Pertanyaan serupa

0 Suara
1 Jawaban
0 Suara
1 Jawaban
0 Suara
1 Jawaban
0 Suara
1 Jawaban
0 Suara
1 Jawaban
0 Suara
lalu oleh (13.0rb Poin)
Tulis Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 halaman 164, 165, 166, 167 Kegiatan 5 Bab 6

Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 9 Kurikulum Merdeka, siswa diajak memperkuat kemampuan berbahasa melalui aktivitas berbasis teks.

Fokus pembelajaran tidak hanya pada pemahaman isi, tetapi juga pada keterampilan menyusun, menyimak, dan menyampaikan informasi secara efektif.

Pada Bab 6 berjudul "Merencanakan Masa Depan", siswa diperkenalkan dengan pertanyaan pemantik.

Pertanyaan tersebut antara lain apa yang dimaksud dengan “Gantungkan cita-citamu setinggi langit” dan apakah setiap orang harus memiliki cita-cita.

Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan berlatih merencanakan masa depan, membuat kesimpulan berdasarkan bacaan, menyampaikan argumentasi dalam diskusi, dan menggunakan kalimat pengandaian dalam diskusi.

Kalian juga menemukan pesan teks argumentasi, memerinci argumentasi dalam infografik, memanfaatkan peta pikiran dalam  menyampaikan argumentasi, serta menyimak dan menemukan pesan lagu

Siswa juga diajak mempelajari Menggunakan Kalimat Pengandaian dalam Diskusi dalam Membuat Kesimpulan Berdasarkan Bacaan dalam Kegiatan 5: Membaca dan Memahami Teks.

Soal-soal dalam bab ini bersumber dari buku Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas 9 yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek tahun 2022.

Untuk mendukung proses belajar mandiri di rumah, tersedia kunci jawaban Kegiatan 5: Membaca dan Memahami Teks di halaman 164, 165, 166, 167.

1 jawaban

0 Suara
lalu oleh (13.0rb Poin)

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 164, 165, 166, 167 (Kegiatan 5: Membaca dan Memahami Teks)

Teks yang dibaca: Kolom: Profesor-Profesor yang Entrepreneurial: Pentingnya Mengerjakan PR oleh Prof. Dr. Agus Budiyono


1. Apa yang dimaksud dengan PR oleh tokoh?

  • Jawaban: PR yang dimaksud oleh tokoh bukan hanya pekerjaan rumah (PR) dari sekolah, tetapi segala bentuk persiapan dan usaha yang dilakukan secara konsisten untuk mencapai cita-cita. Contohnya adalah mempersiapkan diri dengan belajar bahasa Inggris setiap hari sebagai bekal untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri.

2. Menurut kalian, bagaimana sikap tokoh dalam menghadapi keterbatasan?

  • Jawaban: Tokoh menunjukkan sikap pantang menyerah, disiplin, dan tekun dalam menghadapi keterbatasan. Meskipun memiliki keterbatasan ekonomi dan tidak mampu mengikuti bimbingan belajar, ia tetap berusaha keras untuk belajar secara mandiri dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, seperti membeli majalah bekas dan menonton film berbahasa Inggris tanpa teks terjemahan.

3. Apa yang dilakukan tokoh untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya?

  • Jawaban: Tokoh meluangkan waktu satu jam setiap hari selama 4,5 tahun untuk belajar bahasa Inggris. Ia belajar dengan berbagai cara agar tidak bosan, seperti:

    • Membaca majalah bekas berbahasa Inggris seperti Times, Newsweek, dan The Economist.

    • Menonton film tanpa melihat teks terjemahan.

    • Sesekali memeriksa buku grammar untuk memperbaiki pemahaman.

    • Usaha kecil namun konsisten ini membuat kemampuan bahasanya meningkat pesat.

4. Disebutkan bahwa hanya tokoh yang mampu melakukan presentasi dalam bahasa Inggris dengan baik. Menurut kalian, mengapa rekan-rekan tokoh tidak memiliki kemampuan yang sama?

  • Jawaban: Rekan-rekan tokoh tidak memiliki kemampuan yang sama karena mereka tidak melakukan persiapan dan latihan yang sama seperti tokoh. Mereka mungkin hanya fokus pada nilai akademik (IPK tinggi) tanpa mengasah kemampuan praktis seperti berbicara bahasa Inggris. Tokoh sudah "mengerjakan PR"-nya lebih dulu, yaitu berlatih terus-menerus dalam jangka waktu lama.

5. Apa saja argumentasi tokoh yang kalian setujui dan ingin kalian praktikkan? Jelaskan jawaban kalian.

  • Jawaban: Saya setuju dengan pandangan tokoh bahwa keberhasilan datang dari kerja keras dan konsistensi, bukan hanya kecerdasan atau nilai tinggi. Saya ingin mempraktikkannya dengan membuat jadwal belajar rutin, tidak menunda tugas, dan menyiapkan diri sejak dini untuk mencapai cita-cita, seperti meningkatkan kemampuan bahasa asing atau keterampilan lain yang dibutuhkan.


Kesimpulan:
Dalam teks ini, tokoh mengajarkan kita bahwa untuk mencapai kesuksesan, kita harus bekerja keras dan konsisten. Tidak cukup hanya bergantung pada kecerdasan atau nilai akademik tinggi. Keterampilan praktis, seperti kemampuan bahasa asing, sangat penting untuk dipelajari dengan cara yang disiplin dan terus-menerus. Dengan melakukan "PR" sejak dini, seperti belajar mandiri dan berlatih secara rutin, kita bisa meraih cita-cita kita, meskipun dengan keterbatasan yang ada.

Apakah ada bagian yang ingin kamu bahas lebih lanjut?

...