planner:
- Data volume pencarian yang akurat dan real-time
- Menyediakan keyword turunan dan ide-ide baru
- Bisa digunakan gratis, tanpa harus beriklan
Langkah penggunaannya:
- Login ke akun Google Anda.
- Masuk ke Google Keyword Planner.
- Pilih opsi “Temukan Kata Kunci Baru”.
- Ketikkan keyword utama.
- Lihat daftar saran keyword beserta volume dan tingkat persaingan.
Pilihlah long tail keyword dengan 4 kata atau lebih, serta volume pencarian menengah dan persaingan rendah agar peluang ranking lebih besar.
4 Gunakan Fitur Google Autocomplete
Fitur Google Autocomplete atau saran otomatis di kolom pencarian juga dapat dimanfaatkan untuk menemukan ide long tail keyword.
Caranya:
- Ketikkan kata kunci utama di kolom pencarian Google.
- Tambahkan satu huruf di belakang kata tersebut.
- Amati saran yang muncul secara otomatis.
Contoh:
- Ketik: “game terbaik 2025 a”
- Google mungkin menampilkan:
- game terbaik 2025 android
- game terbaik 2025 apps store
Dari sini, Anda bisa menemukan frasa panjang yang sering dicari pengguna, sekaligus relevan dengan topik Anda.
Strategi Mengoptimalkan Penggunaan Long Tail Keyword di Konten
Menemukan long tail keyword saja tidak cukup. Anda perlu tahu bagaimana menggunakannya secara efektif agar memberikan dampak nyata pada peringkat di mesin pencari.
Berikut strategi yang bisa Anda terapkan:
a. Gunakan Long Tail Keyword di Judul Utama (H1)
Judul yang mengandung long tail keyword lebih mudah dikenali Google sebagai relevan terhadap kueri pencarian pengguna. Contohnya:
- ✅ “Cara Riset Long Tail Keyword untuk Pemula”
- ❌ “Tips SEO Terbaik” (terlalu umum)
b. Sisipkan di Subheading (H2 & H3)
Gunakan variasi long tail keyword di subjudul agar konten Anda tetap alami dan mudah dibaca.
Misalnya:
- “Cara Mencari Long Tail Keyword Menggunakan Google Keyword Planner”
- “Strategi Menggunakan Long Tail Keyword untuk SEO Blog”
c. Letakkan di Paragraf Awal dan Akhir
Pastikan kata kunci utama muncul di 100 kata pertama dan di bagian kesimpulan artikel agar Google mengenali fokus topik Anda.
d. Gunakan LSI (Latent Semantic Indexing)
Tambahkan kata kunci pendukung (LSI keyword) yang relevan, seperti:
- riset keyword SEO
- optimasi konten
- strategi digital marketing
- peningkatan traffic organik
Ini membantu Google memahami konteks keseluruhan artikel Anda.
e. Optimalkan di Meta Tag & URL
Buat URL yang mengandung long tail keyword agar lebih SEO-friendly.
Contoh:https://www.domainjava.com/blog/apa-yang-dimaksud-dengan-long-tail-keyword
Kesalahan Umum Saat Menggunakan Long Tail Keyword
Banyak pemula yang sudah memahami pengertian long tail keyword, namun gagal mengoptimalkannya karena beberapa kesalahan berikut:
- Terlalu memaksa penyebutan keyword (keyword stuffing).
Jangan mengulang kata kunci terlalu sering karena bisa membuat artikel tidak alami dan bahkan menurunkan peringkat. - Mengabaikan niat pencarian (search intent).
Pastikan long tail keyword sesuai dengan tujuan pengguna: apakah mereka ingin belajar, membeli, atau mencari referensi. - Tidak melakukan update konten.
Tren pencarian bisa berubah setiap tahun. Pastikan Anda memperbarui artikel dan long tail keyword yang digunakan.
Contoh Penerapan Long Tail Keyword di Artikel
Misalkan Anda memiliki blog tentang teknologi. Kata kunci utama Anda adalah “laptop gaming”.
Daripada menargetkan kata umum itu, Anda bisa membuat beberapa artikel dengan long tail keyword seperti:
- Rekomendasi laptop gaming terbaik 2025 harga 10 jutaan
- Laptop gaming tipis dengan RTX 4060
- Perbandingan laptop gaming Asus vs Acer
Setiap artikel menargetkan long tail keyword berbeda, tapi tetap dalam satu topik besar. Hasilnya? Traffic organik meningkat secara signifikan tanpa perlu bersaing di kata kunci super kompetitif.
Kesimpulan: Long Tail Keyword, Senjata Rahasia SEO Modern
Sekarang Anda sudah memahami apa yang dimaksud dengan long tail keyword, serta bagaimana cara mencari dan mengoptimalkannya.
Mari kita rangkum poin pentingnya:
- Long tail keyword adalah kata kunci panjang (3–5 kata) yang lebih spesifik dan mudah dioptimasi.
- Gunakan tools seperti Ubersuggest, Google Keyword Planner, Autocomplete, dan Pencarian Terkait Google untuk riset.
- Optimalkan penggunaannya di judul, subjudul, dan paragraf utama agar relevansi konten meningkat.
- Hindari keyword stuffing dan fokus pada niat pencarian pengguna.
Dengan strategi yang tepat, long tail keyword bisa menjadi kunci utama memenangkan peringkat di SERP Google, meningkatkan traffic organik, dan memperkuat otoritas situs Anda.
Ingin belajar lebih dalam soal SEO dan riset keyword?
Baca juga artikel berikut:
- Cara Menggunakan Ubersuggest untuk Research Keyword
- Optimasi Konten SEO Menggunakan People Also Ask
