Pertanyaan serupa

0 Suara
1 Jawaban
0 Suara
1 Jawaban
0 Suara
1 Jawaban
0 Suara
1 Jawaban
0 Suara
lalu oleh (13.0rb Poin)
Tulis Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam Kelas 10 SMA Hal 134: Biografi Tokoh Ulama

Aktivitas 5.5 Bersama kelompokmu, carilah biografi tokoh-tokoh di atas! Presentasikan hasilnya di depan kelas!

Buku pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka halaman 134 bab 5 mempelajari tentang Peran Ulama Penyebar Ajaran Islam di Indonesia.

Salah satu materi yang dibahas pada buku pelajaran buku pelajaran Pendidikan Agama Islam 10 SMA Kurikulum Merdeka halaman 134, karangan Taufik Ahmad, dkk. terbitan Kemdikbud Ristek tahun 2021 yakni tokoh-tokoh ulama penyebar ajaran islam di Indonesia

Ulama memiliki peran penting dalam proses penyebaran, penguatan, dan pembentukan identitas Islam di Indonesia.

Mereka bukan hanya pengajar agama, tetapi juga pembimbing spiritual, tokoh sosial, dan pemimpin masyarakat.

Mempelajari tokoh ulama membantu membentuk karakter, meningkatkan kecintaan terhadap Islam, dan memperkuat jati diri bangsa.

Pada latihan soal kali ini, siswa diminta menjawab pertanyaan terkait aktivitas yang ada dalam halaman tersebut.

Sebagai catatan, sebelum melihat kunci buku pelajaran Pendidikan Agama Islam 10 SMA Kurikulum Merdeka halaman 134 siswa diminta untuk terlebih dahulu menjawab soal secara mandiri.

1 jawaban

0 Suara
lalu oleh (13.0rb Poin)

Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka Halaman 134: Biografi Tokoh-tokoh Ulama

Berikut adalah biografi singkat dari tokoh-tokoh ulama yang disebutkan, yang berperan besar dalam penyebaran dan pengembangan Islam di Nusantara:

1. Nuruddin ar-Raniri (Aceh)

  • Asal: Aceh (dari Gujarat, India)

  • Keterangan: Nuruddin ar-Raniri merupakan ulama besar asal Gujarat yang datang ke Aceh pada abad ke-17 dan diangkat menjadi mufti di Kesultanan Aceh pada masa Sultan Iskandar Tsani. Ia dikenal sebagai tokoh pembaharu yang menentang ajaran wujudiyah Hamzah Fansuri yang dianggap menyimpang dari ajaran Islam yang murni. Nuruddin menegaskan pentingnya pendekatan syariat dalam pemikiran Islam.

  • Karya Utama: Sirath al-Mustaqim, yang menjadi rujukan hukum Islam di Nusantara, khususnya dalam bidang fikih dan ibadah.

2. Abdul Rauf as-Sinkili (Aceh)

  • Asal: Aceh

  • Keterangan: Abdul Rauf as-Sinkili merupakan ulama yang sangat berperan penting dalam penyebaran Islam di Aceh pada abad ke-17. Ia juga merupakan murid dari ulama-ulama besar Makkah dan Madinah. Abdul Rauf dikenal sebagai penerjemah pertama Al-Qur'an ke dalam bahasa Melayu.

  • Karya Utama: al-Mustafid (terjemahan dan tafsir Al-Qur'an dalam bahasa Melayu), serta Mir'at al-Thullab (buku tentang fikih dan muamalah).

3. Muhammad Arsyad al-Banjari (Banjarmasin)

  • Asal: Banjarmasin, Kalimantan Selatan

  • Keterangan: Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari merupakan ulama besar asal Kalimantan Selatan yang menghabiskan 30 tahun menuntut ilmu di Tanah Suci. Ia dikenal sebagai seorang pendidik dan penyebar Islam di Kalimantan, khususnya di daerah Banjar. Karya terkenalnya, Sabil al-Muhtadin, adalah kitab fikih yang masih digunakan di pesantren-pesantren di Nusantara hingga kini.

  • Karya Utama: Sabil al-Muhtadin, yang berfokus pada fikih.

4. Abdullah Mahfudz al-Termasi (Termas, Jawa Timur)

  • Asal: Termas, Jawa Timur

  • Keterangan: Syekh Mahfudz al-Termasi adalah seorang ulama ahli hadis yang berasal dari Pondok Termas, Pacitan. Ia pernah mengajar di Makkah dan dikenal sebagai guru besar hadis yang melahirkan banyak ulama Nusantara. Karyanya banyak mempengaruhi pemahaman ilmu hadis di Nusantara, dan ia dikenal sangat berjasa dalam pengembangan ilmu hadis di kalangan umat Islam di Indonesia.

  • Karya Utama: Minhaj Zawi al-Nazar, yang menjadi rujukan dalam bidang ulumul hadis.

5. Muhammad Shalih bin Umar al-Samarani (Semarang, Jawa Tengah)

  • Asal: Semarang, Jawa Tengah

  • Keterangan: Muhammad Shalih bin Umar al-Samarani lebih dikenal dengan nama Kyai Sholeh Darat. Ia merupakan ulama kharismatik pada abad ke-19 dan juga dikenal sebagai guru dari RA Kartini. Kyai Sholeh Darat menulis berbagai karya dalam bahasa Jawa dan Arab Pegon agar mudah dipahami oleh masyarakat setempat.

  • Karya Utama: Majmu’at al-Syar'iah (fikih dan tasawuf), dan Faid al-Rahman (tafsir Al-Qur'an).

  • Keilmuan: Fikih, tasawuf, dan tafsir.


Kesimpulan:
Kelima tokoh ulama tersebut sangat berperan penting dalam sejarah perkembangan Islam di Nusantara. Mereka tidak hanya menjadi sumber ilmu pengetahuan dalam bidang agama, tetapi juga sebagai panutan dalam menjalankan kehidupan Islami. Karya-karya mereka tetap digunakan hingga sekarang sebagai panduan dalam berbagai bidang seperti fikih, tasawuf, tafsir, dan hadis.

...