0 Suara
lalu oleh (13.0rb Poin)
Dalam pembelajaran Kimia, guru menantang siswa menjawab pertanyaan:

“Bagaimana cara mengurangi penggunaan plastik tanpa mengorbankan fungsi kemasan?”

Siswa diminta merancang solusi ilmiah berbasis bahan biodegradable dan melakukan eksperimen sederhana untuk mengujinya.
Pendekatan ini mencerminkan penerapan …

A. Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning).
B. Pembelajaran berbasis penemuan (Discovery Learning).
C. Pembelajaran inkuiri ilmiah (Inquiry-Based Learning).
D. Pembelajaran ekspositori berbasis sains.
E. Pembelajaran tematik integratif.

1 jawaban

0 Suara
lalu oleh (13.0rb Poin)

Pendekatan yang diterapkan oleh guru dalam pembelajaran Kimia ini mencerminkan penerapan A. Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning).

Penjelasan Mengapa Pilihan A Tepat:

Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning atau PBL) adalah pendekatan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam pemecahan masalah nyata dan relevan dengan kehidupan mereka, di mana mereka bekerja dalam jangka waktu tertentu untuk merancang, menyusun, dan menyelesaikan sebuah proyek yang menghasilkan produk atau solusi. Dalam konteks ini, guru menantang siswa untuk merancang solusi ilmiah terkait pengurangan penggunaan plastik dengan menggunakan bahan biodegradable dan melakukan eksperimen sederhana untuk mengujinya. Ini adalah contoh klasik dari PBL, karena:

  1. Masalah Dunia Nyata:

    • Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan isu dunia nyata, yaitu bagaimana mengurangi penggunaan plastik tanpa mengorbankan fungsi kemasan. Masalah ini sangat relevan dengan tantangan lingkungan yang sedang dihadapi dunia, khususnya dalam hal pencemaran plastik. Siswa diminta untuk berpikir kritis dan kreatif dalam merancang solusi yang konkret.

  2. Rancangan Proyek yang Menantang:

    • Siswa diminta untuk merancang solusi berbasis bahan biodegradable dan melakukan eksperimen untuk mengujinya. Ini bukan hanya tentang mempelajari teori kimia, tetapi juga menerapkan pengetahuan tersebut dalam konteks praktis untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat.

  3. Kerja Tim dan Kolaborasi:

    • Meskipun tidak dijelaskan secara rinci dalam soal, proyek seperti ini biasanya melibatkan kerja kelompok, di mana siswa dapat saling berbagi ide, menguji hipotesis, dan menyelesaikan tugas bersama-sama. Pembelajaran berbasis proyek mendorong keterampilan kolaborasi yang sangat penting di dunia nyata.

  4. Penggunaan Produk atau Solusi Nyata:

    • Hasil dari proyek ini, yaitu eksperimen dan solusi ilmiah berbasis bahan biodegradable, adalah produk nyata yang dapat diuji dan digunakan untuk memberikan solusi terhadap masalah yang ada. Ini memberi siswa kesempatan untuk melihat langsung dampak dari ide mereka dalam kehidupan nyata.

Mengapa Pilihan Lain Kurang Tepat?

  • B. Pembelajaran berbasis penemuan (Discovery Learning):

    • Meskipun dalam pembelajaran berbasis penemuan siswa diberi kesempatan untuk menemukan konsep-konsep ilmiah melalui eksplorasi, pendekatan ini lebih berfokus pada penemuan prinsip ilmiah secara mandiri. Dalam kasus ini, guru tidak hanya meminta siswa untuk menemukan teori atau konsep, tetapi mereka juga diminta untuk merancang solusi praktis dan eksperimen yang mengarah pada produk atau solusi nyata, yang lebih mendekati pembelajaran berbasis proyek.

  • C. Pembelajaran inkuiri ilmiah (Inquiry-Based Learning):

    • Pembelajaran inkuiri ilmiah memang melibatkan pertanyaan yang memacu siswa untuk melakukan investigasi ilmiah. Namun, pembelajaran inkuiri lebih fokus pada proses penyelidikan yang lebih terbuka, seringkali tanpa pedoman yang sangat spesifik. Sementara itu, pembelajaran berbasis proyek memiliki tujuan yang lebih terarah dalam menghasilkan produk atau solusi yang dapat diaplikasikan.

  • D. Pembelajaran ekspositori berbasis sains:

    • Pembelajaran ekspositori berbasis sains adalah pendekatan di mana guru memberikan penjelasan langsung kepada siswa mengenai konsep-konsep ilmiah. Meskipun dalam pembelajaran Kimia ini ada pengetahuan yang harus dipahami siswa, fokus utama bukan pada penyampaian informasi secara ekspositori, melainkan pada penerapan pengetahuan untuk menciptakan solusi. Oleh karena itu, pendekatan ini lebih mengarah pada PBL daripada pembelajaran ekspositori.

  • E. Pembelajaran tematik integratif:

    • Pembelajaran tematik integratif menghubungkan berbagai disiplin ilmu dalam satu tema yang koheren. Meskipun mengintegrasikan konsep-konsep Kimia dengan isu lingkungan, fokus utamanya dalam soal ini lebih terarah pada penerapan praktis dalam bentuk proyek, yang lebih sesuai dengan PBL. Pembelajaran tematik integratif biasanya melibatkan lebih banyak mata pelajaran atau aspek kehidupan lainnya.

Kesimpulan

Pendekatan yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran Kimia ini, yang mengajak siswa untuk merancang solusi berbasis bahan biodegradable dan melakukan eksperimen sederhana, merupakan contoh yang jelas dari Pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning). Ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengatasi masalah dunia nyata dengan menggunakan pengetahuan ilmiah, sambil mengembangkan keterampilan kolaborasi, kreativitas, dan pemecahan masalah yang sangat relevan dengan tantangan kehidupan di masa depan.

...