Berdasarkan kerangka audit kinerja, audit kinerja tidak hanya menilai output (seperti jumlah kegiatan yang terlaksana atau dana yang sesuai pagu) tetapi juga yang lebih penting adalah outcome (dampak dari kegiatan tersebut terhadap tujuan yang ingin dicapai). Dalam kasus ini, meskipun semua kegiatan pelatihan terlaksana dengan baik (output-nya), survei tindak lanjut menunjukkan bahwa hanya 25% peserta yang benar-benar menerapkan pengetahuan baru dalam usahanya, yang berarti outcome-nya rendah.
Kesimpulan audit yang paling tepat adalah:
C. Program belum efektif karena hasil (outcome) pelatihan tidak sebanding dengan output yang dicapai.
Penjelasan:
-
Efektivitas dalam audit kinerja diukur dengan seberapa baik hasil (outcome) yang dicapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini, meskipun pelatihan telah terlaksana sesuai jadwal dan administrasi lengkap, kenyataannya hanya sebagian kecil peserta yang menerapkan pengetahuan baru dalam bisnis mereka. Ini menunjukkan bahwa tujuan utama program — untuk meningkatkan kapasitas UMKM — belum tercapai secara optimal.
-
Outcome yang rendah mengindikasikan bahwa meskipun program dijalankan sesuai rencana (output), dampaknya terhadap tujuan jangka panjang (dalam hal ini, peningkatan kapasitas UMKM) tidak cukup signifikan. Oleh karena itu, kesimpulan yang tepat adalah bahwa program belum efektif.
Mengapa pilihan lain kurang tepat:
-
A. Program efisien karena seluruh kegiatan selesai tepat waktu dengan dana sesuai pagu: Efisiensi mengukur apakah input (waktu, biaya) digunakan dengan cara yang optimal. Meski program selesai tepat waktu dan sesuai anggaran, efisiensi tidak mengukur dampak atau hasil dari kegiatan tersebut terhadap tujuan yang lebih luas. Fokusnya lebih pada output dan bukan outcome.
-
B. Program efektif karena pelaksanaan administrasi dan jadwal sudah sesuai rencana: Meskipun pelaksanaan administrasi dan jadwal sesuai rencana, ini hanya mengukur output program. Efektivitas harus mengukur apakah tujuan yang lebih besar tercapai, yaitu peningkatan kapasitas UMKM yang dilihat dari penerapan pengetahuan yang diterima. Karena hanya 25% yang menerapkan pengetahuan, maka program ini tidak bisa disebut efektif.
-
D. Program gagal karena tingkat penerapan rendah, sehingga harus dihentikan sepenuhnya: Meskipun penerapan pengetahuan rendah, kesimpulan "gagal" dan "dihentikan sepenuhnya" terlalu drastis. Audit kinerja sebaiknya tidak langsung menyarankan penghentian program tanpa analisis lebih lanjut tentang penyebab rendahnya penerapan. Perbaikan atau penyesuaian mungkin diperlukan untuk meningkatkan outcome, bukan penghentian total.
-
E. Program efisien tetapi tidak ekonomis karena biaya pelatihan lebih tinggi dari manfaat: Tidak ada informasi dalam soal yang menyatakan bahwa biaya pelatihan lebih tinggi daripada manfaat yang dihasilkan. Fokus soal lebih pada efektivitas daripada apakah biaya program lebih tinggi daripada manfaat. Oleh karena itu, kesimpulan ini tidak relevan dengan konteks yang diberikan.
Dengan demikian, kesimpulan yang paling tepat adalah bahwa program belum efektif karena meskipun output-nya tercapai, outcome (pengaruh terhadap peserta) belum memadai.