Berdasarkan pendekatan Risk-Based Audit (RBA), yang fokus pada identifikasi dan mitigasi risiko terbesar, auditor harus memprioritaskan area yang memiliki risiko residu tertinggi atau masalah yang berpotensi lebih besar jika tidak segera ditangani.
Dalam kasus ini, meskipun unit pengadaan memiliki sistem kontrol berlapis dan catatan historis yang baik, unit keuangan menunjukkan adanya penundaan pembayaran dan koreksi berulang atas belanja modal, yang merupakan indikasi adanya risiko operasional dan potensi kesalahan berulang yang bisa menyebabkan masalah lebih lanjut.
Jawaban yang paling tepat adalah:
B. Unit keuangan karena menunjukkan risiko residu tinggi akibat koreksi berulang.
Penjelasan:
-
Risiko residu tinggi mengacu pada risiko yang masih ada setelah kontrol atau prosedur diterapkan. Dalam hal ini, penundaan pembayaran dan koreksi berulang mengindikasikan adanya potensi masalah sistemik atau kesalahan yang berulang yang tidak berhasil diatasi oleh kontrol yang ada. Jika masalah ini tidak diperbaiki, bisa berdampak pada akuntabilitas keuangan dan integritas laporan keuangan.
-
Fokus audit sebaiknya diarahkan ke unit keuangan untuk memastikan bahwa masalah penundaan dan koreksi tersebut dapat ditangani dan tidak mengganggu stabilitas keuangan atau proses akuntansi yang lebih luas.
Mengapa pilihan lain kurang tepat:
-
A. Unit pengadaan karena berhubungan langsung dengan proses pembelanjaan terbesar: Meskipun unit pengadaan mengelola pembelanjaan terbesar, auditor perlu memprioritaskan area yang menunjukkan masalah yang lebih signifikan atau berulang, yang dalam hal ini ditemukan di unit keuangan. Unit keuangan memiliki indikasi masalah yang lebih mendalam terkait proses akuntansi dan pembayaran, yang perlu segera diatasi.
-
C. Kedua unit secara proporsional agar audit terlihat seimbang: RBA tidak berfokus pada keseimbangan audit, tetapi lebih kepada risiko yang paling besar. Jika unit keuangan memiliki masalah yang lebih besar dan lebih berisiko, maka audit harus difokuskan pada unit tersebut, bukan dilakukan secara proporsional untuk "menyeimbangkan" perhatian audit.
-
D. Unit pengadaan terlebih dahulu karena risiko inheren lebih besar: Walaupun unit pengadaan berhubungan dengan pengeluaran besar, tidak ada indikasi risiko yang besar di unit tersebut berdasarkan temuan awal, dan sistem kontrol di unit pengadaan sudah cukup baik. Oleh karena itu, unit keuangan dengan masalah koreksi berulang lebih mengarah pada risiko yang lebih tinggi.
-
E. Unit keuangan diabaikan karena koreksi sudah dilakukan: Meskipun ada koreksi, koreksi berulang menunjukkan bahwa masalah belum sepenuhnya terselesaikan, dan ini adalah tanda bahwa ada risiko residu yang masih perlu diaudit lebih lanjut. Mengabaikan unit keuangan akan mengabaikan potensi masalah yang bisa berkembang lebih besar.
Dengan demikian, unit keuangan sebaiknya menjadi fokus utama audit berdasarkan pendekatan Risk-Based Audit (RBA) karena menunjukkan risiko residu tinggi akibat masalah yang belum dapat diselesaikan secara efektif, seperti koreksi berulang dan penundaan pembayaran.