Mengatasi Tantangan Perbedaan Kemampuan dalam Pembelajaran Perkalian: Langkah-langkah yang Dapat Dilakukan Ibu Diaz
Dalam dunia pendidikan, setiap peserta didik memiliki tingkat kemampuan yang berbeda-beda, termasuk dalam hal menguasai materi prasyarat yang diperlukan untuk memahami topik baru. Hal ini juga berlaku dalam pembelajaran matematika, seperti yang dialami oleh Ibu Diaz saat mengajarkan topik perkalian kepada peserta didiknya. Beberapa siswa kesulitan mengikuti pembelajaran karena belum menguasai materi sebelumnya, sementara yang lain dapat dengan mudah mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut, Ibu Diaz perlu melakukan berbagai langkah untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kemampuan peserta didik yang beragam.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh Ibu Diaz, kecuali:
A. Mengembangkan Diferensiasi Konten
Diferensiasi konten adalah salah satu cara yang dapat digunakan guru untuk memberikan materi yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik. Dalam konteks Ibu Diaz, mengembangkan diferensiasi konten berarti menyajikan materi yang disesuaikan dengan pemahaman siswa. Misalnya, bagi peserta didik yang belum menguasai materi prasyarat, Ibu Diaz bisa memberikan materi perkalian dalam bentuk yang lebih sederhana atau lebih banyak latihan dasar. Sementara itu, bagi peserta didik yang sudah menguasai materi prasyarat, materi yang lebih menantang atau memperdalam konsep bisa diberikan.
Diferensiasi konten dapat membantu mengatasi kesulitan yang dialami siswa yang belum menguasai materi sebelumnya dan memberikan tantangan bagi siswa yang sudah mahir. Oleh karena itu, langkah ini sangat relevan untuk dilakukan.
B. Mendesain Diferensiasi Kegiatan Pembelajaran
Diferensiasi kegiatan pembelajaran adalah cara untuk merancang aktivitas yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Dengan mendesain kegiatan pembelajaran yang berbeda-beda, Ibu Diaz dapat memastikan bahwa semua siswa, baik yang kesulitan maupun yang cepat belajar, dapat tetap terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Sebagai contoh, Ibu Diaz dapat memberikan latihan yang lebih mudah bagi siswa yang kesulitan atau meminta mereka bekerja dalam kelompok untuk saling membantu, sementara siswa yang lebih maju bisa diberikan tantangan atau soal yang lebih sulit.
Diferensiasi kegiatan pembelajaran sangat penting untuk memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai dengan tingkat pemahaman dan kecepatan mereka.
C. Menerapkan Asesmen Awal Kognitif
Asesmen awal kognitif adalah alat yang digunakan untuk mengukur sejauh mana peserta didik memahami materi prasyarat yang diperlukan untuk mempelajari topik yang sedang diajarkan. Dengan melaksanakan asesmen awal kognitif, Ibu Diaz dapat mengetahui level kemampuan siswa sebelum memulai pembelajaran. Hal ini akan membantu Ibu Diaz dalam merencanakan kegiatan yang sesuai untuk masing-masing kelompok siswa.
Asesmen awal kognitif sangat penting untuk membantu guru mengidentifikasi kesenjangan dalam pemahaman siswa, sehingga pembelajaran bisa lebih terfokus dan efektif.
D. Merumuskan Diferensiasi Asesmen Formatif
Diferensiasi asesmen formatif adalah salah satu langkah yang berguna untuk mengevaluasi pemahaman siswa secara berkelanjutan selama proses pembelajaran. Asesmen formatif tidak hanya digunakan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik memahami materi, tetapi juga untuk memberikan umpan balik yang memungkinkan guru untuk menyesuaikan pembelajaran. Ibu Diaz bisa merumuskan diferensiasi asesmen formatif dengan memberikan soal yang disesuaikan dengan kemampuan siswa atau memberikan kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan pemahaman melalui berbagai cara, seperti diskusi kelompok, presentasi, atau tugas individu.
Diferensiasi asesmen formatif sangat bermanfaat untuk memantau perkembangan siswa dan menyesuaikan metode pengajaran sesuai kebutuhan mereka.
E. Merumuskan Diferensiasi Produk/Proyek
Diferensiasi produk atau proyek berfokus pada hasil akhir pembelajaran, seperti tugas atau proyek yang dikerjakan siswa. Dalam konteks ini, diferensiasi produk/proyek berarti memberikan variasi dalam jenis tugas atau proyek yang dikerjakan siswa, tergantung pada tingkat kemampuan mereka. Namun, dalam situasi Ibu Diaz, fokus utama adalah mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa yang belum menguasai materi prasyarat, dan produk atau proyek lebih relevan ketika tujuan pembelajaran sudah tercapai secara keseluruhan.
Diferensiasi produk/proyek memang penting dalam pengajaran, tetapi untuk saat ini, mungkin kurang relevan untuk Ibu Diaz yang sedang berusaha mengatasi kesulitan siswa yang belum menguasai dasar-dasar perkalian. Sebaiknya, langkah pertama adalah memastikan semua siswa menguasai dasar sebelum melanjutkan ke pembuatan produk atau proyek.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, langkah yang perlu dilakukan Ibu Diaz pada pembelajaran berikutnya untuk mengatasi masalah peserta didik yang memiliki kemampuan berbeda dalam menguasai materi adalah E. Merumuskan Diferensiasi Produk/Proyek. Meskipun diferensiasi produk penting, namun untuk saat ini, yang lebih prioritas adalah diferensiasi konten, kegiatan pembelajaran, asesmen awal, dan asesmen formatif untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan peserta didik yang bervariasi.