Apa Perbedaan Kata Adalah, Merupakan, Ialah, Yakni, dan Yaitu?
Dalam bahasa Indonesia, terdapat beberapa kata yang sering digunakan untuk menjelaskan, menegaskan, atau menyamakan suatu hal, seperti adalah, merupakan, ialah, yakni, dan yaitu. Sekilas semuanya tampak serupa, namun fungsi dan penggunaannya dalam kalimat sebenarnya tidak sama persis.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata yakni dan yaitu memang bersinonim, artinya keduanya memiliki maksud dan tujuan yang sama, yaitu menjelaskan, memperinci, atau memberi penegasan terhadap hal yang telah disebut sebelumnya.
Mari kita bahas satu per satu.
1. Adalah
Fungsi:
Sebagai kopula (kata penghubung) yang menghubungkan subjek dan predikat nominal (kata benda, frasa benda, atau adjektiva).
Ciri:
Diletakkan di antara subjek dan predikat.
Tidak digunakan jika predikat berupa kata kerja.
Tidak boleh diikuti oleh kata kerja seperti menjadi, merupakan, berfungsi, dll.
Contoh:
Jakarta adalah ibu kota Indonesia.
Pendidikan adalah kunci kemajuan bangsa.
Salah:
Ia adalah bekerja sebagai guru. ❌
(→ Seharusnya: Ia bekerja sebagai guru.)
2. Merupakan
Fungsi:
Kata kerja (verba) yang berarti “menjadi” atau “termasuk dalam”.
Ciri:
Bisa diikuti oleh kata benda atau frasa nominal.
Tidak bisa digunakan seperti adalah yang hanya penghubung, karena merupakan mengandung makna tindakan.
Contoh:
Olahraga merupakan bagian penting dari gaya hidup sehat.
Kejujuran merupakan nilai dasar dalam pendidikan karakter.
Catatan:
Kalimat dengan merupakan sering bisa diganti dengan adalah, tetapi tidak selalu sebaliknya.
Kalimat Benar Catatan
Air merupakan sumber kehidupan. ✅ Bisa diganti dengan adalah.
Ia merupakan bekerja keras setiap hari. ❌ Karena bekerja adalah verba.
3. Ialah
Fungsi:
Sebagai penegas dalam kalimat definisi, sama seperti adalah, tetapi lebih formal dan menekankan identitas subjek.
Ciri:
Dapat digunakan untuk memberikan penegasan atau identifikasi langsung.
Biasanya dipakai dalam tulisan ilmiah, resmi, atau definisi kamus.
Contoh:
Pahlawan ialah orang yang berjasa bagi bangsa dan negara.
Sumber energi terbarukan ialah energi yang dapat diperbarui secara alami.
4. Yakni
Fungsi:
Digunakan untuk menjelaskan atau memperinci hal yang telah disebut sebelumnya, seperti kata yaitu, tetapi lebih baku dan formal.
Ciri:
Biasanya diikuti oleh penjelasan atau rincian.
Umumnya digunakan dalam tulisan ilmiah atau akademis.
Contoh:
Indonesia memiliki dua musim, yakni musim hujan dan musim kemarau.
Ada dua faktor utama dalam keberhasilan proyek ini, yakni perencanaan dan pelaksanaan.
5. Yaitu
Fungsi:
Sama seperti yakni, digunakan untuk memberi keterangan, penjelasan, atau rincian terhadap hal yang disebut sebelumnya.
Ciri:
Lebih sering digunakan dalam bahasa sehari-hari atau tulisan populer.
Dapat dipertukarkan dengan yakni, meski nuansa formalitasnya berbeda.
Contoh:
Saya suka dua jenis buah, yaitu apel dan mangga.
Ada satu tujuan utama kegiatan ini, yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat.
Perbandingan Singkat
Kata Jenis Fungsi Utama Contoh Tingkat Keformalan
Adalah Kopula Menyambungkan subjek dan predikat nominal "Bali adalah pulau wisata." Netral
Merupakan Verba Menyatakan “menjadi” atau “termasuk” "Bali merupakan tujuan wisata." Netral
Ialah Kopula penegas Menegaskan identitas "Bali ialah pulau wisata terkenal." Formal
Yakni Konjungsi penjelas Menjelaskan atau memperinci "Bali memiliki dua kota besar, yakni Denpasar dan Singaraja." Sangat formal
Yaitu Konjungsi penjelas Memberi penjelasan atau contoh "Bali punya dua kota besar, yaitu Denpasar dan Singaraja." Umum/sehari-hari
✍️ Kesimpulan
Meskipun adalah, merupakan, ialah, yakni, dan yaitu sering tampak serupa, kelimanya memiliki fungsi gramatikal yang berbeda:
Adalah → penghubung antara subjek dan predikat nominal.
Merupakan → kata kerja bermakna “menjadi” atau “termasuk”.
Ialah → bentuk formal dari adalah, bersifat penegasan.
Yakni → penjelasan formal terhadap hal yang telah disebut.
Yaitu → penjelasan atau contoh yang lebih umum dan ringan.