Dalam Risk Based Audit (RBA), prioritas audit diberikan berdasarkan analisis risiko yang menggabungkan berbagai faktor seperti ukuran anggaran, potensi penyimpangan, dampak sosial, serta kondisi pengelolaan dan implementasi program. Oleh karena itu, keputusan dalam memilih program yang akan diaudit harus mempertimbangkan risiko yang berhubungan dengan ketiga faktor utama: dampak strategis, risiko penyimpangan, dan potensi masalah dalam pengelolaan.
Pilihan yang paling tepat adalah:
C. B, C, E — karena ada indikasi penyimpangan, dampak sosial tinggi, dan riwayat tindak lanjut buruk.
Penjelasan:
-
Program B (anggaran sedang, indikasi penyimpangan kecil):
-
Meskipun anggarannya tidak sebesar program A atau D, adanya indikasi penyimpangan kecil menunjukkan potensi risiko yang perlu diteliti lebih lanjut. Penyimpangan ini, jika dibiarkan tanpa ditindaklanjuti, dapat berkembang menjadi masalah yang lebih besar.
-
Program C (anggaran kecil, dampak sosial tinggi):
-
Program ini melayani kelompok rentan yang memiliki dampak sosial tinggi. Meskipun anggarannya kecil, dampak sosial dari program ini sangat signifikan, dan masalah apapun dalam pelaksanaannya akan berdampak langsung pada kelompok sasaran yang sangat membutuhkan bantuan. Oleh karena itu, meskipun memiliki anggaran kecil, risiko sosialnya harus menjadi perhatian utama.
-
Program E (riwayat rekomendasi tidak ditindaklanjuti):
-
Program E menunjukkan bahwa meskipun telah diberikan rekomendasi di masa lalu, rekomendasi tersebut tidak ditindaklanjuti. Ini adalah indikator bahwa ada masalah dalam pengelolaan atau pengawasan yang perlu diaudit lebih lanjut. Ketidakmampuan untuk menindaklanjuti rekomendasi sering kali menunjukkan masalah dalam implementasi, yang dapat meningkatkan risiko penyimpangan atau pemborosan.
Dengan memilih B, C, dan E, tim audit akan dapat menangani kombinasi risiko yang meliputi penyimpangan dalam pengelolaan, dampak sosial yang besar, dan kegagalan menindaklanjuti rekomendasi, yang secara keseluruhan memberikan prioritas yang baik untuk memitigasi risiko-risiko yang signifikan dalam program-program tersebut.
Pilihan lain, seperti A, B, D (fokus pada anggaran besar dan indikasi penyimpangan) atau A, D, E (fokus pada anggaran besar dan masalah tindak lanjut) tidak mempertimbangkan secara maksimal risiko sosial yang terkait dengan kelompok rentan yang dilayani oleh program C. Program C dengan dampak sosial tinggi memang perlu menjadi prioritas dalam situasi seperti ini.